lxxxii
a. Analisis Butir Soal, Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1 Analisis Butir Soal
Sebelum instrumen digunakan untuk mengumpulkan data, dilakukan uji coba terlebih dahulu. Hasil uji coba kemudian
dianalisis dengan analisis butir soal. Analisis tersebut dimaksudkan untuk menentukan butir-butir soal yakni layak dan tidak layak
digunakan dalam penelitian. Kelayakan butir-butir soal didasarkan pada dua hal, yaitu: tingkat kesulitan soal dan daya pembeda
Suharsimi Arikunto, 1998: 212. Tingkat kesulitan soal yang tercermin dari indeks kesulitan merupakan sebuah kontinum yang
bergerak 0,00-1,00. Butir soal dengan indeks 0,00 adalah soal yang sangat sulit; tidak ada satu siswapun yang menjawab dengar benar.
Sebaliknya, butir soal dengan indeks 1,00 adalah soal yang sangat mudah; semua siswa dalam menjawab dengan benar. Kedua jenis
soal tersebut tidak layak digunakan. Butir-butir soal yang dianggap layak dalam penelitian ini adalah yang memiliki indeks antara
kedua kutub tersebut. Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk
membedakan antar siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan kemampuan rendah. Daya pembeda tersebut tercermin dari indeks
diskriminasi yang bergerak antara -1,00 sampai 1,00. Suatu soal dengan indeks diskriminasi -1,00 menunjukkan bahwa soal
lxxxiii tersebut dapat dijawab dengan benar oleh seluruh siswa kelompok
rendah, tetapi tidak dapat dijawab dengan benar oleh seluruh siswa kelompok tinggi. Soal yang demikian tidak memiliki daya
pembeda yang baik dan oleh karenanya, soal tersebut juga tidak layak digunakan. Suatu soal dengan indeks diskriminasi 1,00
menunjukkan bahwa soal tersebut dapat dijawab dengan benar oleh seluruh siswa pada kelompok tinggi, tetapi tidak dapat dijawab
oleh seluruh siswa pada kelompok rendah. Soal yang demikian memiliki daya pembeda yang sangat baik. Dalam penelitian ini
soal yang dianggap layak adalah soal dengan indeks diskriminasi antara ± 0,00, atas dasar dua kriteria tersebut, maka keputusan
tentang layak tidaknya suatu butir soal dapat diambil. Tes obyektif diuji dengan menganalisis butir soal untuk mengetahui taraf
kesukaran dan daya pembeda. Hasil uji coba tes prestasi belajar matematika tentang tingkat kesukaran dan daya beda dapat dilihat
pada lampiran 2.4.
2 Uji Validitas Instrumen
Sutrisno Hadi 1993:138 mengungkapkan bahwa suatu instrumen penelitian dikatakan valid apabila instrumen tersebut
dapat mengukur apa yang hendak diukur, derajat ketepatan mengukur merupakan derajat ketinggian validitas instrumen. Samsi
Haryanto 2003: 41 mengatakan masalah validitas adalah mempersoalkan ketepatan suatu alat ukur yang dipakai untuk
mengukur suatu aspek yang ingin diukur. Sebagaimana dijelaskan di atas, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lxxxiv butir-butir soal tes prestasi belajar pada mata pelajaran matematika,
maka validitas yang digunakan adalah validitas isi dan validitas butir soal. Validitas ini digunakan untuk menguji setiap butir-butir