Muhammad Ismail al-Kahlani menafsirankan shadaqah jariyah dalam hadits tersebut yakni “dzakarahuu fii baabi al-waqfi liannahu fassara al-ulamaau
al-shodaqota al-jaariyata bi al-waqfi” “Hadits tersebut dikemukakan di
dalam bab wakaf, karena para ulama menafsirkan shadaqah jariyah dengan wakaf.”.Imam Muhammad Ismail al-Kahlani, tt., 87
B. Macam-macam Jenis Wakaf
Bila ditinjau dari segi peruntukan ditujukan kepada siapa wakaf itu, maka wakaf dapat dibagi menjadi dua 2 macam:
2
1. Wakaf Ahli
Yaitu wakaf yang ditujukan kepada orang-orang tertentu, seorang atau lebih, keluarga si wakif atau bukan. Wakaf seperti ini juga disebut
wakaf Dzurri. Wakaf keluarga ini secara hukum islam dibenarkan berdasarkan Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari
Anas bin Malik tentang adanya wakaf keluarga Abu Thalhah kepada kaum kerabatnya. Diujung Hadits tersebut dinyatakan sebagai berikut :
ܾﺪ ܚܳ۽ ما ܾ݇۽ ܺݛﻪا, وانى ارى ان ۾܇ܳ݇ﻪا فى ݢاܾﺮ۸ݛݍ,ܺܿܛﻪا ابو ܪ݇܋ﺔ فى اܾرﺎݚ۹ﻪ و۸ݍى ܲﻪ
رواݐ مسلم
2
Dr. H. Samuran Harahap,M. Ag. M.M. M.H.,Panduan Pemberdayaan Tanah wakaf produktif strategis di Indonesia,
Direktorat Pemberdayaan wakaf Direktorat Jenderal bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI , h. 10
Artinya : “Aku telah mendengar ucapanmu tentang hal tersebut. Saya berpendapat sebaiknyakamu memberikannya kepada
keluarga terdekat. Maka Abu Thalhah memberikannya untuk
para keluarga dan anak-anak pamannya .” HR. Muslim
Wakaf jenis ini kadang-kadang juga disebut wakaf ‘alal aulad, yaitu wakaf yang diperuntukan bagi kepentingan dan jaminan sosial dalam
lingkungan keluarga famili, lingkungan kerabat sendiri.
3
2. Wakaf Khairi
Yaitu, wakaf yang secara tegas untuk kepentingan agama atau kemasyarakatan. Seperti wakaf yang diserahkan untuk keperluan
pembangunan masjid, sekolah, jembatan, rumah sakit, panti asuhan anak yatimdan lain sebagainya.
Jenis wakaf ini seperti yang dijelaskan dalam Hadits Nabi Muhammad SAW yang menceritakan tentang wakaf sahabat Umar bin
Khathab. Beliau memberikan hasil kebunnyakepada fakir miskin, ibnu sabil, sabilillah, para tamu, dan hamba sahaya yang berusah menebus
dirinya. Wakaf ini ditujukan kepada umum dengan tidak terbatas penggunaannya yagn mencakup semua aspek untuk kepentingan dan
kesejahteraan umat manusia pada umumnya.
³
Sayyid Sabiq, Fiqhu as-Sunnah, Lebanon : Dar al-‘Arabi, 1997, hal. 378
Dalam tinjauan penggunaannya, wakaf jenis ini lebih banyak manfaatnya dibandingkan dengan jenis wakaf ahli, dan jenis wakaf inilah
yang sesungguhnya paling sesuai dengan tujuan perwakafan itu sendiri secara umum.
C. Unsur dan Syarat Wakaf Dalam fiqih Islam ada empat rukun atau unsur wakaf, yaitu: