sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju.
d. Pada butir 4 beban kerja yang berlebihan membuat sering sakit 29
menjawab kurang setuju, dan 42 menjawab setuju, dan 29 menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada yang memilih jawaban sangat tidak
setuju dan tidak setuju. e.
Pada butir 5 beban kerja berlebihan membuat sering marah 10 menjawab kurang setuju, 69 menjawab setuju, dan 21 menjawab
sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju.
f. Pada butir 6 bertukar pikiran saat menyelesaikan tugas 75 menjawab
setuju, dan 25 menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban kurang setuju,sangat tidak
setuju dan tidak setuju.
D. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas data dilakukan agar terlihat sebaran data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak, karena model regresi yang baik adalah
data berdistribusi normal atau mendekati normal, hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada Gambar 4.1 dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 : Uji Normalitas Data Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2009
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat dijelaskan bahwa titik-titik terlihat searah
mengikuti garis diagonal, sehingga dapat dijelaskan bahwa sebaran data adalah berdistribusi normal.
Penjelasan ini diperkuat dengan pendapat Nugroho 2005:24 yang menyatakan, “Suatu variabel dikatakan normal jika gambar berdistribusi dengan
titik-titik data yang menyebar disekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal”.
2. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terjadi varians gangguan berbeda dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika terjadi
maka terdapat heteroskedastisitas, model yang baik adalah tidak terjadi
Universitas Sumatera Utara
heteroskedastisitas. Deteksi dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot.
Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini :
Gambar 4.2 : Uji Heteroskedastisitas Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 2009
Berdasarkan Gambar 4.2 diatas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0 dan titik-titik tersebut tidak membentuk pola
bergelombang, melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga
model layak digunakan untuk memprediksi loyalitas nasabah berdasarkan dimensi nilai pelanggan customer value.
3. Uji Multikolinieritas
Pengujian multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas, jika terdapat korelasi
maka telah terjadi problem multikolinieritas. Model regresi yang baik adalah tidak
Universitas Sumatera Utara
n t
s
. 9
1 .
. 9
1 .
. 9
1 .
e T
o V
C o
l l
i
l o
y a
l
terdapat multikolinieritas. Untuk mengetahuinya dapat dilihat melalui nilai Variance Inflation Factor VIF.
Menurut Uyanto 2006:58 “Jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 5, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas”
Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut ini:
Tabel 4.12 Uji Multikolinieritas
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 2009
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa masing-masing variabel mempunyai angka VIF dibawah 5, hal ini menunjukkan tidak terjadi
multikolinieritas. Hasil pengujian statistik dengan model regresi linier berganda tidak
terdapat pelanggaran asumsi klasik sehingga model regresi linier berganda dapat digunakan sebagai alat uji statistik dalam penelitian ini.
E. Metode Analisis Statistik