Gejala dan Tanda Profil Polip Nasi Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010

kronik dengan polip nasi non eosinofilik, biasanya neutrofilik Drake Lee,1997; Ferguson Orlandi,2006; Mangunkusumo Wardani 2007. Pada penelitian akhir-akhir ini dikatakan bahwa polip berasal dari adanya epitel mukosa yang rupture oleh karena trauma, infeksi, dan alergi yang menyebabkan edema mukosa, sehingga jaringan menjadi prolaps King 1998. Fenomena Bernoulli menyatakan bahwa udara yang mengalir melalui tempat yang sempit akan mengakibatkan tekanan negatif pada daerah sekitarnya. Jaringan yang lemah akan terisap oleh tekanan negatif sehingga mengakibatkan edema mukosa dan pembentukan polip. Fenomena ini menjelaskan mengapa polip kebanyakan berasal dari area yang sempit di kompleks ostiomeatal di meatus media. Walaupun demikian polip dapat timbul dari tiap bagian mukosa hidung atau sinus paranasi dan sering kali bilateral atau multiple Nizar Mangunkusumo 2001.

2.5 Gejala dan Tanda

Gejala utama dari polip nasi adalah sumbatan hidung yang terus menerus namun dapat bervariasi tergantung dari lokasi polip. Pasien juga mengeluh keluar ingus encer dan post nasi drip. Anosmia dan hiposmia juga menjadi ciri dari polip nasi. Sakit kepala jarang terjadi pada polip nasi Drake Lee 1997, Ferguson et al 2006. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior dan posterior dapat dijumpai massa polipoid, licin, berwarna pucat keabu-abuan yang kebanyakan berasal dari meatus media dan prolaps ke kavum nasi. Polip nasi tidak sensitif terhadap palpasi dan tidak mudah berdarah Newton et al 2008. Universitas Sumatera Utara Pemeriksaan nasoendoskopi memberikan visualisasi yang baik terutama pada polip yang kecil di meatus media Assanasen 2001. Penelitian Stamberger pada 200 pasien polip nasi yang telah dilakukan bedah sinus endoskopik fungsional ditemukan polip sebanyak 80 di mukosa meatus media, processus uncinatus dan infundibulum Tos 2001. Stadium polip berdasarkan pemeriksaan nasoendoskopi menurut Mackay dan Lund dibagi menjadi stadium 0: tanpa polip, stadium 1: polip terbatas di meatus media, stadium 2: polip di bawah meatus media, stadium 3: polip masif Assanasen 2001. Polip nasi hampir semuanya bilateral dan bila unilateral membutuhkan pemeriksaan histopatologi untuk menyingkirkan keganasan atau kondisi lain seperti papiloma inverted Newton et al 2008. Pada pemeriksaan histopatologi, polip nasi ditandai dengan epitel kolumnar bersilia, penebalan dasar membran, stoma edematous tanpa vaskularisasi dan adanya infiltrasi sel plasma dan eosinofil. Eosinofil dijumpai sebanyak 85 pada polip dan sisanya merupakan neutrofil Bernstein 2001, Bachert et al 2003, Newton et al 2008. Berdasarkan penemuan histopatologi, Hellquist HB mengklassifikasikan polip nasi menjadi 4 tipe yaitu : I Eosinophilic edematous type stroma edematous dengan eosinofil yang banyak, II Chronic inflammatory or fibrotic type mengandung banyak sel inflamasi terutama limfosit dan neutrofil dengan sedikit eosinofil, III Seromucinous gland type tipe I+hiperplasia kelenjar seromucous, IV Atypical stromal type Kirtsreesakul 2002, Kim 2002. Universitas Sumatera Utara

2.6 Diagnosis