Ruang Lingkup Penelitian Operasional Variabel Penelitian

65 paling tinggi dan tanggapan paling negatif sangat tidak setuju diberi nilai paling rendah. Penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk checkmark, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.1 Skala Likert Sumber: Sugiyono 2013:133

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan perpustakan dan peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung diberikan kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen Sugiyono, 2009:193. Data sekunder umunya diperoleh oleh pendiri untuk memberikan informasi dan gambaran tambahan untuk diproses lebih lanjut. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari buku, jurnal, literatur atau tulisan lain yang dianggap berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dengan menggunakan laporan tertulis ataupun Kategori Nilai Sangat setujuselalusangat positif 5 Setujuseringpositif 4 Ragu-ragukadang- kadangnetral 3 Tidak setujuhampir tidak pernahnegatif 2 Sangat tidak setujutidak pernah 1 66 penelitian sebelumnya dan informasi dokumentasi lain yang dapat diambil melalui sistem online internet. Sumber pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini yaitu dengan cara mencari dan mengumpulkan berbagai bahan bacaan dan menggali berbagai teori yang didapat dari buku pegangan, jurnal, media massa, dan internet yang berkaitan dengan topic penelitian.

D. Metode Analisis

Pada dasarnya penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk menawa suatu permasalahan, dalam hal ini adalah mengenai apakah terdapat pengaruh kualitas produk, diferensiasi produk, Word of mouth, dan citra merek terhadap proses keputusan pembelian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif. Adapun pendekatan deskriptif yang digunakan melalui pendekatan survei atau penyebaran kuesioner. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari kualitas produk, diferensiasi produk, Word of mouth, dan citra merek terhadap proses keputusan pembelian. Penulis melakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda yang dianalisis berdasarkan bantuan perangkat lunak yaitu SPSS. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert dengan menggunakan rumusan sebagai berikut: SS = Sangat Setuju diberi skor 5 S = Setuju diberi skor 4 R = Ragu-ragu diberi skor 3 TS = Tidak Setuju diberi skor 2 67 STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1

1. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu data dalam penelitian. Menurut Ghozali 2011:52 uji validitas digunakan untuk mengukur sah tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk menungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung pada kolom Correlated Item-Total Correlation dengan r tabel df = n – k yaitu membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom df = n – 2 dalam hal ini adalah jumlah sampel. Suatu pertanyaan atau indikator dinyatakan valid, apabila r hitung r tabel dan nilai positif, namun jika r hitung r tabel, maka dinyatakan tidak valid dan nilai negatif. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel, jika nilai Cronbach Alpha 0,70. Ghozali, 2011:48. Uji reliabilitas dalam penelitian ini 68 menggunakan rumus Cronbach Alpha, untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen dari ke lima variabel penelitian jika hasil uji reliabilitas memberikan nilai alpha 0,70.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi klasik dapat dilakukan agar model regresi yang digunakan dapat memberikan hasil yang respresentatif, a. Uji Normalitas Menurut Ghozali 2011:147 uji normalitas bertujuan apakah dalam model regresi variabel dependen terikat dan variabel independen bebas mempunyai kontribusi atau tidak. Penelitian yang menggunakan metode yang lebih handal untuk menguji data mempunyai distribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat Normal Probability Plot . Model regresi yang baik adalah data distribusi normal atau mendekati normal, untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal grafik. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik uji Kolmogrov – smirnov, dengan penjelasan sebagai berikut Ghozali, 2011:147. 1 Uji Normalitas Secara Grafik Menurut Ghozali 2011:147 uji normalitas bertujuan apakah dalam model regresi variabel dependen terikat dan variabel independen bebas mempunyai kontribusi atau tidak. 69 Penelitian yang menggunakan metode yang lebih handal untuk menguji data mempunyai distribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat Normal Probability Plot. Model regresi yang baik adalah data distribusi normal atau mendekati normal, untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal grafik. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik uji Kolmogrov – smirnov, dengan penjelasan sebagai berikut Ghozali, 2011:147. Ada beberapa cara mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah: a Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas. b Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2 Uji Normalitas Secara Statistik Uji normalitas secara grafik dapat menyesatkan apabila tidak berhati-hati dalam melihatnya. Oleh sebab itu dianjurkan untuk melengkapi uji normalitas secara grafik dengan uji 70 normalitas secara statistik Ghozali, 2011:163. Selain dengan melihat kurva normal P-plot, uji normalitas juga dapat dilakukan menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Dalam uji kolmogorov smirnov hipotesa yang berlaku adalah: H = Sampel berasal dari data atau populasi yang terdistribusi normal. Ha = Sampel berasal dari data atau populasi yang tidak terdistribusi normal. Dalam uji ini apabila nilai sig. 0,05 maka data tidak terdistribusi dengan normal. Namun, jika nilai sig. 0,05 maka data terdistribusi dengan normal Santoso, 2012:193-196. b. Uji Multikolinieritas Menurut Ghozali 2012:105, menyatakan bahwa uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: 71 1 Nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2 Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari multikolinieritas. Multikolinieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen. 3 Multikolinieritas dapat juga dilihat dari: a Nilai tolerance dan lawannya; b Variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskanoleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen terikat dan diregresikan terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh varibel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF = 1Tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai 72 tolerance 10 atau sama dengan nilai VIF 10 Ghazali, 2009:92. c. Uji Heteroskedeatisitas Menurut Ghozali 2009:125, uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskesdatisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang dan besar. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini untuk melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimanasumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di-studentized. Dengan analisis jika ada pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik 73 menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2012:139.

