65
paling tinggi dan tanggapan paling negatif sangat tidak setuju diberi nilai paling rendah. Penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat
dalam bentuk checkmark, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Skala Likert
Sumber: Sugiyono 2013:133
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan perpustakan dan peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Sumber
sekunder merupakan sumber yang tidak langsung diberikan kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen
Sugiyono, 2009:193. Data sekunder umunya diperoleh oleh pendiri untuk memberikan informasi dan gambaran tambahan untuk diproses lebih
lanjut. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari buku, jurnal, literatur atau tulisan lain yang dianggap berkaitan dengan
permasalahan yang diteliti dengan menggunakan laporan tertulis ataupun
Kategori Nilai
Sangat setujuselalusangat positif
5
Setujuseringpositif 4
Ragu-ragukadang-
kadangnetral
3 Tidak setujuhampir tidak
pernahnegatif
2 Sangat tidak setujutidak
pernah
1
66
penelitian sebelumnya dan informasi dokumentasi lain yang dapat diambil melalui sistem online internet.
Sumber pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini yaitu dengan cara mencari dan mengumpulkan berbagai bahan bacaan dan
menggali berbagai teori yang didapat dari buku pegangan, jurnal, media massa, dan internet yang berkaitan dengan topic penelitian.
D. Metode Analisis
Pada dasarnya penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk menawa suatu permasalahan, dalam hal ini adalah mengenai apakah terdapat
pengaruh kualitas produk, diferensiasi produk, Word of mouth, dan citra merek terhadap proses keputusan pembelian. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan metode deskriptif. Adapun pendekatan deskriptif yang digunakan melalui pendekatan survei atau penyebaran kuesioner.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari kualitas produk, diferensiasi produk, Word of mouth, dan citra merek terhadap proses keputusan pembelian.
Penulis melakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda yang dianalisis berdasarkan bantuan perangkat lunak yaitu SPSS. Jawaban setiap
item instrumen yang menggunakan skala likert dengan menggunakan rumusan sebagai berikut:
SS = Sangat Setuju diberi skor 5
S = Setuju diberi skor 4
R = Ragu-ragu diberi skor 3
TS = Tidak Setuju diberi skor 2
67
STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu data dalam penelitian. Menurut Ghozali 2011:52 uji validitas digunakan untuk mengukur sah tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk menungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan cara membandingkan nilai r
hitung pada kolom Correlated Item-Total Correlation dengan r tabel df = n
– k yaitu membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom
df = n – 2 dalam hal ini adalah jumlah sampel.
Suatu pertanyaan atau indikator dinyatakan valid, apabila r hitung r tabel dan nilai positif, namun jika r hitung r tabel, maka dinyatakan
tidak valid dan nilai negatif. b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel, jika nilai Cronbach Alpha 0,70. Ghozali, 2011:48. Uji reliabilitas dalam penelitian ini
68
menggunakan rumus Cronbach Alpha, untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen dari ke lima variabel penelitian jika hasil uji
reliabilitas memberikan nilai alpha 0,70.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi klasik dapat dilakukan agar model regresi yang digunakan dapat memberikan hasil yang respresentatif,
a. Uji Normalitas Menurut Ghozali 2011:147 uji normalitas bertujuan apakah
dalam model regresi variabel dependen terikat dan variabel independen bebas mempunyai kontribusi atau tidak. Penelitian yang
menggunakan metode yang lebih handal untuk menguji data mempunyai distribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat Normal
Probability Plot . Model regresi yang baik adalah data distribusi
normal atau mendekati normal, untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu
diagonal grafik. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik uji Kolmogrov – smirnov, dengan penjelasan sebagai berikut
Ghozali, 2011:147. 1 Uji Normalitas Secara Grafik
Menurut Ghozali 2011:147 uji normalitas bertujuan apakah dalam model regresi variabel dependen terikat dan
variabel independen bebas mempunyai kontribusi atau tidak.
69
Penelitian yang menggunakan metode yang lebih handal untuk menguji data mempunyai distribusi normal atau tidak yaitu
dengan melihat Normal Probability Plot. Model regresi yang baik adalah data distribusi normal atau mendekati normal, untuk
mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal grafik. Terdapat dua
cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik uji Kolmogrov
– smirnov, dengan penjelasan sebagai berikut Ghozali, 2011:147.
