Pemilihan Auditor Eksternal Tinjauan Literatur

2. Biaya Bonding bonding cost, merupakan biaya untuk menjamin bahwa agen tidak akan bertindak merugikan principal, atau dengan kata lain untuk meyakinkan agen, bahwa principal akan memberikan kompensasi jika agen benar-benar melakukan tindakan tersebut. 3. Biaya Kerugian Residual residual loss, merupakan nilai uang yang ekuivalen dengan pengurangan kemakmuran yang dialami oleh principal akibat dari perbedaan kepentingan. Karena adanya konflik kepentingan dan asimetri informasi, perusahaan sebagai agen menghadapi berbagai tekanan pressure untuk menemukan cara agar kinerja perusahaan selalu meningkat dengan harapan bahwa dengan peningkatan kinerja maka principal akan memberikan suatu bentuk apresiasi rationalization. Kinerja yang dihasilkan perusahaan akan berpengaruh terhadap pemilihan auditor. Pemilik perusahaan akan membuat laporan keuangan sebagai bentuk akuntabilitasnya kepada pemegang saham. Kinerja perusahaan yang buruk akan membuat pelaku perusahaan untuk memilih auditor dengan kredibilitas yang rendah, sehingga akuntabilitas bisa dimanipulasi.

2. Pemilihan Auditor Eksternal

Terdapat beberapa aspek yang digunakan untuk menjelaskan faktor-faktor pemilihan auditor eksternal suatu entitas atau perusahaan. Revier Schroe 2009 membagi aspek tersebut 14 dalam tiga hal. Aspek yang dilihat dari kantor akuntan publik itu sendiri, karakteristik perusahaan, dan yang ketiga adalah literatur yang melihat aspek pemilihan auditor dari reaksi pasar. Seluruh aspek pemilihan auditor eksternal tersebut dapat menentukan perusahaan untuk memilih auditor eksternal yang berkualitas tinggi sehingga laporan keuangan perusahaan dapat dipercaya keandalannya. Hal tersebut disebabkan karena pengguna laporan keuangan terutama pemegang saham sangat bergantung kepada keandalan laporan yang dibuat auditor atas laporan keuangan suatu perusahaan. Dalam proses pengauditan, auditor perlu mempertahankan kualitas audit yang dilakukannya. Berkaitan dengan kualitas audit, DeAngelo 1981 mendefinisikan kualitas audit sebagai kemungkinan bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran dalam sistem akuntansi klien. Temuan pelanggaran dalam sistem akuntansi berkaitan dengan pengetahuan dan kemampuan auditor, sedangkan pelaporan pelanggaran tergantung terhadap dorongan auditor untuk mengungkapkan pelanggaran tersebut. Dorongan ini akan bergantung kepada independensi yang dimiliki oleh auditor tersebut. Jika auditor dianggap tidak memiliki independensi oleh para pengguna laporan keuangan, maka pendapat auditor dalam 15 laporan audit tidak akan memberikan nilai kepada para pengguna laporan keuangan Meutia, 2004. Salah satu cara untuk mengukur kualitas hasil pekerjaan auditor adalah melalui kualitas keputusan-keputusan yang diambil. Menurut Bedard dan Michelene 1993 ada dua pendekatan yang digunakan untuk mengevaluasi sebuah keputusan secara umum, yaitu: a. Outcome oriented Bagi pendekatan yang berorientasi hasil, diukur melalui hasil audit, yaitu melalui laporan audit dan laporan keuangan. Ukuran yang dapat diobservasi dalam laporan audit adalah kecenderungan auditor untuk mengeluarkan opini going concern ketika perusahaan bangkrut. Sedangkan ukuran yang dapat diobservasi dalam laporan keuangan adalah kualitas laba. b. Process oriented. Untuk pendekatan yang berorientasi proses, kualitas keputusan diukur dengan tingkat kepatuhan auditor terhadap General Acceptance on Auditing Standards GAAS dan tingkat spesialisasi auditor dalam industri tertentu. Audit yang berkualitas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. De Angelo 1981 menggunakan ukuran KAP sebagai proxy untuk mengukur kualitas audit. Semakin besar ukuran KAP, semakin besar pula sumber daya yang dimilikinya untuk 16 melaksanakan audit. Kemampuan teknologi, prosedur, serta sampling apa yang digunakan tentu membutuhkan biaya. KAP yang ukurannya tidak terlalu besar mungkin akan mengalami kesulitan. Lain halnya dengan KAP besar yang memiliki banyak klien. Perusahaan yang menggunakan auditor