3. Uji Hiopotesis

1. Uji t Uji Parsial Untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial individual mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel individu independen secara individu dalam menerangkan variabel dependen Ghozali, 2013:99. Hasil uji t juga dapat dilihat dalam tabel coefficient pada kolom sig significance. Jika probabilitas nilai t atau signifikansi 0,05 maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Ghozali, 2013:101. 1 Jika angka sig. 0,05, maka Ho diterima. 2 Jika angka sig. 0,05, maka Ho ditolak. 2. Uji F Uji Simultan Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel- variabel independen X secara simultan bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen Y Ghozali, 2009:88. Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 untuk tingkat signifikansi = 0,05, maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai 74 probabilitas lebih besar daripada 0,05 maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

4. Regresi Linear Berganda

Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini maka digunakan analisisregresi linier berganda Multiple Regression. Analisis regresi linier berganda digunakan sebagai alat untuk mengetahui seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen dimanipulasi atau dirubah-rubah atau dinaik-turunkan Sugiyono, 2005:211. Rumus matematis dari regresi linier berganda yang umum digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: Y = a + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + e Ket: Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta β 1 , β 2 , β 3 , β 4 = Koefisien Variabel Independen X 1 = Diferensiasi Produk X 2 = Word of Mouth X 3 = Citra Merek X 4 = Kualitas Produk e = Error Sampling

5. Koefisien Determinasi R Square

Koefisien determinasi Adjusted R 2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel 75 dependen dan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependennya yang dilihat melalui Adjusted R Square karena variabel independen yang diteliti dalam penelitian ini lebih dari dua. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary dan tertulis Adjusted R Square. Nilai R 2 sebesar 1, berarti pengaruh variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan pengaruh variabel dependen. Jika nilai Adjusted R 2 berkisar antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan pengaruh variabel dependen Ghozali, 2009:87.

E. Operasional Variabel Penelitian

Tabel 3.2 Operasional Variabel penelitian Variabel Dimensi Indikator Skala Kualitas produk X 4 Garvin 2008 dalam Lonardo dan Yasintha 2014:30 1. Performance 1. Kehandalan 2. Konsumsi Baterai 3. Kemudahan penggunaan 4. Kenyamanan penggunaan Ordinal 2. Features 5. Fitur tambahan 3. Reliability 6. Tidak mudah rusak 4. Durability 7. Tahan lama 5. Asthetic 8. Bentuk yang menarik 9. Desain yang artistik 6. Perceived Quality 10. Persepsi konsumen terhadap kualitas 76 Variabel Dimensi Indikator Skala Diferensiasi Produk X 1 Kotler Keller 2009 11. Mempunyai fitur yang menarik dan berbeda dari yang lain 12. Sesuai dengan yang konsumen harapkan 13. Mempunyai kualitas kinerja yang baik 14. Dapat diandalkan dalam menunjang aktivitas harian Ordinal Word of Mouth X 2 Godes dan Mayzlin, 2004 1. Volume 15. Xiaomi Sering di bicarakan 16. Xioami sering di rekomendasikan Ordinal 2. Dispersion 17. Banyak orang yang berbeda profesi membicarakan Xiaomi 18. Banyak orang yang status sosialnya berbeda membicarakan Xiaomi 19. Kecepatan berita tentang Xiaomi Citra merek X 3 Keller 2008:56 1. Strenght 20. Penampilan fisik produk Ordinal 2. Favourable 21. Kemudahan merek untuk diucapkan. 22. Kemampuan merek untuk diingat konsumen 3. Uniquess 23. Variasi produk 24. Memiliki perbedaan dengan yang lain Proses Keputusan Pembelian Y Kotler dan Keller 2009:184 1. Pengenalan masalah 25. Kebutuhan akan smartphone Ordinal 2. Pencarian informasi 26. Adanya sumber informasi pribadi keluarga, teman, tetangga dan rekan 27. Sumber dari media internet 3. Evaluasi alternatif 28. Pertimbangan yang menguntungkan 77 Variabel Dimensi Indikator Skala 4. Keputusan pembelian 29. Memutuskan untuk melakukan pembelian 5. Perilaku pasca pembelian 30. Kepuasan pasca pembelian Sumber : Diolah dari berbagai sumber, 2016 78 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan Xiaomi

