Problematik Bayi Prematur Premature

pertama dan gejala sisa yang dihadapinya dikemudian hari juga lebih ringan, asal saja pengelolaan terhadap bayi ini betul-betul intensif. 3. Borderline premature : masa gestasi 37 – 38 minggu. Bayi ini mempunyai sifat- sifat prematur dan matur. Biasanya beratnya seperti bayi matur dan dikelola seperti bayi matur, akan tetapi sering timbul problematik seperti yang dialami bayi prematur, misalnya sindrom gangguan pernafasan, hiperbilirubinemia, daya isap yang lemah dan sebagainya, sehingga bayi ini harus diawasi dengan seksama.

2.2.1.1 Problematik Bayi Prematur

Alat tubuh bayi prematur belum berfungsi seperti bayi matur. Oleh sebab itu, ia mengalami lebih banyak kesulitan untuk hidup di luar uterus ibunya. Makin pendek masa kehamilannya makin kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya, dengan akibat makin mudahnya terjadi komplikasi dan makin tingginya angka kematiannya. Dalam hubungan ini sebagian besar kematian perinatal terjadi pada bayi-bayi prematur. Bersangkutan dengan kurang sempurnanya alat-alat dalam tubuhnya baik anatomik maupun fisiologik maka mudah timbul beberapa kelainan seperti berikut : 1. Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan mempertahankan suhu tubuh yang disebabkan oleh penguapan yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah kulit, permukaan tubuh yang relatif lebih luas dibandingkan dengan berat badan, otot yang tidak aktif, produksi panas yang berkurang oleh karena lemak coklat yang belum cukup serta pusat pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya. Universitas Sumatera Utara 2. Gangguan pernafasan yang sering menimbulkan penyakit berat pada BBLR. Hal ini disebabkan oleh kekurangan surfaktan, pertumbuhan dan pengembangan paru yang belum sempurna, otot pernafasan yang masih lemah dan tulang iga yang mudah melengkung. Penyakit gangguan pernafasan yang sering diderita bayi prematur adalah penyakin membran hialin dan aspirasi pneumoni. Di samping itu sering timbul pernafasan periodik dan apnea yang disebabkan oleh pusat pernafasan di medulla belum matur. 3. Gangguan alat pencernaan dan problematika nutrisi. 4. Immatur hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan defisiensi vitamin K 5. Ginjal yang immatur baik secara anatomis maupun fungsinya. 6. Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh. 7. Gangguan imunologik, daya tahan tubuh terhadap infeksi berkurang. 8. Perdarahan intraventrikuler. Lebih dari 50 bayi prematur menderita perdarahan intraventrikuler. Hal ini disebabkan oleh karena bayi prematur sering menderita apnea, asfiksia berat dan sindrom gangguan pernafasan. Akibatnya bayi menjadi hipoksia, hipertensi dan hiperkapnia.

2.2.1.2 Gambaran klinik bayi prematur