Ada beberapa cara mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar
pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah: a Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas.
b Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas. 2 Uji Normalitas Secara Statistik
Uji normalitas secara grafik dapat menyesatkan apabila tidak berhati-hati dalam melihatnya. Oleh sebab itu dianjurkan
untuk melengkapi uji normalitas secara grafik dengan uji
70
normalitas secara statistik Ghozali, 2011:163. Selain dengan melihat kurva normal P-plot, uji normalitas juga dapat dilakukan
menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Dalam uji kolmogorov smirnov
hipotesa yang berlaku adalah: H
= Sampel berasal dari data atau populasi yang
terdistribusi normal. Ha =
Sampel berasal dari data atau populasi yang tidak terdistribusi normal.
Dalam uji ini apabila nilai sig. 0,05 maka data tidak terdistribusi dengan normal. Namun, jika nilai sig. 0,05 maka
data terdistribusi dengan normal Santoso, 2012:193-196. b. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali 2012:105, menyatakan bahwa uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah
variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut:
71
1 Nilai R
2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel
independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.
2 Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi
umumnya diatas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar
variabel independen tidak berarti bebas dari multikolinieritas. Multikolinieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi
dua atau lebih variabel independen. 3 Multikolinieritas dapat juga dilihat dari: a Nilai tolerance dan
lawannya; b Variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang
dijelaskanoleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen
terikat dan diregresikan terhadap variabel independen lainnya. Tolerance
mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh varibel independen lainnya.
Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF = 1Tolerance. Nilai cut off yang umum
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai
72
tolerance 10 atau sama dengan nilai VIF 10 Ghazali,
2009:92. c. Uji Heteroskedeatisitas
Menurut Ghozali 2009:125, uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskesdatisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection
mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang dan besar. Ada
beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini untuk melihat Grafik Plot antara nilai prediksi
variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara SRESID dan ZPRED dimanasumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi
– Y sesungguhnya yang telah di-studentized. Dengan analisis jika ada
pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit,
maka mengidentifikasikan
telah terjadi
heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
73
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2012:139.
3. Uji Hiopotesis
1. Uji t Uji Parsial Untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial
individual mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel individu independen secara individu dalam menerangkan variabel dependen Ghozali, 2013:99.
Hasil uji t juga dapat dilihat dalam tabel coefficient pada kolom sig significance. Jika probabilitas nilai t atau signifikansi 0,05
maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Ghozali, 2013:101.
1 Jika angka sig. 0,05, maka Ho diterima. 2 Jika angka sig. 0,05, maka Ho ditolak.
2. Uji F Uji Simultan Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-
variabel independen X secara simultan bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen Y Ghozali, 2009:88.
Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 untuk tingkat signifikansi = 0,05, maka variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai
74
probabilitas lebih besar daripada 0,05 maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
4. Regresi Linear Berganda
Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini maka digunakan analisisregresi linier berganda Multiple Regression. Analisis
regresi linier berganda digunakan sebagai alat untuk mengetahui seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen
dimanipulasi atau dirubah-rubah atau dinaik-turunkan Sugiyono, 2005:211. Rumus matematis dari regresi linier berganda yang umum
digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
Y = a + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ e
Ket: Y
= Keputusan Pembelian a
= Konstanta β
1
, β
2
, β
3
, β
4
= Koefisien Variabel Independen X
1
= Diferensiasi Produk X
2
= Word of Mouth X
3
= Citra Merek X
4
= Kualitas Produk e
= Error Sampling
5. Koefisien Determinasi R Square
Koefisien determinasi Adjusted R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
75
dependen dan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependennya yang dilihat melalui
Adjusted R Square karena variabel independen yang diteliti dalam
penelitian ini lebih dari dua. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary dan tertulis Adjusted R Square. Nilai
R
2
sebesar 1, berarti pengaruh variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang
menyebabkan pengaruh variabel dependen. Jika nilai Adjusted R
2
berkisar antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel
independen dapat menjelaskan pengaruh variabel dependen Ghozali, 2009:87.