Xiaomi Inc. yang secara harfiah artinya “Tekonologi Xiaomi”, atau “Teknologi Beras Kecil” adalah perusahaan elektronik swasta milik pribadi yang berasal dari Negeri Tiongkok yang berkantor pusat di Beijing dimana berdedikasi untuk menciptakan pengalaman pengguna dari segala aspek. Nama Xiaomi sendiri berasal dari Bahasa Mandarin, yaitu “beras kecil”. Xiomi sendiri adalah perusahaan Elektronik swasta dari Tiongkok yang didirikan pada tahun 6 Juni 2010 berkantor pusat di China, Beijing yang mempunyai misi dan visi menciptakan pengalaman pengguna dari segala aspek. perusahaan ini dengan cepat telah menjadi salah satu perusahaan teknologi tercepat terkemuka di China. Xiaomi merupakan distributor smartphone terbesar ke-3 di Dunia yang merancang, mengembangkan, dan menjual Telepon cerdas, Aplikasi seluler, dan Elektronik konsumen. Xiomi merilis smartphone pertamanya di bulan Agustus 2011. Pendiri serta CEO Xiaomi adalah Lei Jun, yang merupakan orang terkaya ke-23 di Tiongkok menurut Forbes sebuah majalah bisnis dan finansial Amerika Serikat. Dan perusahaan ini kini bernilai lebih dari 10 miliar USD dan sudah mempunyai lebih dari 3000 79 karyawan dari Tiongkok bahkan Malaysia, Singapura, India, Filipina dan Indonesia. Dalam sejarah didirikanya perusahaan teknologi ini, founder dari Xioami, Lei Jun juga sebelumnya mempunyai sejarah tersendiri. Mr. Lei pernah menjadi bagian dari tim pendiri Kingsoft pada tahun 1992 dan menjadi CEO pada tahun 1998. Setahun kemudian, ia mendirikan situs layanan informasi IT dan download Joyo.com atau sekarang menjadi amazon.com Setelah Kingsoft berhasil ia telah menyelesaikan IPO mereka, Lei mengundurkan diri dari Kongsoft untuk jabatannya dan menjadi Vice Chairman di Kingsoft. Pada awal 2000-an, ia berinvestasi pada banyak start-up companies sukses seperti YY, UC dan Vancl sebagai angel investor investor penyandang dana, dan pada tanggal 6 April 2010, ia mendirikan Xiaomi. Pada Juli 2011, ia kembali ke Kingsoft sebagai Chairman of the Board . Kini Lei menjabat sebagai Chairman dan CEO Xiaomi. Pada Agustus 2010 resmi meluncurkan firmware berbasis Android pertamanya, MIUI. Telepon cerdas pertama diumumkan pada Agustus 2011 bernama Mi 1. Mi 1 menggunakan firmware MIUI berbasis Android yang menyerupai TouchWiz dari Samsung dan iOS dari Apple. 2 tahun berikutnya Xioami berasil kembali meluncurkan ponsel cerdasnya yang ke 2 bernama MI 2. Xiaomi kemudian mengatakan pada tanggal 24 September 2013 bahwa Mi 2 telah terjual lebih dari 10 juta dalam waktu 11 bulan. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa bagi vendor smartphone yang baru berdiri 3 tahun silam. 80 Pada tahun 2014, Xiaomi mengumumkan akan memperluas pemasarannya ke luar Tiongkok. Xiaomi memulai debut internasionalnya ke Singapura. Markas internasional juga akan dibangun di ibukota negara, yang akan mengkoordinasikan semua kegiatan termasuk peluncuran produk di wilayah tersebut pada masa yang akan datang. Redmi dan Mi 3 adalah telepon cerdas yang pertama kali dijual di Singapura masing-masing pada tanggal 21 Februari dan 7 Maret. Pada 7 Maret, Mi 3 habis terjual dalam waktu 2 menit di Singapura. Setelah Singapura, Xiaomi juga masuk ke Malaysia, Filipina, dan India. Kemudian, pada bulan-bulan berikutnya Xiaomi juga masuk ke Indonesia, dan akan melakukan ekspansi ke Thailand, Rusia, Turki, Brasil, dan Meksiko. Perusahaan teknologi Xiaomi ini sebenarnya tidak hanya mengeluarkan produk smartphone saja, namun banyak produk teknologi lainya seperti; a Mi WiFi Dimana produk ini di umumkan pada 23 April 2014, Xiaomi mengumumkan jaringan penghala yang disebut Mi WiFi yang saat ini masih dalam versi beta dan hanya tersedia untuk penguji beta yang dipilih. Mi WiFi memiliki dukungan NFC, 1 TB built-in hard drive dan CPU 1 GHz dual core Broadcom. b Mi TV Mi TV adalah televisi cerdas tipis yang dirancang dan dipasarkan oleh Xiaomi. Perangkat ini berjalan pada Android dan awalnya 81 diumumkan pada tahun 2013. Yang terbaru dalam seri ini adalah memiliki layar berukuran 49 inci Ultra HD dengan CPU quad-core. c Mi Box Mi Box adalah dekoder cerdas untuk televisi. Mi Box menawarkan film dan acara televisi tanpa akun pengguna atau berlangganan. Dekorder juga dapat mengakses konten melalui port USB, seperti melalui disk keras eksternal. Karena pembatasan lisensi konten, saat ini hanya tersedia di daratan Tiongkok. d Mi Could Mi Cloud adalah layanan penyimpanan awan dan komputasi awan yang dibuat oleh Xiaomi. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan data seperti kontak, pesan, foto dan catatan pada server jarak komputer untuk diunduh melalui beberapa perangkat yang menggunakan MIUI. Layanan ini juga termasuk fitur yang memungkinkan pengguna untuk melacak lokasi perangkat MIUI mereka seperti menghidupkan alarm, mengunci perangkat atau mengatur ulang perangkat. e Mi Band Mi Band diumumkan pada bulan Agustus 2014. Mi Band akan dijual seharga 13 dolar AS, yang menurut laporan memiliki daya tahan baterai hingga 30 hari, dan terdapat juga fitur alarm dan fitur yang melacak kebugaran pengguna. Band ini juga memiliki kemampuan untuk membuka ponsel pengguna berdasarkan jarak. 82 f Yi Action Camera Xiaomi meluncurkan Yi Action Camera dengan harga 64 atau kalau di Indonesia seharga 1 jutaan. Kamera ini menggunakan sensor 16 MP yang dapat merekam video 4k pada fps 30, video 1080p pada fps 60 dan video 720p pada fps 30. Perangkat ini juga tahan terhadap air dengan kedalaman hingga 40 meter. g Smartphone Ponsel flagship dari Xiaomi adalah seri Mi. Xiaomi resmi meluncurkan ponsel andalan barunya, Mi5, lewat sebuah acara di Barcelona, Spanyol. Smartphone ini meneruskan tongkat estafet dari flagship terdahulu, Mi4, yang dirilis sekitar 1 tahun yang lalu. Vice President Global Xiaomi mengatakan jeda waktu antara Mi4 dengan Mi5 termasuk lama karena pihaknya ingin memastikan rancangan Mi5 benar-benar sesuaai benar sesuai dengan visi perusahaan. Perangkat lunak telepon cerdas ini didasarkan pada MIUI, firmware berbasis sistem operasi Android yang menampilkan bahan yang berasal dari logam, kaca, dan keramik. Dimotori prosesor

