bahwa pembukuan sesuatu hak dalam daftar buku tanah atas nama seseorang tidak mengakibatkan seseorang yang sebenarnya berhak untuk atas tanah itu akan
dihilangkan haknya, orang tersebut masih dapat menggugat orang yang berhak. Jadi pendaftaran yang diatur dalam peraturan pemerintah ini tidaklah mutlak maka sistem
pendaftaran kita adalah sistem negatif yang bertendensi positif. Berdasarkan uraian di atas diharapkan bagaimanapun sistem yang dianut
dalam pendaftaran tanah yang paling penting disamping selain berfungsi untuk melindungi pemilik, juga mengetahui status sebidang tanah, siapa pemiliknya, apa
haknya, berapa luasnya, untuk apa dipergunakan dan sebagainya,
80
sehingga akhirnya tujuan pendaftaran tanah sebagaimana yang dimaksudkan dalam Pasal 3 Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun dapat dicapai.
C. Subyek Pendaftaran Tanah
Subyek hak atas tanah merupakan orang perserorangan atau badan hukum yang dapat memperoleh hak atas tanah, sehingga namanya dicantumkan dalam buku
tanah selaku pemegang sertipikat hak atas tanah yang mempunyai hak, kehendak dan dapat melakukan perbuatan hukum untuk mengambil manfaat bagi kepentigan
dirinya, keluarganya, bangsa dan negara. Orang perseroranganpribadi selaku subyek hak atas tanah, yaitu setiap orang
yang identitasnya terdaftar selaku Warga Negara Indonesia atau Warga Negara Asing
80
Chadidjah Dalimunthe, Pelaksanaan Landrefrom di Indonesia dan Permasalahannya, Medan, FH USU Press 2000, hlm. 132
Muaz Effendi : Peralihan Hak Atas Tanah Yang Belum Bersertipikat Di Kecamatan Medan Johor Dan Pendaftaran Haknya Di Kantor Pertanahan Medan, 2009
yang berdomisili di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia dan tidak kehilangan hak memperoleh sesuatu hak atas tanah.
Badan Hukum selaku subyek hak atas tanah antara lain badan usaha yang didirikan menurut hukum Indonesia berkedudukan di Indonesia atau badan hukum
asing melalui penanaman modal asing di Indonesia, lembaga pemerintahan Indonesia, lembaga perwakilan negara asing, lembaga perwakilan internasional, badan
keagamaan atau badan sosial lainnya. Perhimpunan orang yang tergabung dalam badan hukum walau tidak berjiwa
seperti halnya manusia, namun mempunyai kehendak dan dapat melakukan perbuatan hukum sehingga dipersamakan dengan orang yang selanjutnya oleh Undang-undang
diakui sebagai subyek hukum seperti badan hukum publik, badan hukum privat dan badan hukum lainnya.
D. Obyek Pendaftaran Tanah
Obyek hak atas tanah merupakan bidang-bidang tanah diseluruh wilayah Republik Indonesia yang dapat dipunyai dengan sesuatu kepemilikan hak atas tanah
oleh orang atau badan hukum menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Obyek hak ini merupakan sesuatu yang tidak mempunyai hak dan tidak
menjadi pihak dalam hukum namun semata-mata hanya diobyekkan bagi subyek hak. Dalam hukum perdata yang menjadi obyek hak itu adalah benda, diantaranya
adalah benda tak bergerak yaitu tanah. Tanah yang dimaksud adalah daratan di
Muaz Effendi : Peralihan Hak Atas Tanah Yang Belum Bersertipikat Di Kecamatan Medan Johor Dan Pendaftaran Haknya Di Kantor Pertanahan Medan, 2009
lapisan kulit bumi nusantara yang dapat dipunyai dengan sesuatu kepemilikan hak atas tanah oleh perseorangan atau badan hukum.
Menurut ketentuan hukum perdata bahwa tanah selaku obyek bukan saja dipandang sebagai benda zaak tak bergerak berujud yang dapat dilihat secara nyata,
juga dipandang terpisah sebagai benda tak bergerak dan tak berujud, sehingga jika terjadi peralihan haknya harus diikuti dengan penyerahan haknya levering, sesuai
ketentuan Pasal 612 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Pasal 9 ayat 1 dan ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
mengatur tentang obyek Pendaftaran Tanah, yaitu: 1.
Obyek Pendaftaran Tanah meliputi: a.
Bidang-bidang tanah yang dipunyai dengan hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak pakai;
b. Tanah hak pengelolaan;
c. Tanah wakaf;
d. Hak milik atas satuan rumah susun;
e. Hak tanggungan;
f. Tanah Negara.
2. Dalam hal tanah Negara sebagai obyek pendaftaran tanah sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 huruf f, pendaftarannya dilakukan dengan acara membukukan bidang tanah yang merupakan tanah Negara dalam daftar
tanah.
E. Tata Cara Pendaftaran Tanah