E. Operasional Variabel Penelitian
Tabel 3.2 Operasional Variabel penelitian
Variabel Dimensi
Indikator Skala
Kualitas produk X
4
Garvin 2008
dalam Lonardo
dan Yasintha
2014:30
1. Performance 1. Kehandalan
2. Konsumsi Baterai 3. Kemudahan penggunaan
4. Kenyamanan
penggunaan Ordinal
2. Features 5. Fitur tambahan
3. Reliability 6. Tidak mudah rusak
4. Durability 7. Tahan lama
5. Asthetic 8. Bentuk yang menarik
9. Desain yang artistik 6. Perceived Quality
10. Persepsi konsumen terhadap kualitas
76
Variabel Dimensi
Indikator Skala
Diferensiasi Produk X
1
Kotler Keller
2009 11. Mempunyai fitur yang
menarik dan berbeda dari yang lain
12. Sesuai dengan
yang konsumen harapkan
13. Mempunyai kualitas
kinerja yang baik 14. Dapat diandalkan dalam
menunjang aktivitas
harian Ordinal
Word of Mouth
X
2
Godes dan Mayzlin,
2004 1. Volume
15. Xiaomi Sering
di bicarakan
16. Xioami sering
di rekomendasikan
Ordinal
2. Dispersion 17. Banyak
orang yang
berbeda profesi
membicarakan Xiaomi 18. Banyak
orang yang
status sosialnya berbeda membicarakan Xiaomi
19. Kecepatan berita tentang Xiaomi
Citra merek X
3
Keller 2008:56
1. Strenght 20. Penampilan fisik produk Ordinal
2. Favourable 21. Kemudahan merek untuk
diucapkan. 22. Kemampuan merek
untuk diingat konsumen 3. Uniquess
23. Variasi produk 24. Memiliki
perbedaan dengan yang lain
Proses Keputusan
Pembelian Y Kotler
dan Keller 2009:184
1. Pengenalan masalah
25. Kebutuhan akan
smartphone Ordinal
2. Pencarian informasi
26. Adanya sumber
informasi pribadi
keluarga, teman,
tetangga dan rekan 27. Sumber
dari media
internet 3. Evaluasi alternatif
28. Pertimbangan yang
menguntungkan
77
Variabel Dimensi
Indikator Skala
4. Keputusan pembelian
29. Memutuskan untuk
melakukan pembelian 5. Perilaku
pasca pembelian
30. Kepuasan pasca
pembelian Sumber : Diolah dari berbagai sumber, 2016
78
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan Xiaomi
Xiaomi Inc. yang secara harfiah artinya “Tekonologi Xiaomi”, atau “Teknologi Beras
Kecil” adalah perusahaan elektronik swasta milik pribadi yang berasal dari Negeri Tiongkok yang
berkantor pusat di Beijing dimana berdedikasi untuk menciptakan pengalaman pengguna dari segala aspek. Nama Xiaomi sendiri berasal dari
Bahasa Mandarin, yaitu “beras kecil”. Xiomi sendiri adalah perusahaan Elektronik swasta dari Tiongkok yang didirikan pada tahun 6 Juni 2010
berkantor pusat di China, Beijing yang mempunyai misi dan visi menciptakan pengalaman pengguna dari segala aspek. perusahaan ini
dengan cepat telah menjadi salah satu perusahaan teknologi tercepat terkemuka di China.
Xiaomi merupakan distributor smartphone terbesar ke-3 di Dunia yang merancang, mengembangkan, dan menjual Telepon cerdas, Aplikasi
seluler, dan Elektronik konsumen. Xiomi merilis smartphone pertamanya di bulan Agustus 2011. Pendiri serta CEO Xiaomi adalah Lei Jun, yang
merupakan orang terkaya ke-23 di Tiongkok menurut Forbes sebuah majalah bisnis dan finansial Amerika Serikat. Dan perusahaan ini kini
bernilai lebih dari 10 miliar USD dan sudah mempunyai lebih dari 3000
79
karyawan dari Tiongkok bahkan Malaysia, Singapura, India, Filipina dan Indonesia.
Dalam sejarah didirikanya perusahaan teknologi ini, founder dari Xioami, Lei Jun juga sebelumnya mempunyai sejarah tersendiri. Mr. Lei
pernah menjadi bagian dari tim pendiri Kingsoft pada tahun 1992 dan menjadi CEO pada tahun 1998. Setahun kemudian, ia mendirikan situs
layanan informasi IT dan download Joyo.com atau sekarang menjadi amazon.com Setelah Kingsoft berhasil ia telah menyelesaikan IPO mereka,
Lei mengundurkan diri dari Kongsoft untuk jabatannya dan menjadi Vice Chairman
di Kingsoft. Pada awal 2000-an, ia berinvestasi pada banyak start-up companies
sukses seperti YY, UC dan Vancl sebagai angel investor investor penyandang dana, dan pada tanggal 6 April 2010, ia mendirikan
Xiaomi. Pada Juli 2011, ia kembali ke Kingsoft sebagai Chairman of the Board
. Kini Lei menjabat sebagai Chairman dan CEO Xiaomi. Pada Agustus 2010 resmi meluncurkan firmware berbasis Android
pertamanya, MIUI. Telepon cerdas pertama diumumkan pada Agustus 2011 bernama Mi 1. Mi 1 menggunakan firmware MIUI berbasis Android yang
menyerupai TouchWiz dari Samsung dan iOS dari Apple. 2 tahun berikutnya Xioami berasil kembali meluncurkan ponsel cerdasnya yang ke
2 bernama MI 2. Xiaomi kemudian mengatakan pada tanggal 24 September 2013 bahwa Mi 2 telah terjual lebih dari 10 juta dalam waktu 11 bulan. Ini
merupakan pencapaian yang luar biasa bagi vendor smartphone yang baru berdiri 3 tahun silam.
