a. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2002.
d. Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 3 Tahun 1997. e.
Surat Edaran Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 600-1900 Tanggal 31 Juli 2003.
2. Pengakuan Hak Atas Tanah
Pengakuan hak atas tanah merupakan keputusan Badan Pertanahan Nasional, yaitu sehubungan dengan pengakuan hak atas tanah yang berasal dari tanah milik
adat yang diakuai melalui prosedur perolehan sertipikat hak atas tanah di Kantor Pertanahan, dengan pemenuhan persyaratan sebagai berikut:
a. Surat Permohonan;
b. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk atau identitas diri pemohon;
c. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk atau identitas diri penerima kuasa disertai
dengan surat kuasa, jika permohonannya dikuasakan; d.
Fotocopy SPPT PBB tahun berjalan; e.
Bukti tertulis hak atas tanah yang asli disertai dengan: 1
Surat pernyataan pengakuan fisik bidang tanah secara terus menerus selama 20 tahun atau lebih turun temurun atau alih beralih yang dibuat
Muaz Effendi : Peralihan Hak Atas Tanah Yang Belum Bersertipikat Di Kecamatan Medan Johor Dan Pendaftaran Haknya Di Kantor Pertanahan Medan, 2009
oleh pemilik tanah, disaksikan oleh 2 orang saksi dan diketahui oleh kepala desa.lurah, dan
2 Surat Keterangan dari Kepala DesaLurah yang disaksikan oleh 2 orang
saksi dan penguasaannya dibenarkan oleh pengetua adat setempat. Sehubungan dengan persyaratan permohonan pengakuan hak atas tanah tersebut
di atas yang disampaikan oleh pemohon kepada kepala Kantor Pertanahan setempat Pertanahan Kota Medan melalui loket penerimaan dengan persyaratan
sebagai berikut: a.
Setiap fotocopy yang dipersyaratkan sudah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.
b. Setelah surat keputusan pengakuan hak atas tanahnya diterbitkan oleh
Kantor Pertanahan, maka dimohonkan penerbitan sertipikat hak atas tanahnya tanpa pembayaran BPHTB dan uang Pemasukan kepada negara.
Dasar hukum dari persyaratan perolehan sertipikat hak atas tanah melalui prosedural perolehan pengakuan hak atas tanah, yaitu:
a. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2002.
d. Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 3 Tahun 1997. e.
Surat Edaran Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 600-1900 Tanggal 31 Juli 2003.
Muaz Effendi : Peralihan Hak Atas Tanah Yang Belum Bersertipikat Di Kecamatan Medan Johor Dan Pendaftaran Haknya Di Kantor Pertanahan Medan, 2009
3. Pemberian Hak Atas Tanah