berkualitas tinggi tentu akan membayar biaya yang lebih besar untuk memastikan pelaporan keuangannya akurat. Oleh karena itu KAP besar yang sudah memiliki banyak klien akan mengalami kerugian reputasi lebih besar dibandingkan KAP dengan ukuran kecil jika ia tidak menyediakan audit berkualitas tinggi. Hal ini terkait dengan tidak hanya rusaknya reputasi dan kredibilitas KAP namun juga berimplikasi paa pendapatan serta kepercayaan klien terhadap KAP besar teresebut dapat menurun drastic. Oleh karena itu, KAP yang lebih besar akan cenderung untuk menyediakan kualitas audit yang lebih tinggi karena kerugian yang akan didapatkannya lebih besar jika ia tidak menyediakan kualitas seperti yang dijanjikan. Simunic Stein 1987 pun menyatakan bahwa KAP yang lebih besar lebih baik dibandingkan KAP yang lebih kecil dalam mendeteksi kesalahan mereka karena mereka memiliki sumber daya lebih besar untuk melaksanakan prosedur audit dan dapat menarik karyawan dengan keahlian dan pengalaman diatas rata- rata. 17 Proksi lainnya yang digunakan adalah kompetensi auditor, Jaffar et,. al. 2005 dalam Zureigat, 2011 menemukan bahwa faktor terpenting yang mempengaruhi kualitas audit adalah penegtahuan auditor dalam akuntansi dan audit. Kemampuan auditor untuk menginformasikan kepada klien mengenai perubahan akuntansi, komitmen auditor terhadap kode etik, serta pengetahuan auditor terhadap industri. Sedangkan menurut Attojer Annafaabi 2008 dalam Zureigat 2011, faktor terpenting yang dapat mempengaruhi kualitas audit adalam pengalaman auditor, obyektivitas, serta kualifikasi akademis auditor. Beragamnya proxy yang digunakan untuk menjelaskan dan mengukur kualitas audit mencerminkan bahwa aspek kualitas audit begitu luas. Ada aspek yang menjelaskan kualitas audit dari sisi internal KAP, seperti kompetensi auditor, pengalaman, serta spesialisasi industri. Namun ada aspek yang menjelaskan kualitas tersebut dari sisi eksternal, misalnya ukuran KAP yang diukur dari pangsa pasar serta asset yang dimiliki oleh KAP, reputasi dan nama baik dari KAP, serta hubungan auditor dengan klien. Namun kedua aspek ini saling mengisi, dan memiliki hubungan timbal balik. Seiring dengan kompetensi, keahlian dan pengalaman yang semakin tinggi membuat nama baik terhadap KAP tersebut semakin meningkat dan akan menciptakan permintaan jasa audit yang semakin banyak. Dampak nya adalah pendapatan dan pangsa 18 pasar KAP semakin meningkat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan dalam kualitas jasa audit dapat dilihat dari ukuran KAP, reputasinama baik KAP, pangsa pasar spesialisasi KAP, dan keahlian teknis. Hal tersebut yang membedakan jasa auditor eksternal berkualitas tinggi dan rendah.

3. Struktur Kepemilikan

Dokumen yang terkait

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian kantor akuntan publik: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2008-2012

1 8 137

Pengaruh struktur kepemilikan manajerial, leverage, growth opportunities dan ukuran perusahaan terhadap konservatisme akuntansi : Studi pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

3 44 121

Pengaruh profitabilitas, leverage, umur, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013)

4 44 154

PENGARUH STRUKTUR ASET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PENDANAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014)

0 6 119

ANALISIS MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN TIPE KEPEMILIKAN PERUSAHAAN TERHADAP PEMILIHAN AUDITOR EKSTERNAL PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2014).

0 3 28

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 34

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 2 9

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, ENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN PRAKTEK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 1 14

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Reputasi Auditor terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

0 5 17

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58