Penentuan Kadar Air dalam sabun mandi kecantikan dan sabun mandi kesehatan Penentuan Alkali bebas dalam sabun mandi kecantikan sabun mandi kesehatan Penentuan Asam lemak bebas FFA dalam sabun mandi kecantikan dan sabun mandi kesehatan Penentuan garam d

3.3 Prosedur Penelitian 3.31 Pembuatan pereaksi H 2 SO 4 0,1 N Dimasukkan aquades 150 mL kedalam labu ukur 500 mL. Dipipet 1,4 mL asam sulfat, lalu dituangkan perlahan-lahan melalui dinding labu takar. Ditambahkan aquadest secara berlahan sampai garis tanda. Perak nitrat 0,1 N Dibuat dengan melarutkan 4,3 g kristal perak nitrat dalam labu takar 250 mL dengan aquadest sampai garis tanda Kalsium nitrat 20 Dibuat dengan melarutkan 50 g kristal kalsium nitrat dalam labu takar 250 mL dengan aquadest sampai garis tanda Indikator Phenoptalein 1 Dibuat dengan melarutkan 1 g phenolptalein.dalam labu takar 100 mL dengan alkohol 96 sampai garis tanda Indikator Kalium kromat 5 Dibuat dengan melarutkan 5 g kalium kromat dalam labu takar 100 mL dengan aquadest sampai garis tanda. Alkohol Alkohol 96 ditambahkan beberapa tetes phenolptalein dan dinetralkan dengan larutan NaOH 0,1 N sampai warna merah jambu.

3.3.2 Penentuan Kadar Air dalam sabun mandi kecantikan dan sabun mandi kesehatan

- Plate Aluminium diletakkan kedalam alat moister balance - Sabun diletakkan pada plate aluminium sebanyak 5 g - Temperatur diatur pada alat moister balance pada suhu 180 - Tombol enter ditekan pada alat moistere balance untuk memulai analisa C - Hasil kandungan air dibaca pada layar saat moister balance mengeluarkan bunyi alarm Universitas Sumatera Utara

3.3.3 Penentuan Alkali bebas dalam sabun mandi kecantikan sabun mandi kesehatan

- Sebanyak 5 g sabun ditimbang dalam erlenmeyer 250 mL dan ditambahkan 150 mL alkohol yang telah dinetralkan - Campuran dipanaskan hingga larut - Campuran ditambahkan 0,5 mL indikator phenolptalein - Kemudian dititrasi dengan asam sulfat 0,1 N sampai warna merah menghilang Perhitungan VH 2 SO 4 x N H 2 SO 4 NaOH = x BM W sampel Keterangan : NaOH = Kadar NaOH dalam sabun V = Volume asam sulfat yang digunakan N = Normalitas asam sulfat BM = Berat molekul NaOH W = Berat sample

3.3.4 Penentuan Asam lemak bebas FFA dalam sabun mandi kecantikan dan sabun mandi kesehatan

- Sebanyak 5 g sabun ditimbang dalam erlenmeyer 250 mL dan ditambahkan 150 mL alkohol yang telah dinetralkan - Campuran dipanaskan hingga larut - Campuran ditambahkan 0,5 mL indikator phenolptalein - Kemudian dititrasi dengan asam NaOH 0,1 N sampai muncul warna merah muda Perhitungan VNaOH x N NaOH FFA = x 20 W sampel Universitas Sumatera Utara Keterangan : FFA = Kadar Asam lemak bebas dalam sabun V = Volume NaOH yang digunakan N = Normalitas NaOH W = Berat sample

3.3.5 Penentuan garam dalam sabun mandi kecantikan dan sabun mandi kesehatan

- Sebanyak 5 ± 0,1 g sabun ditimbang dalam erlenmeyer 500 mL, ditambahkan aquadest panas 300 mL lalu dilarutkan dengan menggunakan stirer - Campuran dilarutkan dengan larutan kalsium nitrat 20 sebanyak 25 mL - Kemudian disaring dengan kertas saring kedalam erlenmeyer 500 mL - Filtrat didinginkan pada suhu ruang, ditambahkan sedikit indikator Phenolptalein untuk mengetahui sifat asam atau basa dari filtrat. Dititrasi dengan asam sulfat 0,1 N untuk menetralkan filtrat yang yang bersifat basa - Filtrat ditambahkan indikator K 2 CrO 4 sebanyak 3 mL dan ditirasi dengan AgNO 3 0,1 N sampai warna merah bata. - Blako disiapkan dalam Erlenmeyer 500 mL yang berisi air sebanyak 300 mL ditambahkan CaNO 3 2 sebanyak 25 mL dan indikator K 2 CrO 4 dan dititrasi dengan AgNO 3 0,1 N sampai berwarna merah bata. Perhitungan Vs – Vb x N AgNO3 x BM NaCl = + 0,025 x 100 W sample Keterangan : NaCl = Kadar garam dalam sabun Vs = Volume sample Vb = Volume blanko W = Berat sample BM = Berat molekul NaCl 0,025 = faktor koreksi Universitas Sumatera Utara

3.4.2 Penentuan Kadar Air Dalam Sabun