Pada umunya alat yang digunakan untuk mengukur kekeruhan ialah FTU Formazin
Tubidity Units
, akan
tetapi ISO
menganjurkan untuk mengunakan FNU Formazin
Nephelometer Units
. Ada
bermacam cara untuk mengukur kualitas air diantaranya dengan mengukur cahaya yang
diserap. Attenuasi ialah cara yang paling mudah yakni dengan cara mengukur berapa
intensitas cahaya yang dilewatkan oleh sampel. Alternatif lain yang digunakan ialah
Jackson Candle Method dengan satuan JTU Jackson Turbidity Units .
7
Bila molekul polimer bersentuhan dengan partikel koloid, maka beberapa gugusnya akan
teradsorpsi pada permukaan partikel dan sisanya tetap berada dalam larutan. Kekeruhan
dipengaruhi oleh kandungan bahan terlarut. Makin banyak bahan terlarut biasanya tingkat
kekeruhan makin tinggi. Suatu larutan yang punya kekeruhan tinggi biasanya berbentuk
koloid.
Satuan untuk menyatakan tingkat kekeruhan antara lain, Nephalometer Turbidity Units
NTU , dan Jackson Turbidity Units JTU . Sedangkan
formulasi untuk
melakukan perhitungan tingkat kekeruhan ialah sebagai
berikut :
8
=
.
...........................................1 1
T = turbiditas. A = NTU dalam sampel yang dicairkan.
B = volume pelarut m
3
. C = volume zat terlarut m
3
.
2.3 Massa jenis
Masa jenis adalah kerapatan suatu zat. Masa jenis suatu zat tetap tidak bergantung pada
masa dan volume zat, tetapi tergantung pada jenis zat penyusunya. Jenis zat dapat diketahui
dari massa jenisnya, karena masa jenis tiap zat berbeda. Masa jenis relatif adalah nilai
perbandingan massa jenis. Massa jenis relatif tidak mempunyai satuan.
9
Masa jenis relatif = masa jenis bahan masa jenis air
Formulasi masa jenis diberikan dalam persamaan dibawah ini:
= ...................................................... 2
ρ = masa jenis Kgm
-3
m = masa benda Kg v = volume benda m
3
.
2.4 Salinitas
Merupakan jumlah gram garam yang terlarut dalam satu kilogram air laut.
8
Konsentrasi garam dipengaruhi oleh batuan alami yang
mengalami pelapukan,
tipe tanah,
dan komposisi kimia dasar perairan. Salinitas
merupakan indikator utama untuk mengetahui penyebaran
massa air
lautan sehingga
penyebaran nilai-nilai
salinitas secara
langsung menunjukkan
penyebaran dan
peredaran air dari satu tempat ke tempat lainnya. Penyebaran salinitas secara alamiah
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain curah hujan, pengaliran air tawar ke laut
secara langsung maupun lewat sungai dan gletser, penguapan, arus laut, turbulensi
percampuran, dan aksi gelombang . Variasi salinitas di permukaan air sangat mirip dengan
keseimbangan evaporasi dan presipitasi.
10
Faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi suhu dan salinitas di perairan ini adalah
penyerapan panas heat flux, curah hujan presipitation, aliran sungai flux dan pola
sirkulasi arus. Perubahan pada suhu dan salinitas akan menaikan atau mengurangi
densitas air laut di lapisan permukaan sehingga memicu terjadinya konveksi ke
lapisan.
2
2.5 Viskositas
Viskositas atau kekentalan dari suatu cairan adalah salah satu sifat cairan yang menentukan
besarnya perlawanan terhadap gaya geser. Viskositas terjadi terutama karena adanya
interaksi antara molekul-molekul
cairan. Viskositas kekentalan dapat dianggap
sebagai gesekan di bagian dalam suatu fluida. Karena
adanya viskositas
ini untuk
menggerakan suatu lapisan fluida diatas lapisan lainnya harus menggunakan gaya.
11
Viskositas mempunyai satuan, dalam SI dinyatakan dalam Pas, sedang satuan lain dari
viskositas yang sering digunakan ialah poise P . Nilai perbandingan kedua satuan tersebut
ialah 1 poise P setara dengan 0,1 Pas. Nilai dari viskositas tiap benda berbeda-beda. Nilai
viskositas tergantung pada sifat dasar suatu fluida. Lebih jauh lagi viskositas suatu fuida
atau gas bergantung pada suhu. Biasanya viskositas dari suatu fluida menurun sebanding
dengan peningkatan suhu
7
. Koefisien viskositas didefinisikan sebagai
perbandingan tegangan luncur dengan cepat perubahan regangan luncur.
11
Koefisien viskositas dengan metode pipa diformulasikan
sebagai berikut: =
=
ℓ
3 3
η = koefisien viskositas F =gaya yang bekerja N
A =luas permukaan cairan dimana gaya F bekerja m
2
v =kecepatan fluida m
2
s ℓ = diameter pipa saluran fluida m
Cairan yang mudah mengalir seperti air atau bensin tegangan luncurnya relatif kecil
terhadap cepat perubahan regangan luncur tertentu.
11
Koefisien viskositas
juga bergantung pada suhu. Berikut ini adalah
contoh viskositas beberapa zat dengan variasi suhu:
Tabel 3.Beberapa harga viskositas
11
Temperatur C
Viskositas minyak
jarak poise
Viskositas air
poise Viskositas
udara poise
53 1,792.10
-2
1,71.10
-4
20 9,86
1,005.10
-2
1,81.10
-4
40 2,31
0,656.10
-2
1,90.10
-4
60 0,80
0,469.10
-2
2,00.10
-4
80 0,30
0,357.10
-2
2,09.10
-4
100 0,17
0,284.10
-2
2,18.10
-4
Pengukuran viskositas suatu fluida biasanya digunakan untuk mengetahui debit fluida
tersebut. Hubungan antara debit dan viskositas dari suatu fluida ditemukan oleh Poiseuille,
oleh karena itu hukumnya pun dikenal sebagai Hukum
Poiseuille yang
diformulasikan sebagai berikut:
9
= ..........................................4
Q =debit fluida m
3
.s
-1
R = jari-jari pipa m L = panjang pipa m
η = koefisien viskositas Pa.s π = konstanta 3,14
P
1
dan P
2
= Tekanan pada kedua ujung pipa atm .
2.6 Padatan Total Terlarut PTT