36 2 PDRB atas dasar harga konstan nilai riil menunjukkan nilai tambah
barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu waktu tertentu sebagai tahun dasar IHK = 100.
PDRB
HBt
= [PDRB
HKt
x IHK
t
] 100 b. Nilai relatif persentase, dapat dihitung dengan cara :
PDRB
t
= PDRB
t
– PDRB
t-1
PDRB
t-1
x 100 Variabel-variabel kebutuhan daerah dicerminkan dari variabel
jumlah penduduk, luas wilayah, keadaan geografi, dan tingkat pendapatan masyarakat dengan memperhatikan kelompok masyarakat miskin.
Sementara potensi ekonomi daerah dicerminkan dengan potensi penerimaan daerah seperti potensi industri, potensi SDA, potensi SDM, dan PDRB
Machfud, 2002a: 6.
7. Blok Fiskal Daerah
Tujuan utama blok fiskal daerah untuk mengetahui besarnya celah fiskal daerah dan upaya optimalisasi fiskal daerah.
Blok Fiskal dapat dituliskan sebagai berikut Joko Waluyo, 2007: 9-11:
SurplusDefisit
SURPLUS=TR-TEXP 7.1
Surplus atau defisit APBD merupakan pengurangan antara Total Penerimaan Daerah TR dengan Total Pengeluaran Daerah TEXP.
Total Penerimaan Daerah
TR = PKPD + NPKPD + SAL 7.2
PKPD = DAU + DBHP + DBHSDA + DAK 7.3
DBHP = PBB + BPHTB + PPH 7.4
37 NPKPD = DAK + PAD + LLPS
7.5 Total Penerimaan Daerah TR merupakan penjumlahan dari dana
Perimbangan Keuangan Pusat Daerah PKPD, non PKPD NPKPD, dan sisa lebih anggaran tahun lalu SAL. Dana PKPD merupakan penjumlahan
dari DAU, Dana Bagi Hasil Pajak DBHP, Dana Bagi Hasil Bukan Pajak Sumber Daya Alam DBHSDA, dan DAK. DBHP merupakan penjumlahan
dari Pajak Bumi dan Bangunan PBB termasuk juga Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan BPHTB dan Pajak Penghasilan PPh.
Sedangkan dana non PKPD terdiri dari DAK, PAD dan Lain-Lain Pendapatan Sah LLPS.
Pendapatan Asli Daerah
PAD=TX + RET + PROFT + OTHS 7.6
Pendapatan Asli Daerah PAD merupakan penjumlahan dari penerimaan pajak daerah TX , Retribusi daerah RET, Keuntungan BUMD, dan
penerimaan lain yang sah.
Pajak Daerah
TX =ƒCONS, TX_1 7.7
Pajak daerah TX merupakan fungsi dari konsumsi CONS dan target penerimaan pajak tahun ini yang diproksi dengan TX_1. Kedua variabel
tersebut berpengaruh positip dan signifikan terhadap perubahan pajak daerah.
Retribusi Daerah
RET=ƒPDRBCAP, POP, RET_1 7.8
38 Secara teoritis retribusi merupakan pembayaran terhadap jasa yang telah
diberikan oleh pemerintah. Sehingga jumlah penduduk POP, pendapatan per kapita PDRBCAP merupakan faktor penting, dan target penerimaan
retribusi tahun ini RET_1
Laba Perusahaan Daerah
PROFT=ƒCONS, PROFT_1 7.9
Laba BUMD PROFT dipengaruhi secara positip dan signifikan oleh konsumsi dan keuntungan tahun lalu. Hal ini karena kharakteristik dari
BUMD banyak didominasi oleh PDAM.
Penerimaan Daerah Lainnya
OTHS=ƒPOP, PAD, TEXP 7.10
Penerimaan daerah lainnya dipengaruhi secara positip dan signifikan oleh jumlah penduduk POP, Pendapatan Asli Daerah PAD, dan Total
Pengeluaran Daerah TEXP.
Total Pengeluaran Daerah
TEXP=DE+RE 7.11
Total pengeluaran daerah merupakan penjumlahan antara Pengeluaran Pembangunan DE dan Pengeluaran Rutin RE.
Pengeluaran Pembangunan
DE=ƒTR, DE_1 7.12
Pengeluaran pembangunan merupakan fungsi dari total penerimaan daerah TR dan pengeluaran pemerintah daerah tahun sebelumnya. Pemerintah
daerah akan menaikkan pengeluaran pembangunannya apabila total penerimaan akan meningkat. Sedangkan pengeluaran pemerintah tahun
39 sebelumnya merupakan dasar penentuan pengeluaran pembangunan tahun
selanjutnya.
Pengeluaran Rutin
RE=ƒPOP, RE_1 7.13
Pengeluaran rutin RE banyak berkaitan dengan birokarasi pemerintahan daerah, sehingga jika jumlah penduduk semakin bertambah maka akan
berdampak membutuhkan pelayanan publik yang semakin meningkat pula. Sedangkan pengeluaran rutin tahun sebelumnya RE_1 merupakan dasar
untuk menyusun anggaran tahun berikutnya.
8. Kapasitas Fiskal Daerah