Kerangka Teori Adopsi Inovasi di Kalangan Eksekutif Muda (Studi Deskriptif Proses Adopsi Inovasi Blackberry di Kalangan Eksekutif Muda di PT Indosat Tbk di Kota Medan)

1. Secara teoritis, penelitian ini ditujukan untuk memperkaya khasanah penelitian terutama tentang pemanfaatan Blackberry dan adopsi inovasi. 2. Secara akademis, diharapkan dapat memperkaya referensi,bahan penelitian di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU, khususnya mengenai pemanfaatan Blackberry dan adopsi inovasi. 3. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pikiran terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.

1.5. Kerangka Teori

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti permasalahannya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana yang akan disoroti Nawawi, 2001: 39-40. Teori merupakan himpunan konsep, define dan preposisi yang mengemukanan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan, meramalkan gejala tersebut Rakhmat, 2004: 6. Teori berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan memberikan pandangan terhadap sebuah permasalahan. Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan antara lain: 1.5.1. Difusi Inovasi Secara generik, inovasi didefinisikan sebagai “adopsi” dan “difusi” terhadap idea tau gagasan baru dalam peusahaan. Penciptaan gagasan baru atau adopsi sesuatu dapat dikatakan sebagai inovasi jika dapat dikomesialisasikan menjadi sebuah produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen Manurung, Universitas Sumatera Utara 2010: 103. Menurut Robbins, inovasi adalah perubahan, penemuan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan, metode, alat, produk, atau hal lainnya Robbins, 1997:532. Inovasi merupakan ide, praktek, atau objek yang dianggap baru oleh manusia atau unit adopsi lainnya. Teori ini meyakini bahwa sebuah inovasi terdifusi ke seluruh masyarakat dalam pola yang bisa diprediksi. Beberapa kelompok orang akan mengadopsi sebuah inovasi segera setelah mereka mendengar inovasi tersebut. Sedangkan beberapa kelompok masyarakat lainnya membutuhkan waktu lama untuk kemudian mengadopsi inovasi tersebut. Ketika sebuah inovasi banyak diadopsi oleh sejumlah orang, hal itu dikatakan exploded atau meledak. Menurut Rogers dan Shoemaker, dalam proses penyebarserapan inovasi terdapat unsur-unsur utama yang terdiri dari 1 suatu inovasi, 2 yang dikomunikasikan melalui saluran tertentu, 3 dalam suatu jangka waktu, 4 di antara para anggota suatu sistem sosial Nasution,1988: 65. Suatu inovasi biasanya terdiri dari dua komponen, yakni komponen ide dan komponen objek aspek material atau produk fisik dari ide tadi. Setiap inovasi memiliki komponen ide, namun banyak juga yang tidak mempunyai rujukan fisik. Penerimaann terhadap suatu inovasi yang memliki kedua komponen tersebut memerlukan adopsi yang berupa tindakan. Sedangakn inovasi yang hanya mempunya komponen ide, penerimaannya pada hakikatnya lebih merupakan suatu putusan simbolik Nasution,2005: 125. Universitas Sumatera Utara 1.5.2. Adopsi Adopsi, dalam literatur lebih dikenal dan diterapkan dalam proses penyuluhan pertanian, pada hakekatnya dapat diartikan sebagai proses penerimaan inovasi dan atau perubahan perilaku baik yang berupa: pengetahuan cognitive, sikap affective, maupun ketrampilan psychomotoric pada diri seseorang setelah menerima “inovasi” yang disampaikan penyuluh oleh masyarakat sasarannya. Penerimaan di sini mengandung arti tidak sekadar “tahu”, tetapi sampai benar-benar dapat melaksanakan atau menerapkannya dengan benar serta menghayatinya dalam kehidupan dan usahataninya. Penerimaan inovasi tersebut, biasanya dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung oleh orang lain, sebagai cerminan dari adanya perubahan: sikap, pengeta-huan, dan atau ketrampilannya. Pengertian adopsi sering rancu