klorida Hutagalung, 1984. Logamlogam berat yang terlarut di perairan pada konsentrasi tertentu akan bersifat racun bagi organisme perairan.
Kadmium Cd, timbal Pb, dan merkuri Hg merupakan jenis logam yang dikenal sebagai the big three heavy metal yang memiliki tingkat bahaya tertinggi
bagi kesehatan manusia. Logamlogam tersebut sering digunakan dalam kegiatan industri Darmono, 2001. Dengan mengetahui konsentrasi logamlogam tersebut
akan dapat diketahui kondisi lingkungan di Perairan Kamal Muara.
4.2.1. Konsentrasi kadmium di air dan sedimen
Hasil analisis konsentrasi logam berat kadmium di air dan sedimen Perairan Kamal Muara menunjukkan nilai yang bervariasi pada setiap waktu pengambilan
contoh. Hasil analisis bulan April, konsentrasi kadmium pada air di Perairan Kamal Muara berkisar antara 0,0050,021 mgl dengan ratarata 0,011 mgl. Pada bulan
Juli, konsentrasi kadmium mengalami penurunan nilai konsentrasi yang berkisar antara 0,0010,005 mgl, dengan ratarata 0,003 mgl. Sedangkan pada bulan
Oktober, nilai konsentrasi kadmium perairan berkisar antara 0,0010,008 mgl dengan ratarata 0,003 mgl. Nilai antara bulan Juli dan Oktober cenderung stabil
dengan nilai
ratarata konsentrasi yang sama Gambar 3.
Gambar 3. Konsentrasi kadmium di kolom air selama penelitian
Demikian pula hasil analisis konsentrasi logam kadmium pada sedimen juga menunjukkan nilai yang bervariasi pada setiap waktu pengambilan contoh
Gambar 4. Pada bulan April konsentrasi kadmium di sedimen Perairan Muara Kamal berkisar antara 0,2321,603 mgl dengan ratarata 0,882 mgl. Pada bulan
Juli terjadi penurunan konsentrasi kadmium dengan nilai kisaran konsentrasi antara 0,0100,650 mgl, dengan ratarata 0,263 mgl, sedangkan pada bulan Oktober nilai
konsentrasi kadmium perairan berkisar antara 0,0230,528 mgl dengan ratarata 0,172 mgl.
Gambar 4. Konsentrasi kadmium di sedimen selama penelitian
Fluktuasi nilai konsentrasi pada setiap waktu pengambilan contoh baik di air maupun di sedimen menunjukkan adanya dinamisasi pada suatu perairan.
Rendahnya konsentrasi logam kadmium air pada bulan Juli dan Oktober dibandingkan dengan bulan April diduga disebabkan terjadinya pengenceran
konsentrasi akibat hujan yang turun pada bulan tersebut. Selain itu pengaruh arus dan gelombang menyebabkan konsentrasi logam berat menyebar, sehingga
konsentrsi logam kadmium di air menjadi rendah. Sedangkan untuk logam kadmium pada sedimen cenderung menurun pada setiap waktu pengambilan contoh,
hal ini disebabkan oleh terlepasnya ion logam berat dari sedimen ke kolom perairan akibat proses pengadukan. Proses lepasnya ion logam dari sedimen ke kolom
perairan juga dipengaruhi oleh pH perairan, dimana pada pH yang rendah ion logam berat akan terlarut dalam perairan.
Hasil analisis ratarata konsentrasi logam kadmium di air Perairan Kamal Muara Gambar 5 menunjukkan nilai konsentrasi ratarata sebesar 0,0040,010 mgl
dengan ratarata 0,006 mgl. Nilai tertinggi terdapat pada stasiun 2, yang bernilai 0,010 mgl. Nilai konsentrasi kadmium di air pada penelitian ini lebih rendah
dibandingkan dengan penelitian sebelumnya Riani dan Sutjahjo, 2004 yang menunjukkan nilai konsentrasi ratarata sebesar 0,024 mgl. Demikian pula
dibandingkan dengan hasil laporan pengujian terhadap perairan umum di DKI Jakarta tahun 2007 yang menunjukkan nilai ratarata 0,016 mgl.
