Hak Milik serta memenuhi ketentuan yang sudah disepakati dalam perjanjian Hak Guna Bangunan atas tanah Hak Milik Pasal 38 PP.
B. Tinjauan Umum Perjanjian Kredit
1. Pengertian Perjanjian Pada Umunya
Perjanjian merupakan salah satu sumber perikatan disamping sumber lain, seperti undang-undang. Pengaturan tentang perjanjian dapat ditemui dalam Buku III
Bab II Pasal 1313 KUHPerdata yang berbunyi : ”Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu
orang lain atau lebih”. Rumusan perjanjian dalam Pasal 1313 KUHPerdata tersebut terdapat
kelemahan yaitu yang menyatakan ”satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang atau lebih lainnya”. Kata mengikatkan mengandung arti tidak hanya dari
satu pihak saja, melainkan dari kedua belah pihak. Sedangkan maksud dari perjanjian itu sendiri adalah mengikatkan diri dari kedua belah pihak, sehingga nampak
kekurangannya dimana setidak-tidaknya harus ada rumusan ”saling mengikatkan diri”. Jadi nampak jelas adanya konsensuskesepakatan antara kedua belah pihak yang
membuat perjanjian.
116
Menurut R.Subekti, suatu perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada orang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk
melaksanakan sesuatu hal.
117
Dari peristiwa itu timbullah suatu hubungan antara dua
116
Purwahid Patrik, Dasar-Dasar Hukum Perikatan Perikatan Yang Lahir dari Perjanjian Dan Dari Undang-Undang
, Cet.I, Mandar Maju, Semarang, 1994, hlm.45
117
R. Subekti, Op.Cit, Jakarta, Intermasa, 1987, hlm.1
Universitas Sumatera Utara
orang tersebut yang dinamakan perikatan. Perjanjian itu menerbitkan perikatan antara dua orang yang membuatnya.
Pasal 1338 ayat 1 KUHPerdata menyatakan bahwa suatu perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.
Dari bunyi pasal tersebut seolah-olah mengandung suatu pernyataan bahwa kita diperbolehkan membuat perjanjian yang berupa dan berisi apa saja dan perjanjian itu
mengikat mereka yang membuatnya seperti suatu undang-undang. Tentu kebebasan ini dengan pembatasan dalam hal tidak melanggar undang-undang, ketertiban dan
kesusilaan. Dalam hukum perjanjian berlaku asas konsensualitas sepakat, yang
mengandung arti suatu perjanjian harus ada kesepakatan. Asas konsensualitas mengandung pengertian bahwa dasarnya perjanjian dan perikatan yang timbul itu
sudah lahir
sejak tercapainya
kata sepakat.
Pasal 1320
KUHPerdata menyatakan : ”untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan empat syarat :
1. sepakat mereka yang mengikatkan dirinya
2. kecakapan untuk membuat suatu perikatan
3. suatu hal tertentu
4. suatu sebab yang halal
Dari uraian tersebut diatas tidak disebutkan suatu formalitas tertentu disamping kesepakatan yang telah tercapai itu, maka dapat disimpulkan bahwa suatu
perjanjian itu sudah sah apabila sudah tercapai kesepakatan mengenai hal-hal pokok dari perjanjian ini.
Universitas Sumatera Utara
2. Beberapa Pendapat Mengenai Pengertian Jaminan Kredit