dengan “adaptasi” yang berarti penyesuaian. Di dalam proses adopsi, dapat juga berlangsung proses penyesuaian, tetapi adaptasi itu sendiri lebih merupakan proses yang berlangsung secara alami untuk melakukan penyesuaian terhadap kondisi lingkungan. Sedang adopsi, benar-benar merupakan proses penerimaan sesuatu yang “baru” inovasi, yaitu menerima sesuatu yang “baru” yang ditawarkan dan diupayakan oleh pihak lain penyuluh. Dalam penerimaan sesuatu inovasi, biasanya seseorang melalui sejumlah tahapan yang disebut tahapan putusan inovasi, yaitu: 1. Tahap pengetahuan yaitu seseorang belum memiliki informasi mengenai inovasi baru. Untuk itu informasi mengenai inovasi tersebut harus Universitas Sumatera Utara disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, bisa melalui media elektronik, media cetak , maupun komunikasi interpersonal diantara masyarakat 2. Tahap persuasi yaitu terjadi lebih banyak dalam tingkat pemikiran calon pengguna. Seseorang akan mengukur keuntungan yang akan ia dapat jika mengadopsi inovasi tersebut secara personal. 3. Tahap pengambilan keputusan yaitu seseorang membuat keputusan akhir apakah mereka akan mengadopsi atau menolak sebuah inovasi. 4. Tahap implementasi yaitu seseorang mulai menggunakan inovasi sambil mempelajari lebih jauh tentang inovasi tersebut. 5. Tahap konfirmasi yaitu setelah sebuah keputusan dibuat, seseorang kemudian akan mencari pembenaran atas keputusan mereka. Apakah inovasi tersebut diadopsi ataupun tidak, seseorang akan mengevaluasi akibat dari keputusan yang mereka buat Nasution, 1988: 67. 1.5.3. Eksekutif Muda Menurut kamus bahasa Indonsia Eksekutif adalah pejabat tingkat tinggi yang bertanggung jawab kepada direktur utama atau pemimpin tertinggi di perusahaan atau organisasi. Usia eksekutif muda rata-rata antara 35 tahun sampai 45 tahun. Karakter eksekutif muda adalah energik, mudah bergaul, dan memiliki keinginan untuk berkembang. Para eksekutif muda juga memiliki pengalaman kerja yang luas dan berkeahlian tinggi dalam bidangnya. Semua organisasi mempunyai sebuah kelompok manajemen puncak yang termasuk CEO chief eksekutif officerdan eksekutif puncak lainnya, namun organisasi-organisasi mempunyai perbedaan besar dalam cara kelompok bekerja. Universitas Sumatera Utara Pendekatan tradisional adalah adanya hirarki kekuasaan yang jelas dengan CEO biasanya ketua dan direksi, dan kadang-kadang presiden organisasi, seseorang chief operating officer biasanya presiden organisasi, dan beberapa orang eksekutif bawahan yang mengepalai beberapa subunit organisasi Yukl, 1994: 334. 1.5.4. Blackberry Blackberry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion RIM, kemampuan menyampaikan informasi melalui jaringan dari nirkabel dari layanan perusahan telepon genggam sangat mengejutkan dunia Deveroit, 2010: 1. Blackberry device ini memiliki alat yang dapat membantu agar bisa tersambung dengan global news dan network. Kelebihan dari Blackberry dibandingkan dengan handphone biasa adalah 1 dapat mengirim dan menampung e-mail hingga puluhan ribu tanpa ada resiko hang, asalkan masih ada memori tersisa dan yang pasti satu harga. 2 email sifatnya lebih formal bagi pebisnis, shingga surat menyurat lebih mudah dan terpercaya. 3 Blackberry juga bisa digunakan untuk chatting. Mengirim e-mail semudah mengirim dan menerima sms, dan tidak perlu biaya tambahan. Ada kelebihan ada juga kekurang yang terdapat pada smartphone ini. Kelemahannya adalah 1 software Blackberry sangat sedikit dan semuanya harus berbayar dan jarang dijumpai freeware. 2 buat beberapa orang e-mail yang dating seperti sms ini dapat menjadi addicted, bayangkan jika kita tidak dapat mengontrol waktu kapan harus melihat Blackberry kita, orang terdekat, pacar, teman, orang tua, anak bahkan bisa terlupakan. Universitas Sumatera Utara

1.6. Kerangka Konsep