1.2. Identifikasi Masalah
Deteksi dini lesi displasia prakanker pada serviks sangat penting dalam usaha pencegahan terhadap karsinoma serviks, dimana di
Indonesia karsinoma serviks menempati urutan pertama kanker terbanyak pada wanita. Deteksi dini keganasan pada serviks telah
banyak dilakukan baik dengan IVA Inspeksi Visual Asam Asetat, Schiller test menggunakan larutan lugol dan Pap’s smear. Namun,
masih banyak juga kasus keganasan yang tidak terdeteksi secara dini karena seringkali pasien datang berobat dalam keadaan sudah
stadium lanjut. Pada keadaan dimana terdapat lesi serviks yang mencurigakan, seorang klinisi akan melakukan biopsi jaringan
tersebut dan mengirimkannya ke laboratorium Patologi Anatomi untuk dievaluasi secara histopatologi. Untuk mengetahui apakah lesi
tersebut merupakan lesi infiltratif ataukah masih berupa lesi prakanker, seorang patolog dengan pengamatannya dapat
menentukannya dengan melihat membran basalis epitel pelapis serviks tersebut, apakah masih intak atau tidak.
Cara lain yang mungkin lebih objektif adalah dengan memeriksa tampilan enzim Matrix Metalloproteinase-9 yang merupakan salah
satu enzim yang terlibat dalam proses awal infiltrasi stroma serviks oleh sel-sel ganas. Selain untuk menentukan diagnosis, cara ini
diharapkan dapat memberikan informasi mengenai prognosis dalam perkembangan kanker serviks serta memberikan sumbangsih dalam
Jessy Chrestella : Gambaran Imunoekspresi Matrix Metalloproteinase 9 Mmp-9 Pada Lesi-Lesi Prakanker Dan Karsinoma Serviks Invasif, 2009
usaha preventif dan kuratif dari lesi prakanker serviks dan penanganan kanker serviks.
1.3. Hipotesis
Hipotesis kerja penelitian ini adalah : Ekspresi MMP-9 akan tampak meningkat secara gradual menurut
tingkat keparahan lesi neoplasia intraepithelial dan karsinoma serviks invasif.
1.4. Tujuan Penelitian 1.4.1. Tujuan Umum
Mengetahui peranan imunohistokimia MMP-9 pada neoplasia intraepithelial dan karsinoma serviks invasif dalam menentukan
derajat keparahan lesi neoplasma di serviks.
1.4.2. Tujuan Khusus
1. Melihat gambaran karakteristik penderita lesi prakanker dan karsinoma serviks invasif.
2. Mengevaluasi derajat keterlibatan Matrix Metalloproteinase 9 MMP-9 dan sekaligus mengkuantifikasikan ekspresi MMP-
9 secara imunohistokimia pada lesi prakanker serviks dan kanker serviks invasif.
Jessy Chrestella : Gambaran Imunoekspresi Matrix Metalloproteinase 9 Mmp-9 Pada Lesi-Lesi Prakanker Dan Karsinoma Serviks Invasif, 2009
3. Melihat sifat hubungan antara level imunoekspresi MMP-9 dengan prognosis lesi prakanker dan karsinoma serviks
invasif.
1.5. Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sarana indikator untuk melihat derajat keparahan atau perkembangan lesi prakanker
serviks menjadi lesi kanker invasif serviks.
2. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pemahaman ahli Patologi Anatomi akan peran imunohistokimia secara umum dan
imunohistokimia MMP-9 secara khusus dalam mengevaluasi dan membantu penegakan diagnostik kanker serviks dapat menjadi lebih
baik.
3. Pemahaman akan keterlibatan MMP-9 dalam proses invasi dan perkembangan kanker serviks diharapkan akan memberikan
sumbangsih dalam usaha preventif dan kuratif dari lesi prakanker serviks dan penanganan kanker serviks.
Jessy Chrestella : Gambaran Imunoekspresi Matrix Metalloproteinase 9 Mmp-9 Pada Lesi-Lesi Prakanker Dan Karsinoma Serviks Invasif, 2009
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kanker pada Serviks
Hingga kini, keganasan atau kanker pada serviks masih merupakan penyebab kematian terbanyak akibat penyakit kanker, dengan
perkiraan 274.000 kematian di seluruh dunia pada tahun 2004. Diperkirakan setiap tahun dijumpai sekitar 500.000 kasus baru di
seluruh dunia atau sekitar 83 kasus baru di negara-negara berkembang. Di Indonesia, kanker serviks masih merupakan
penyebab kematian pertama akibat kanker pada wanita usia reproduktif.
1,2,4,5,7,15
Kanker serviks masih sangat sering dijumpai pada wanita dari negara- negara sedang berkembang karena minimnya fasilitas-fasilitas
screening seperti Pap smear dan kurangnya edukasi awam tentang
keganasan pada wanita. Sedangkan di negara-negara maju, angka kanker serviks dapat ditekan sampai 4-10 kasus per 100.000
wanita.
2,4,16-19
2.2. Faktor Resiko Keganasan pada Serviks
Faktor-faktor resiko seorang wanita mengalami keganasan pada serviks cukup banyak. Di antaranya adalah infeksi HPV Human
Papilloma Virus, hubungan seksual di usia muda, hubungan seksual
Jessy Chrestella : Gambaran Imunoekspresi Matrix Metalloproteinase 9 Mmp-9 Pada Lesi-Lesi Prakanker Dan Karsinoma Serviks Invasif, 2009