Gambar 5. Ratarata konsentrasi kadmium di kolom air
Nilai kisaran ratarata konsentrasi logam berat kadmium di sedimen Gambar 6 berkisar antara 0,2010,625 mgl dengan ratarata 0,439 mgl. Nilai
tertinggi pada stasiun 1 bernilai 0,625 mgl dan terendah pada stasiun 5 dengan nilai 0,201 mgl. Nilai ratarata konsentrasi kadmium pada penelitian ini lebih tinggi jika
dibandingkan dengan penelitian sebelumnya oleh Riani dan Sutjahjo 2004 yang menunjukkan nilai ratarata konsentrasi sebesar 0,135 mgl.
Gambar 6. Ratarata konsentrasi kadmium di sedimen
Konsentrasi kadmium cenderung menurun pada stasiun yang menuju ke arah laut. Hal ini sesuai seperti hasil penelitian Sanusi 1984 yang menyatakan bahwa
konsentrasi logam berat cenderung menurun pada lokasi yang jauh dari daratan. Pada stasiun 1 dan 2 cenderung memiliki nilai konsentrasi yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan stasiun lainnya. Hal ini disebabkan pada stasiun tersebut terletak dekat dengan muara yang memperoleh limpasan beban pencemaran cukup
tinggi baik yang berasal dari limbah organik maupun limbah anorganik. Perairan Kamal Muara merupakan hilir dari Sungai Mookervard dan Sungai Kamal yang
disepanjang aliran sungai banyak terdapat industri. Industri tersebut membuang bahan pencemar yang masuk ke Perairan Kamal Muara.
Konsentrasi logam kadmium di kolom perairan pada penelitian ini menunjukkan nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan penelitian sebelumnya
pada tahun 2004, demikian pula jika dibandingkan dengan konsentrasi pada Sungai Kamal pada tahun 2007.
Berbeda pada konsentrasi air yang memiliki nilai konsentrai lebih rendah dibandingkan penelitian sebelumnya, pada sedimen menunjukkan peninggkatan
konsentrasi. Pada penelitian sebelumnya oleh Riani dan Sutjahjo 2004 nilai konsentrasi kadmium di sedimen bernilai 0,135 mgl, hal ini diduga terjadinya
akumulasi logam kadmium dalam sedimen yang menyebabkan konsentrasinya meningkat.
Secara umum konsentrasi ratarata konsentrasi logam berat kadmium di air 0,0040,010 mgl pada setiap stasiun menunjukkan nilai yang telah melampaui
baku mutu yang dikeluarkan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup No 51 tahun 2004 sebesar 0,001 mgl, sedangkan menurut standar EPA untuk logam
kadmium kategori akut yang bernilai 0,043 mgl, maka Perairan Kamal Muara masih berada di bawah standar nilai EPA.
Konsentrasi logam berat kadmium di sedimen secara umum jika dibandingkan dengan Dutch Quality Standars for Metal in Sediment IADCCEDA,
1997 konsentrasi logam kadmium di sedimen pada Perairan Kamal Muara tergolong dalam level target karena nilai konsentrasinya lebih kecil dari baku mutu
level target yakni 0,8 mgl. Sedangkan pada stasiun 1 dan 2 bulan April bernilai 0,020 mgl dan 0,021 mgl yang menunjukkan nilai konsentrasi di atas baku mutu
level target, sehingga tergolong dalam level limit yang memiliki nilai berkisar antara 0,82 mgl. Nilai 2 mgl merupakan batas yang masih dapat ditolerir bagi kesehatan
manusia maupun ekosistem perairan. Demikian pula jika dibandingkan dengan standar baku mutu EPA, dengan nilai baku mutu sebesar 1 mgl, maka secara umum
konsentrasi logam kadmium di sedimen masih berada dibawah baku mutu dan masih belum tercemar.
4.2.2. Konsentrasi timbal di air dan sedimen