Radiasi Hambur Kualitas Citra

43 [ ] 1 1 2 1 2 2 1 µ µ µ µ − = − − + = C t C ............................................................................... 31 Persamaan ini menunjukan bahwa besarnya kontras sebanding dengan perbedaan koefisien atenuasi linear pada sekeliling obyek atau udara dengan koefisien atenuasi linear pada obyek yang diselidiki.

2.5.2. Radiasi Hambur

Radiasi hambur ini merupakan hamburan Compton yang dihasilkan oleh interaksi foton sinar X dan elektron bebas dalam bahan. Banyaknya kuantitas radiasi hambur dinyatakan dengan Fraksi hambur Scatter Fraction, yaitu perbandingan antara intensitas hambur, I S dan intensitas total radiasi yang menembus material, I S + I P, di rumuskan sebagai berikut: Cari, 2001 Is Ip Is SF + = ........................................................................................ 32 Persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa besarnya nilai SF tergantung pada nilai – nilai intensitas hambur, Is dan intensitas yang melalui bahan, Ip. Semakin tinggi nilai intensitas hamburnya maka nilai SF yang dihasilkan juga akan semakin tinggi. Kuantitas radiasi hambur bergantung pada : Thomas Curry, 1990 1. Energi yang diberikan dalam kVp 2. Ketebalan material obyek

3. Ukuran medan penyinaran

1. Energi yang diberikan kVp

Pada range energi yang rendah antara 20 sampai 30 keV, efek fotolistrik memegang peranan yang dominan. Ini berarti hanya sedikit radiasi hambur yang 44 dihasilkan. Saat energi radiasi ditingkatkan, prosentase terjadinya reaksi Compton dan produksi radiasi hambur juga akan mengalami peningkatan. Kuantitas radiasi hambur sebanding dengan kenaikan energi radiasi karena memungkinkan lebih banyak foton hambur yang menembus material.

2. Ketebalan

Kuantitas radiasi hambur mencapai titik jenuh seiring dengan kenaikan ketebalan material yang dilalui foton. Jumlah total dari radiasi hambur akan mengalami kenaikan dengan bertambahnya ketebalan material.

3. Ukuran medan penyinaran

Ukuran medan penyinaran merupakan faktor yang penting dalam produksi radiasi hambur. Penggunaan medan yang kecil berarti semakin kecil volume jaringan yang diradiasi, yang juga akan menghasilkan foton hambur dalam jumlah kecil. Sebagian besar dari foton hambur hilang sebelum mencapai film karena memiliki sudut hambur yang cukup besar Curry, 1990. Dari radiasi hambur yang dihasilkan, intensitas yang ditransmisikan melalui obyek yang diselidiki, obj I , meliputi intensitas primer, po I dan intensitas hambur s I . Sedangkan intensitas yang ditransmisikan lewat sekeliling, backg I , meliputi intensitas primer p I , dan intensitas hambur, s I . Karena obj I = po I + s I dan backg I = p I + s I , maka kontras yang dihitung dengan memperhatikan radiasi hambur, s C , dapat dituliskan sebagai berikut: Cari, 2001 45 [ ] 1 1 1 SF C C SF I I C I I I I I C I I I I I I C I I C S p p s p s p p po s s p s p s po s p p s − =         − ∆ =                       + − =         + + − + = ∆ = ....................................................................... 33 Pada persamaan di atas, dengan adanya radiasi hambur, kontras dari citra tereduksi sebesar 1 – SF. Transmisi hambur yang dihasilkan oleh sinar X yang berinteraksi dengan atom dapat diukur dengan meletakkan potongan – potongan timbal sebagai beam stopper sinar X pada phantom.

2.6. Tulang