Hak-Hak Memperoleh Informasi BATASAN INFORMASI PUBLIK

menjalankan kekuasaan pemerintahan dengan asas-asas kedaulatan rakyat. 8 Kontrak di sini memungkinkan semua warga negara memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang menetapkan batas-batas yang layak bagi hukum dan ruang lingkup kegiatan pemerintah. Pemerintah hanyalah pemegang mandat rakyat yang setiap 5 tahun sekali akan dievaluasi melalui pemilu. Pemerintah memiliki kewajiban untuk melaksanakan mandate tersebut. Di sinilah pemerintah harus memberikan kesempatan seluas- luasnya kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan kekuasaan negara. 9 Salah satu cara untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan memberikan jaminan hokum bagi masyarakat untuk memiliki akses informasi sehingga masyarakat dapat berpartisipasi khususnya melakukan pengawasan dan kontrol atas pemerintahan. Sebenarnya Indonesia pun sudah menunjukkan kemajuan dalam mengadopsi soal pengakuan atas hak informasi ini, karena dalam konstitusinya, terutama dalam Perubahan Kedua UUD 1945 pasal 28F, menyatakan: “Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta brhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”. Dengan demikian, maka hak atas Informasi tidak saja merupakan hak asasi melainkan juga hak konstitusioanal rakyat Indonesia. Esensi dari pengakuan ini adalah bahwa hak atas informasi sebenarnya merupakan hak yang melekat pada diri setiap manusia, baik sebagai 8 http:www.ahmadheryawan.comopini-mediasosial-politik2431-rahasia-negara-dan-keterbukaan- informasi-pu . di unduh pada hari jum’at tanggal 24 Januari 2010 pada pukul 23.45 9 T.May Rudy, Hukum Internasioanal 2,Bandung: PT. Refika Aditama,2006, hal 11 warga negara maupun sebagai pribadi. Negara memperkuat kewajiban untuk memberikan hak memperoleh informasi dengan telah diratifikasinya Kovenan ICCPR: International Covenant on Civil and Political Rigts, 1966 dimasukkan dalam hukum 1976. Kofenan ini menerangkan lebih detail tentang hak sipil dan politik yang menyebutkan lebih awal dalam Deklarasi Universal HAM dan secara hukum mengikat pada Negara-negara yang telah meratifikasinya. Bersama yakni ICCPR, ICESCR, dan UNDHR yang kita ketahui sebagai International Bill of Rights. ICCPR meliputi 1. Hak untuk hidup 2. Hak bebas dari siksaan dan perbudakan, 3. Hak kemerdekaan kebebasan dan aman 4. Hak bebas dalam gerakan, berkumpul, berpikir, beragama dan berekspresi 5. Persamaan hak hukum 6. Hak Keleluasaan pribadi 7. Hak Persamaan dalam perkawinan 8. Hak Menikmati kebudayaan Dengan demikian sebagai bentuk pertanggungjawaban negara dalam melaksanakan mandat masyarakat, pemerintah harus mengundangkan RUU KMIP. Keberadaan keterbukaan informasi publik akan mendorong terwujudnya negara ideal di mana akan terwujud clean government dan good governance. Di satu sisi KMIP memang akan menguntungkan bagi pihak luar untuk berinvestasi karena semuanya transparan. Pada sisi ini kekuatiran bahwa KMIP hanya akan menguntungkan kaum pemodal dapat diterima. Namun di sisi lain, transparansi yang akan tercipta dengan adanya KMIP dapat digunakan sebagai alat untuk menekan penyelewengan yang biasanya dilakukan karena adanya kolusi antara penguasa dan pengusaha. Kasus impor beras, misalnya. Indonesia tidak pernah memiliki data base