80
Pada tahun 2014, Xiaomi mengumumkan akan memperluas pemasarannya ke luar Tiongkok. Xiaomi memulai debut internasionalnya
ke Singapura. Markas internasional juga akan dibangun di ibukota negara, yang akan mengkoordinasikan semua kegiatan termasuk peluncuran produk
di wilayah tersebut pada masa yang akan datang. Redmi dan Mi 3 adalah telepon cerdas yang pertama kali dijual di Singapura masing-masing pada
tanggal 21 Februari dan 7 Maret. Pada 7 Maret, Mi 3 habis terjual dalam waktu 2 menit di Singapura. Setelah Singapura, Xiaomi juga masuk ke
Malaysia, Filipina, dan India. Kemudian, pada bulan-bulan berikutnya Xiaomi juga masuk ke Indonesia, dan akan melakukan ekspansi ke
Thailand, Rusia, Turki, Brasil, dan Meksiko. Perusahaan teknologi Xiaomi ini sebenarnya tidak hanya
mengeluarkan produk smartphone saja, namun banyak produk teknologi lainya seperti;
a Mi WiFi Dimana produk ini di umumkan pada 23 April 2014, Xiaomi
mengumumkan jaringan penghala yang disebut Mi WiFi yang saat ini masih dalam versi beta dan hanya tersedia untuk penguji beta yang
dipilih. Mi WiFi memiliki dukungan NFC, 1 TB built-in hard drive dan CPU 1 GHz dual core Broadcom.
b Mi TV Mi TV adalah televisi cerdas tipis yang dirancang dan dipasarkan
oleh Xiaomi. Perangkat ini berjalan pada Android dan awalnya
81
diumumkan pada tahun 2013. Yang terbaru dalam seri ini adalah memiliki layar berukuran 49 inci Ultra HD dengan CPU quad-core.
c Mi Box Mi Box adalah dekoder cerdas untuk televisi. Mi Box
menawarkan film dan acara televisi tanpa akun pengguna atau berlangganan. Dekorder juga dapat mengakses konten melalui port
USB, seperti melalui disk keras eksternal. Karena pembatasan lisensi konten, saat ini hanya tersedia di daratan Tiongkok.
d Mi Could
Mi Cloud adalah layanan penyimpanan awan dan komputasi awan yang dibuat oleh Xiaomi. Layanan ini memungkinkan pengguna
untuk menyimpan data seperti kontak, pesan, foto dan catatan pada server
jarak komputer untuk diunduh melalui beberapa perangkat yang menggunakan MIUI. Layanan ini juga termasuk fitur yang
memungkinkan pengguna untuk melacak lokasi perangkat MIUI mereka seperti menghidupkan alarm, mengunci perangkat atau
mengatur ulang perangkat. e
Mi Band Mi Band diumumkan pada bulan Agustus 2014. Mi Band akan
dijual seharga 13 dolar AS, yang menurut laporan memiliki daya tahan baterai hingga 30 hari, dan terdapat juga fitur alarm dan fitur yang
melacak kebugaran pengguna. Band ini juga memiliki kemampuan untuk membuka ponsel pengguna berdasarkan jarak.
82
f Yi Action Camera
Xiaomi meluncurkan Yi Action Camera dengan harga 64 atau kalau di Indonesia seharga 1 jutaan. Kamera ini menggunakan sensor
16 MP yang dapat merekam video 4k pada fps 30, video 1080p pada fps 60 dan video 720p pada fps 30. Perangkat ini juga tahan terhadap
air dengan kedalaman hingga 40 meter. g Smartphone
Ponsel flagship
dari Xiaomi adalah seri Mi.
Xiaomi resmi
meluncurkan ponsel
andalan barunya, Mi5, lewat sebuah acara di
Barcelona, Spanyol.
Smartphone ini
meneruskan tongkat estafet dari flagship terdahulu, Mi4, yang dirilis sekitar 1 tahun yang lalu. Vice President Global Xiaomi mengatakan
jeda waktu antara Mi4 dengan Mi5 termasuk lama karena pihaknya ingin memastikan rancangan Mi5 benar-benar sesuaai benar sesuai
dengan visi perusahaan. Perangkat lunak telepon cerdas ini didasarkan pada MIUI,
firmware berbasis sistem operasi Android yang menampilkan bahan
yang berasal dari logam, kaca, dan keramik. Dimotori prosesor