Pemberdayaan sebagai Program dan Proses

pernasalahan tersendiri.belum lagi dengan upaya mengkoordinasikan dan mengsinkronkan gerak internal lembaga-lembaga pemerintah dan sinergi eksternal dengan lembaga-lembaga non pemerintah merupakan hal yang sulit untuk dilaksanakan, meskipun dengan segala keterbatasan yang ada,upaya-upaya tersebut sudah dicoba untuk dilaksanakan Ross, 1967:98.

2.7.1. Pemberdayaan sebagai Program dan Proses

Pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan ekonomi hanya dimanfaatkan oleh wilayah, Sektor atau golongan ekonomi yang lebih siap dan lebih maju. Perbedaan dalam hal pemanfaatan ini akan mendorong munculnya perbedaan tingkat produktivitas dan kemajuan. Dalam lingkup yang lebih luas, ketidaksamaan dalam pendapatan kesempatan akan menyebabkan timbulnya masalah kesenjangan. Dalam menghadapi masalah seperti inilah, pemerintah perlu memberi perhatian khusus kepada wilayah, sektor dan golongan ekonomi yang kurang siap tadi. Penanggulangan masalah kesenjangan dan pemerataan pembangunan yang telah dilakukan melalui berbagai arah kebijakan pembangunan yang pada dasarnya merupakan suatu upaya pemberdayaan masyarakat Brokensha, 1982:125. Berbagai pengertian yang ada mengenai pemberdayaan pada intinya membahas bagaimana individu, kelompok atau komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan keiginan mereka. Namun dalam kaitan pemberdayaan tersebut agent of change agen Muhammad Haldun: Implikasi Normalisasi Sei Badera Terhadap Pemukiman Masyarakat di Kecamatan Medan Marelan, 2008. USU e-Repository © 2008 perubahan yang menjalankan dan mempercepat perubahan atau fasilitator. Sebaga fasilitator, keberadaan agen perubah tidak mutlak harus hadir terus menerus pada suatu kelompok sasaran. Fasilitator lebih berfungsi untuk membuat agar kelompok sasaran menjadi lebih pandai agar dapat nantinya mengembangkan kelompoknya sendiri Brokensha, 1982:143. Pembahaasan pemberdayaan masyarakat sebagai program dan sebagai proses yang berkelanjutan sebenarnya merupakan pemikiran yang juga terkait dengan proses agen pemberdayaan masyarakat. Bila agen pemberdayaan masyarakat merupakan pihak eksternal dari luar komunitas maka program pemberdayaan masyarakat akan diikuti dengan adanya terminasi atau disengagement. Sedangkan jika agent berasal dari internal komunitas, maka pemberdayaan masyarakat akan lebih diarahkan ke proses pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan on going process Brokensha, 1982:155. Pemerintah yang sentralis di dalam pembangunan biasanya dibuat di tingkat atas dan kemudian dilaksanakan oleh instansi propinsi dan kabupatenkota.masyarakat seringkali diikutkan tanpa diberikan pilihan dan kesempatan untuk memberikan masukan. Hal ini bisanya disebabkan oleh adanya anggapan bahwa untuk mencapai efisiensi dalam pembangunan, masyarakat tidak mempunyai kemampuan menganalisa kondisi dan merumuskan persoalan serta kebutuhannya Ross, 1967:106. Muhammad Haldun: Implikasi Normalisasi Sei Badera Terhadap Pemukiman Masyarakat di Kecamatan Medan Marelan, 2008. USU e-Repository © 2008 Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses dimana masyarakat khususnya mereka yang kurang memiliki akses kepada sumber daya pembangunan didorong untuk meningkatkan kemandirian dalam mengembangkan kehidupan meraka. Pada prinsipnya, masyarakat mengkaji tantangan utama pembangunan mereka, lalu mengajukan kegiatan-kegiatan yang dirancang untuk mengatasi masalah ini. Aktivitas ini kemudian menjadi basis program lokal, regional dan bahkan nasional. Target utama pendekatan ini adalah kelompok yang termarjinkan dalam masyarakat. Pemberdayaan masyarakat merupakan proses siklus terus-menerus dimana anggota masyarakat bekerjasama dalam kelompok formal dan informal untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan serta berusaha mencapai tujuan bersama. Mengembangkan pendekatan pemberdayaan masyarakat akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembengunan sumber daya pembangunan yang secara langsung akan meningkatkan relevansi program pembangunan pemerintah terhadap masyarakat lokal dan meningkatkan kesinambungan, dengan mendorong rasa memiliki dan tanggungjawab masyarakat. hal terpenting yang dilakukan sebelum memulai penerapan pendekatan ini adalah menciptakan kesadaran dan keyakinan semua pihak terkait yang terlibat dalam pemberdayaan masyarakat. Penyadaran ini khususnya dilakukan kepada mereka yang terkait dalam proses kegiatan tersebut Ross, 1967:105. Muhammad Haldun: Implikasi Normalisasi Sei Badera Terhadap Pemukiman Masyarakat di Kecamatan Medan Marelan, 2008. USU e-Repository © 2008

2.7.2. Pembangunan Sosial Ekonomi