10
BAB II LANDASAN TEORI
A. GAMBARAN TUBUH
1. Definisi Gambaran Tubuh
Cash  dalam  Seawell    Danoff-Burg,  2005  mendefinisikan  bahwa gambaran tubuh adalah konstruk multidimensional yang terdiri dari persepsi,
kognisi, emosi, dan perilaku yang berkaitan dengan atribut fisik. Menurut Cash dan Pruzinsky 2002 gambaran tubuh merupakan sikap
yang  dimiliki  seseorang  terhadap  tubuhnya  yang  dapat  berupa  penilaian positif  atau  negatif.  Cash  dan  Deagle  dalam  Jones,  2002  juga  menjelaskan
gambaran  tubuh  sebagai  derajat  kepuasan  individu  terhadap  dirinya  secara fisik yang mencakup ukuran, bentuk, dan penampilan umum.
Schlundt  dan  Johnson  1990  menyatakan  bahwa  gambaran  tubuh mengarah  pada  gambaran  mental  setiap  individu  terhadap  kondisi  fisiknya.
Pada  tingkat  yang  lebih  kompleks,  gambaran  tubuh  adalah  bagaimana perasaan  individu  terhadap  tubuh  dan  bentuk  tubuhnya,  perasaan  ini  bisa
positif  atau  negatif.  Pengertian  gambaran  tubuh  yang  dipahami  secara mendalam  ini  telah  melibatkan  unsur  perasaan  individu  mengenai  tubuhnya.
Perasaan  tersebut  berupa  rasa  suka,  rasa  puas,  rasa  tidak  suka  atau  perasaan kurang  puas.  Bahkan  pada  tingkat  pemahaman  yang  lebih  kompleks  lagi,
gambaran  tubuh  adalah  campuran  dari  unsur-unsur  persepsi,  kognitif  dan perasaan.
Berdasarkan  uraian  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa  gambaran  tubuh merupakan  konstruk  multidimensional  yang  terdiri  dari  persepsi,  kognisi,
emosi, dan perilaku yang dimiliki seseorang berkaitan dengan atribut fisiknya yang  mencakup  ukuran,  bentuk,  dan  penampilan  umum  yang  ditunjukkan
dengan penilaian positif atau negatif.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gambaran Tubuh
Cash dan Pruzinsky 2002 menyatakan bahwa gambaran tubuh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
a.  Media Massa Tiggemann  dalam  Cash    Pruzinsky,  2002  mengatakan  bahwa
media  yang  muncul  dimana-dimana  memberikan  gambaran  ideal mengenai  figur  perempuan  dan  laki-laki  yang  dapat  mempengaruhi
gambaran  tubuh  seseorang.  Tiggemann  dalam  Cash    Pruzinsky, 2002 juga  menyatakan telah ditemukan bahwa  media  massa  menjadi
pengaruh yang paling kuat dalam budaya sosial. Manusia lebih banyak menghabiskan  waktunya  dengan  menonton  televisi,  membaca  koran
dan  menjelajahi  internet.  Konsumsi  media  yang  tinggi  dapat mempengaruhi  konsumen.  Isi  media  sering  menggambarkan  bahwa
gambaran  ideal  bagi  perempuan  adalah  tubuh  yang  kurus  dan  bagi laki-laki  adalah  dengan  memiliki  tubuh  yang  berotot.  Hal  ini  berarti
dengan memiliki tubuh yang kurus bagi perempuan atau tubuh yang berotot  bagi  laki-laki,  kebanyakan  manusia  percaya  bahwa  mereka
adalah orang-orang yang ideal di mata masyarakat.
b.  Keluarga Menurut  teori  pembelajaran  sosial  social  learning,  orangtua
merupakan  model  yang  penting  dalam  proses  sosialisasi  sehingga mempengaruhi  gambaran  tubuh  anak-anaknya  melalui  modeling,
feedback  dan  instruksi.  Fisher,  Fisher  dan  Stark  dalam  Cash Pruzinsky,  2002  menyatakan  bahwa  gambaran  tubuh  melibatkan
bagaimana  orangtua  menerima  keadaan  bayinya  baik  terhadap  jenis kelamin bayinya dan bagaimana wajah bayinya kelak. Ketika bayinya
lahir,  orangtua  menyambut  bayi  tersebut  dengan  pengharapan  akan adanya  bayi  ideal  dan  membandingkannya  dengan  penampilan  bayi
sebenarnya.  Kebutuhan  emosional  bayi  adalah  disayangi  lingkungan yang  dapat  mempengaruhi  harga  diri  seseorang.  Harapan  fisik  bayi
oleh  orangtua  juga  sama  seperti  harapan  anggota  keluarga  lain  yaitu tidak  cacat  tubuh.  Ikeda  dan  Narworski  dalam  Cash    Pruzinsky,
2002 menyatakan bahwa komentar yang dibuat orangtua dan anggota keluarga  mempunyai  pengaruh  yang  besar  dalam  gambaran  tubuh
anak-anak.  Orangtua  yang  secara  konstan  melakukan  diet  dan berbicara  tentang  berat  mereka  dari  sisi  negatif  akan  memberikan
pesan  kepada  anak  bahwa  mengkhawatrirkan  berat  badan  adalah sesuatu yang normal.
c.  Hubungan Interpersonal Hubungan
interpersonal membuat
seseorang cenderung
membandingkan  diri  dengan  orang  lain  dan  feedback  yang  diterima
mempengaruhi  konsep  diri  termasuk  mempengaruhi  bagaimana perasaan  terhadap  penampilan  fisik.  Hal  inilah  yang  sering  membuat
seseorang  merasa  cemas  mengenai  penampilannya  dan  gugup  ketika orang lain melakukan evaluasi terhadap dirinya. Rosen dan koleganya
dalam  Cash    Pruzinsky,  2002  menyatakan  bahwa  feedback terhadap penampilan dan kompetisi teman sebaya dan keluarga dalam
hubungan  interpersonal  dapat  mempengaruhi  bagaimana  pandangan dan perasaan mengenai tubuh.
Menurut  Dunn  dan  Gokee  dalam  Cash    Pruzinsky,  2002, menerima  feedback  mengenai  penampilan  fisik  berarti  seseorang
mengembangkan  persepsi  tentang  bagaimana  oranglain  memandang dirinya.  Keadaan  tersebut  dapat  membuat  mereka  melakukan
perbandingan  sosial  yang  merupakan  salah  satu  proses  pembentukan dalam penilaian diri mengenai daya tarik fisik.
Pikiran  dan  perasaan  mengenai  tubuh  bermula  dari  adanya  reaksi orang  lain.  Dalam  konteks  perkembangan,  gambaran  tubuh  berasal
dari  hubungan  interpersonal.  Perkembangan  emosional  dan  pikiran individu  juga  berkontribusi  pada  bagaimana  seseorang  melihat
dirinya.  Maka,  bagaimana  seseorang  berpikir  dan  merasa  mengenai tubuhnya dapat mempengaruhi  hubungan dan karakteristik psikologis
Chase, 2001.
3. Dimensi Gambaran Tubuh