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Produk Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung Di Medan

17 132 126

Analisis pengaruh quality product dan brand image (citra merek) serta marketing strategic terhadap keputusan pembelian processor intel

2 9 162

Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pengguna Produk Pepsodent Di Wilayah Jakarta Timur)

6 44 162

Analisis Pengaruh Word of Mouth, Marketing MIX (Produk, Harga. Promosi, dan Saluran Distribusi), dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Mobil Suzuki Swift (Studi kasus pada Swift Club Indonesia)

2 30 179

The Analysis of Influence Product Differentiation, Image Differentiation and Word of Mouth to Purchase Decision "Maichi" (Study Case: Consumer of Maichi Around UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 4 131

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian sepeda motor Honda (studi kasus pengguna sepeda motor Honda di wilayah kelurahan Bintaro Jakarta Selatan)

0 11 190

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, Saluran Distribusi dan Citra Merek Terhadap Proses Keputusan Pembelian Sereal Sarapan Nestle Koko Krunch (Studi Kasus Pada Pembeli Nestle Koko Krunch di Wilayah Jakarta Selatan)

7 42 180

ANALISIS PENGARUH WORD OF MOUTH, KUALITAS PRODUK, DAN CITRA MEREK, TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Analisis Pengaruh Word Of Mouth, Kualitas Produk, Dan Citra Merek, Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Konsumen Sepeda Motor Yamaha di Surakarta).

0 2 12

PENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE Pengaruh Citra Merek, Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone (Studi pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 1 13

PENGARUH KUALITAS PRODUK, KEPERCAYAAN MEREK, DAN WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG DI SURABAYA. - Perbanas Institutional Repository

0 0 15