sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan sosial planning
26
. Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern mencakup
pengertian sebagai berikut. Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya taraf penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan
merata. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidup dalam masyarakat.
2. Fenomena Bisnis Modern
Munculnya wacana pemikiran etika bisnis, didorong oleh realitas bisnis, didorong oleh realitas bisnis yang mengabaikan nilai-nilai moralitas. Bagi sementara pihak,
bisnis adalah aktivitas ekonomi manusia yang bertujuan mencari laba semata - mata. Oleh karena itu cara apapun yang boleh dilakukan demi meraih tujuan tersebut.
Konsekuensinya bagi pihak ini, aspek moralitas tidak bias dipakai untuk menilai bisnis. Aspek moralitas persaingan bisnis, dianggap akan menghalangi
kesuksesannya. Pada sisi lain, aktivitas bisnis dimaksudkan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya, sementara prinsip-prinsip moralitas “ membatasi”
aktivitas bisnis.
27
Berlawanan dengan kelompok pertama, kelompok kedua berpendapat bahwa bisnis bias disatukan dengan etika. Kalangan ini beralasan bahwa etika merupakan
26
artikel diakses pada 5 juli 2010 dari web. http:www.scribd.comdoc12708316Globalisasi
Sama-Atau-Tidak-Sama-Dengan- Modernisasi .
27
R. Lukman Fauroni, Etika Bisnis Dalam Al-Qur’an,Yogyakarta, Pustaka Pesantren, 2006. h. 1
alasan-alasan rasional tentang semua tindakkan manusia dalam semua aspek kehidupan tak ter kecuali aktivitas bisnis. Secara umum, bisnis merupakan suatu
kegiayan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang atau jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebuuhan masyarakat,
28
atau juga sebagai suatu lembaga yangmenghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
29
Realitas bisnis terdapat kecenderungan bisnis yangmengabaikan etika. Persaingan dalam dunia bisnis adalah persaingan kekuatan modal. Pelaku bisnis besar berusaha
memperbesar jangkauan bisnisnya hingga para pengusaha kecil pemodal kecil semakin terseret dan terpinggirkan. Adanya praktik monopoli dan oligopoli semakin
memperparah kondisi diatas. Demikian juga praktek korupsi, kolusi dan nepotisme KKN telah memainkan peran penting dalam proses tersebut. Krisis moneter yang
berkepanjangan di Negara Indonesia, pada kenyataannya tidak bisa dilepaskan dari proses kegiatan perekonomian yang demikian, yakni menipisnya nilai-nilai moralitas
dalam aktivitasnya. Dari realitas inilah yang melahirkan anggapan bisnis adalah “dunia hitam”.
30
B. Fungsi dan Tujuan Modernisasi Pasar