Implikasi Kebijakan Proses Penyusunan Kebijakan Publik

4. Namun dalam proses perumusan, pelaksanaan, dan pasca pelaksanaan, diperlukan tindakan evaluasi sebagai sebuah siklus baru sebagai penilaian apakah kebijakan tersebut sudah dirumuskan dengan baik dan benar dan implikasinya apakah telah seperti yang diharapkan, terlaksana dengan baik dan benar. 5. Implikasi kebijakan bermuara kepada out put hasil yang dapat berupa kebijakan itu sendiri maupun manfaat langsung yang akan dapat dirasakan oleh pemanfaat. 6. Di dalam jangka panjang kebijakan tersebut menghasilkan out come dalam bentuk implikasi kebijakan yang diharapkan semakin meningkatkan tujuan yang hendak dicapai dengan kebijakan tersebut. Dalam melihat hal di atas ada 3 hal yang pokok berkenaan dengan kebijakan publik yaitu : perumusan kebijakan, implikasi kebijakan dan evaluasi kebijakan. Namun yang menjadi perhatian dalam pembahasan penelitian ini adalah bagaimana implikasi suatu kebijakan terhadap objek yang terkena kebijakan tersebut.

2.2.1. Implikasi Kebijakan

Implikasi kebijakan merupakan tahapan dimana kita dapat melihat hasil dari sebuah kebijakan yang telah dijalankan. Dengan demikian program tersebut untuk kemudian dapat dievaluasi untuk mengetahui apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari program yang telah dikerjakan. William N.Dunn 1988;24-25 Muhammad Haldun: Implikasi Normalisasi Sei Badera Terhadap Pemukiman Masyarakat di Kecamatan Medan Marelan, 2008. USU e-Repository © 2008 menganjurkan bahwa disetiap tahap proses kebijakan publik, termasuk tahapan implikasi kebijakan penting dilakukan analisa. Analisa disini tidak identik dengan evaluasi, karena tahapan penyusunan agenda Policy Agenda hingga Policy Evaluation sudah harus dilakukan analisa. Ungkapan Dunn yang terkenal adalah; ”lebih baik perumusan masalah publik benar tetapi pelaksanaan salah, daripada perumusan masalah keliru tapi pelaksanaannya benar”. Hal ini memberi arti penting kesinambungan tahapan kebijakan, termasuk implikasi yang tepat bagi proyek pembangunan untuk kepentingan publik yang memang telah ter-agresi berdasarkan kebutuhan faktual masyarakat need for assessment, sehingga persoalan-persoalan publik public problems mendapatkan solusi yang tepat. Seperti dimaklumi bahwa kebijakan publik pada dasarnya merupakan suatu proses yang kompleks yang berangkat dari tahap pendefenisian masalah hingga eveluasi implikasi kebijakan. Oleh karena itu, implikasi kebijakan merupakan salah satu tahap sejak dari sekian tahap kebijakan publik. Hal ini berarti bahwa Implikasi kebijakan hanya merupakan salah satu variable penting yang berpengaruh terhadap keberhasilan atau kebijakan di dalam memecahkan persoalan-persoalan publik. Van Meter dan Van Horn Winarno :2002 membatasi impelementasi kebijakan sebagai tindakan-tindakan yang dilakukan individu-individu atau kelompok-kelompok pemerintah maupun swasta yang diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam keputusan-keputusan kebijakan sebelumnya. Tindakan-tindakan ini mencakup usaha-usaha untuk mengubah Muhammad Haldun: Implikasi Normalisasi Sei Badera Terhadap Pemukiman Masyarakat di Kecamatan Medan Marelan, 2008. USU e-Repository © 2008 keputusan-keputusan menjadi tindakan-tindakan operasional dalam kurun waktu tertentu maupun dalam rangka melanjutkan usaha-usaha untuk mencapai perubahan- perubahan besar dan kecil yang telah ditetapkan oleh keputusan-keputusan kebijakan. Perlu ditekankan di sini adalah bahwa tahap implikasi kebijakan tidak akan dimulai sebelum tujuan-tujuan dan saran-saran ditetapkan atau diidentifikasi oleh keputusan- keputusan kebijakan. Dengan demikian, tahap implikasi terjadi hanya setelah undang-undang ditetapkan dan dana disediakan untuk membiayai pelaksanaan kebijakan tersebut, dan program telah selesai dilaksanakan. Model proses implikasi yang diperkenalkan Van Meter van Horn tidak dimaksudkan untuk mengukur dan menjelaskan hasil akhir dari kebijakan pemerintah, tetapi untuk mengukur dan menjelaskan apa yang dinamakan pencapaian program. Perlu diperhatikan bahwa beberapa pelayanan dapat diberikan tanpa mempunyai implikasi substansial pada masalah yang diperkirakan berhubungan dengan kebijakan. Suatu kebijakan mungkin memiliki implikasi yang efektif, tetapi gagal memperoleh implikasi substansial karena kebijakan tidak disusun dengan baik atau karena keadaan-keadaan lainnya. Oleh karena itu, pelaksanaan program yang berhasil mungkin merupakan kondisi yang diperlukan sekalipun tidak cukup bagi pencapaian hasil akhir secara positif. Muhammad Haldun: Implikasi Normalisasi Sei Badera Terhadap Pemukiman Masyarakat di Kecamatan Medan Marelan, 2008. USU e-Repository © 2008

2.2.2. Perspektif Teoritik Implikasi Kebijakan