Air Limbah TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air Limbah

Air dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan misalnya untuk kebutuhan domestik, irigasi atau pertanian, pembangkit listrik, pelayaran di sungai, industri, wisata dan lain-lain. 2 Air limbah tergolong air permukaan, ialah air yang terdapat diatas permukaan tanah, tidak menglami infiltasi ke dalam permukaan tanah. 2 Air limbah domestik ialah air bekas yang tidak dapat dipergunakan lagi untuk konsumsi sehari-hari karena mengandung kotoran manusia atau aktifitas dapur, kamar mandi, dan cuci. Air limbah domestik mengandung 90 zat cair dan sisanya adalah padatan. 12 Zat-zat yang terkandung dalam air buangan diantaranya unsur-unsur organik yang tersuspensi maupun terlarut sepereti protein, karbohidrat, lemak, unsur-unsur anorganik seperti garam, dan unsur logam serta mikroorganisme. Unsur-unsur tersebut memberikan corak kualitas air buangan dalam sifat fisik, kimiawi, maupun biologi. 3 Kualitas kimiawi dari air buangan domestik biasanya dinyatakan dalam bentuk organik dan anorganik. Karakteristik fisik dan kimiawi air buangan domestik dapat dilihat dari Tabel 1 dan Tabel 2 berikut. Tabel 1. Karakteristik fisik air buangan domestik. 2 Parameter Penjelasan Warna Air buangan segar biasanya berwarna agak abu-abu. Dalam kondisis septic air buangan akan berwarna hitam. Temperatur Suhu air buangan biasanya lebih tinggi dari pada air minum. Temperatur dipengaruhi mikrobial, kelarutan gas, dan viskositas. Bau Air buangan segar biasanya memiliki bau seperti sabun atau lemak. Dalam kondisi septic berbau sulfur dan kurang sedap. Kekeruhan Kekeruhan air buangan sangat bergantung pada kandungan zat padat tersuspensi Tabel 2. Karakterisitk kimiawi air buangan domestik. 3 Parameter mgL Konsentrasi Kuat sedang lemah Total zat padat 1200 720 350 1.zat padat terlarut 850 500 250 2.zat padat tersuspensi 350 220 100 BOD5 400 220 110 TOC 290 160 80 COD 1000 500 250 N total 85 40 20 P total 15 8 4 Cl - 100 50 30 Alkalinity CaCO 3 200 100 50 Lemak 150 100 50 Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak berguna untuk lingkungannya karena dapat merusak lingkungan. Limbah mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan bahaya. Limbah ini dikenal dengan limbah B3 bahan beracun dan berbahaya. Bahan ini dirumuskan sebagai bahan dalam jumlah relatif sedikit tapi mempunyai potensi pencemarkanmerusakkan lingkungan kehidupan dan sumber daya. 4 Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku, bahan mentah, barang setengah jadi dan jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, kegiatan rancang bangun, dan perekayasaan industri. Limbah cair adalah limbah dalam wujud cair yang dihasilkan oleh kegiatan industri yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan mutu lingkungan. 5 Bahan beracun dan berbahaya banyak dijumpai sehari-hari, baik sebagai keperluan rumah tangga maupun industri yang tersimpan, diproses, diperdagangkan, diangkut dan lain-lain. Insektisida, herbisida, zat pelarut, cairan atau bubuk pembersih deterjen, amoniak, sodium nitrit, gas dalam tabung, zat pewarna, bahan pengawet dan masih banyak lagi untuk menyebutnya satu per satu. Bila ditinjau secara kimia bahan-bahan ini terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik. 4 Terdapat lima juta jenis bahan kimia telah dikenal, 60.000 jenis sudah dipergunakan serta ribuan jenis bahan kimia baru setiap tahun diperdagangkan. 4 Sebagai limbah, kehadirannya cukup mengkhawatirkan. Apalagi yang bersumber dari pabrik industri. Bahan beracun dan berbahaya banyak digunakan sebagai bahan baku industri maupun bahan tambahan. Beracun dan berbahayanya limbah ditunjukkan oleh sifat fisik dan kimia bahan itu sendiri. Dilihat juga dari segi kuantitas dan kualitas bahan yang mencemari lingkungan. Beberapa kriteria berbahaya dan beracun telah ditetapkan antara lain mudah terbakar, mudah meledak, korosif, oksidator dan reduktor, iritasi bukan radioaktif, mutagenik, patogenik, mudah membusuk dan lain-lain. 3 Dalam jumlah dan kadar tertentu, kehadiran limbah B3 dapat merusakkan kesehatan bahkan mematikan manusia atau kehidupan lainnya. Sehingga perlu ditetapkan batas-batas yang diperkenankan dalam lingkungan pada waktu tertentu. Adanya batasan kadar dan jumlah bahan beracun dan berbahaya pada suatu ruang dan waktu tertentu dikenal dengan istilah nilai ambang batas. Bahan berbahaya dan beracun punya nilai ambang yang berbeda untuk tiap jenisnya. Tingkat bahaya keracunan yang disebabkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik bahan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka waktu relatif singkat tidak memberikan pengaruh yang berarti, tapi dalam jangka panjang cukup fatal bagi lingkungan. Pencegahan dan penanggulangan bersifat jangka panjang. Melihat pada sifat-sifat limbah, karakteristik dan akibat yang ditimbulkan pada masa sekarang maupun pada masa yang akan datang diperlukan langkah pencegahan, penanggulangan dan pengelolaan . Berdasarkan karakteristiknya limbah industri dapat dibagi menjadi empat bagian: 1. Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik, dan bahan buangan anorganik. 2. Limbah padat 3. Limbah gas dan partikel 4. Limbah B3 Bahan Berbahaya dan Beracun. Merupakan sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat, konsentrasinya, dan jumlahnya secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan, merusak, dan dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. Pengelolaan Limbah B3 adalah rangkaian kegiatan mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan limbah B3. Pengelolaan limbah B3 ini bertujuan untuk mencegah, menanggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan, memulihkan kualitas lingkungan tercemar, dan menungkatkan kemampuan dan fungsi kualitas lingkungan. 6

2.2 Turbiditas Kekeruhan