Tuhan Dalam Kaitannya Dengan Manusia

52 Nanak terhadap Allah Yang Maha Agung, yang tidak memiliki saingan atau sama dengan-Nya. 53 Dengan menggabungkan Ek dan Oankar, itu bermakna Allah hanyalah Satu, yang menciptakan alam semesta, tak Terbatas, Maha Tinggi, yang dipancarkan melalui Mantera Bij, rumus dasar Sikh, yang mana merupakan subjek dari meditasi. 54 Dalam hal penciptaan, Guru Nanak menolak teori evolusi. Menurutnya, satu Firman yang diucapkan Allah, maka seluruh alam semesta berdenyut-denyut menjadi ada. Berjuta sungai kehidupan datang mengalir. Dia membuat berbagai jenis perintah, warna, bumi, langit dan alam semesta. Ciptaan-Nya tidak terbatas dan Dia tetap menjaga ciptaan-Nya. Alam semesta diciptakan melalui Firman-Nya dan Nama-Nya. 55

E. Tuhan Dalam Kaitannya Dengan Manusia

Manusia pada dasarnya memiliki jiwa di dalam tubuhnya. Jiwa ini memiliki fungsi Atman, pikiran dan emosi. Jiwa dibentuk untuk persekutuan dengan Allah, bila terpisah dari Allah jiwa akan menderita. Untuk sebuah jiwa yang mengasihi Allah, tidak menyebabkan penderitaan di dalam tubuh. Dunia bisa menjadi tempat yang indah untuk jiwa yang mencintai Allah dengan benar, melalui cinta, manusia akan tertarik pada Allah atau terpisah darinya. 56 Karena manusia makhluk yang unik, ia memiliki kemampuan untuk mendiskriminasi dan membangun hubungan yang mulia dengan Allah. Ini 53 Singh, Japji, h. 46. 54 Singh, Japji, h. 46. 55 Singh, Japji, h. 22-23. 56 Warren Matthews, World Religion: Third Edition Wadsworth Publishing Company, Canada: 1999, h. 196. 53 dikarenakan maya ilusi manusia dapat melihat dunia ini berbeda dengan Allah. Dualisme ini menghasilkan keterikatan dengan benda duniawi dan mengarahkannya untuk melupakan Allah pula. Oleh sebab itu, keterikatan pada objek material adalah penyebab utama dari kelahiran kembali, yang didasarkan pada karma tindakan masa lalu. Cara satu-satunya untuk mencapai pembebasan Mukti dari siklus kelahiran dan kematian adalah dengan menyadari adanya Allah. 57 Inti dari ajaran Sikh adalah Allah, yang terdapat di dalam hati manusia. Manusia mengarahkan batinnya untuk menemukan Allah. Dengan bermeditasi atas Nama Allah dan mendengarkan Sabda Guru, manusia mulai mengenal dan mencintai Allah. Karunia Allah kemudian membantu manusia mencintai- Nya dan lebih sedikit mencintai keduniawian. Dosa melemah dan kebaikan semakin diperkuat. 58 Guru Nanak tidak begitu peduli dengan upacara-upacara atau ritual dari Hindu maupun Islam. Beliau menggantikan ritual mereka dengan menyanyikan puji-pujian kepada Allah. Guru Nanak menjelaskan ada lima tahapan perkembangan seseorang yang mengarah ke persatuan dengan Allah, antara lain: 1. Kepatuhan untuk memuliakan Allah dan hukum-Nya, Hukam, dan berusaha untuk membantu orang lain. 2. Meningkatkan pengetahuan. Sikh belajar bahwa dunia berada di luar pemahaman manusia dan bahwa manusia mempunyai pengalaman tentang 57 Pandit, Pemikiran, h. 109-110. 58 Matthews, World Religion, h. 196. 54 Tuhan dalam hati mereka. Pengetahuan ini mengarahkan orang Sikh diluar keterpusatan diri demi kebesaran cinta kepada Allah. 3. Usaha atau kerendahan hati yang berfokus pada pengenalan tentang Allah dalam hati, Sikh merenungkan firman-Nya dalam hal penciptaan. 4. Terisi oleh kekuatan roh. Sikh menyadari jika Allah berada di dalam hati mereka, maka mereka akan mengalami kedamaian dan kepuasan, serta mengetahui setelah meninggal mereka dapat bergabung dengan Allah. 5. Manusia akan mengalami Kebenaran Mutlak, yang mana berarti mengalami persatuan dengan Allah. 59 Menurut Guru Nanak, tujuan utama dan satu-satunya kehidupan manusia adalah untuk mencari persekutuan dengan Allah. Guru Nanak, oleh karena itu, meninggalkannya pada pokok kalimat di bagian Japji —bukti pertama dari Adi Granth setelah Doa — dan dalam pengertian luas pada karakteristik, yaitu Allah sebagai Maha Penguasa, Tak Terlukiskan, Maha Agung dan Maha Pengasih. Cara untuk mencapai penyatuan dengan-Nya melalui kepatuhan pada Hukam, perintah Ilahi, yang tertanam dalam diri sendiri, dan dengan meditasi yaitu Namu, dengan satu tujuan dan pikiran yang bersih. Tanpa tindakan yang baik dan hidup yang benar, tidak ada ibadah yang mengarah kepada keagungan pikiran dan jiwa manusia. Meditasi adalah sarana untuk memahami realitas Allah, menerima anugerah-Nya, mendapatkan berkah-Nya —yang mengarah kepada persatuan dengan Allah. 60 Tidak ada meditasi atas Nama- Nya tanpa membuat kebajikan dalam diri seseorang. 59 Matthews, World Religion, h. 196. 60 Singh, Japji, h. 10. 55 Manusia yang menaati-Nya, konsentrasi pada Nama-Nya di dalam pikiran dan menyadari Tuhan dalam dirinya, dapat mencapai kebahagiaan yang luar biasa. Pikiran, pengetahuan dan kesadarannya adalah acuan dari Namu —dan ia memperoleh pengetahuan yang tinggi dari lingkungannya. Dia menjadi manusia yang berbudi luhur, terbebas dari penderitaan dan terikat pada Allah. Tidak ada halangan dalam perjalanannya dan dia meninggalkan dunia ini dengan kemurnian dan kehormatan. 61 Begitupun manusia yang tunduk kepada Hukam-Nya, siapa saja yang sungguh-sunggguh percaya kepada-Nya, menghayati Namu dan mematuhi-Nya, Allah akan meningkatkan derajatnya. Nanak berkata: ―jika seseorang memahami Hukam, dia dapat disingkirkan dari haumai ke-aku- an.‖

F. Tuhan Ada Dimana – mana