Frekuensi Relatif = Frekuensi suatu spesies ke-i x 100 Frekuensi seluruh spesies
Frekuensi tumbuhan dibagi menjadi lima kelas yaitu 1 A: 0-20;
2 B: 21-40; 3 C: 41-60;
4 D: 61-80 ; 5 E: 81-100 Sebaran homogen
Dominansi adalah untuk mengetahui jenis tumbuhan utama yang
mempengaruhi dan sebagai kontrol terhadap komunitas. Dominansi
= Luas basal area Luas seluruh petak contoh
Basal are = 14 π. D
2
D : diameter batang pohon Dominansi Relatif = Total luas basal area spesies ke-i x 100
Dominansi seluruh spesies Indeks Nilai Penting INP = Kerapatan Relatif+Frekuensi Relatif+Dominansi
Relatif Untuk mengetahui Indeks Keanekaragaman Jenis H’ menggunakan
rumus Shannon-Wienner Desmukh 1992. H’ = Σ pi ln pi
H’ = Indeks keanekaragaman jenis Shannon-Wienner Pi = niN
ni = Jumlah individu jenis ke-i, dimana i=1.2.3... N = Jumlah total individu semua jenis dalam komunitas
Untuk membandingkan tingkat kesamaan jenis komunitas antara dua
lokasi yang berbeda, digunakan indeks kesamaan jenis Jaccard. ISj = c x 100
a+b+c ISj = indeks kesamaan Jaccard
c = Jumlah jenis pohon yang sama pada dua plot habitat pengamatan a = Jumlah jenis pohon yang yang hanya terdapat pada lokasi pertama
b = Jumlah jenis pohon yang yang hanya terdapat pada lokasi kedua
3 HASIL
Pada saat pengamatan selama 2 bulan total jumlah individu yang teramati 14 ekor terdiri atas 8 cendrawasih hibrida jantan, 2 jantan P. apoda, 1 jantan
muda P. apoda, 2 betina P. apoda, dan 1 betina P. raggiana.
3.1 Deskripsi Morfologi Cendrawasih Hibrida
Burung cendrawasih hibrida jantan selanjutnya dijelaskan sebagai burung hibrida. Burung hibrida memiliki ciri-ciri tenggorokan hijau, terdapat garis kuning
di bagian berbatasan leher dan dada berwarna coklat, mahkota kuning kusam,
punggung coklat, bagian dalam sayap jingga, kaki berwarna abu-abu, tubuh dan sayap merah hati-coklat, dagu hijau, bagian atas ekor berwarna merah muda-
coklat dan bagian bawah berwarna jingga Gambar 7.
3.2 Postur Display Cendrawasih Hibrida
Dalam pengamatan postur display yang terjadi antara lain wing pose, bow, pump, dan dance Gambar 8. Selama display betina hanya melihat dari jauh dan
tidak mendekati jantan sehingga tidak pernah terjadi mounting. Perilaku lek cendrawasih hibrida dilakukan secara berkelompok, satu atau
dua sampai tiga individu jantan. Selama pengamatan, display dilakukan sebanyak 31 kali, 24 kali pada habitat hutan primer dan 7 kali di habitat kebun dan. Skema
tahapan display burung hibrida merupakan perilaku lek campuran dari indukannya Gambar 9.
Tahap 1. Wing pose. Display dimulai ketika jantan telah berkumpul pada tempat bertengger, display diawali dengan suara kicauan yang saling bersahut-
sahutan antara jantan. Tubuh dibungkukkan mendekati dahan, bagian ekor ditegakkan, kepala menunduk sejajar dengan sayap kepala tidak lebih tinggi atau
lebih rendah dari sayap, sayap dibuka dan dibentangkan lurus searah dengan dahan dan tubuh dalam posisi yang kaku, sayap digerakkan secara perlahan ke
atas dan dihentakkan kebawah, diam beberapa detik kemudian digerakkan ke atas kembali. Ekor tidak dilipat meluas dibawah tempat bertengger seperti pada P.
apoda dan P. raggiana. Tahap ini merupakan lek campuran antara P. apoda dan P. raggiana.
Tahap 2. Pump. Kaki semakin kaku, ekor beridri tegak hampir vertikal, tubuh semakin dibungkukkan hampir menyentuh cabang, kepala menunduk dan
menoleh ke kanan dan kekiri masih sejajar dengan sayap. lek campuran antara P. apoda dan P . raggiana.
Tahap 3. Bow. Tubuh menunduk dengan kaki kaku dan berpegangan kuat pada dahan, sayap digerakkan ke atas dan ke bawah dengan cepat, kemudian
berjalan mnegikuti arah dahan secara cepat dan sesekali melompat, bulu ekor diteggakkan hampir vertikal. Tahap ini merupakan lek campuran antara P.
apoda dan P. raggiana.
Tahap 4. Dance. Tubuh berdiri tegap, kepala lurus menghadap ke atas, sayap dibentangkan dan dibuka secara luas, sayap digerakkan ke depan ke
belakang dan kedua sayap saling menyentuh, sayap digerakkan dengan cepat dan tubuh bergerak ke kanan dan ke kiri dengan kaki yang kaku berpegangan kuat
pada dahan dengan suara ‘klik’. Tahap ini sama dengan P. raggiana. Perilaku lek cendrawasih hibrida menarik karena
adanya pose “inverted posture
” pada saat sebelum dance, kaki berpegangan kuat pada dahan, tubuh menggantung, kepala menghadap ke arah bawah, posisi sayap terbuka lebar dan
sejajar dengan kepala, sayap dikepakkan perlahan.
a b
c d
e
Gambar 7 Karakteristik morfologi cendrawasih hibrida. Keterangan a
mandibula atas dan bawah mirip P. apoda, sedangkan corak warnanya mirip P. raggiana; b garis kuning antara leher dan dada
mirip P. raggiana; c pektoral sayap coklat mirip P. apoda; d warna ekor bagian atas berwarna merah muda-coklat dan bagian
bawah jingga merupakan perpaduan kedua indukannya; e sayap bagian dalam merah hati-coklat sama dengan P. raggiana