Pemerintah Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemerintah Daerah

Pemerintah Daerah merupakan penyelenggara seluruh urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemerintah daerah yang dimaksud adalah gubernur, bupati, atau walikota dan perangkat daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah. Dalam pelaksanaannya, pemerintah daerah yang dalam istilah lain dikenal dengan local government, mempunyai tugas utama yaitu menyelenggarakan segala kegiatan pemerintahan di daerah sesuai dengan sistem pemerintahan yang dianut oleh negara. Dan secara spesifik, tuntutan adanya pelaksanaan pemerintahan daerah dengan semangat reformasi yang intinya adalah sebagai pelayan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah daerah diadakan guna memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.

2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005

Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik good governance, pemerintah terus melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntanbilitas pengelolaan keuangan negara. Usaha UNIVERSITAS SUMATERA UTARA reformasi keuangan negara mencakup bidang peraturan perundang-undangan, kelembagaan, sistem dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Untuk dapat mencapai good governance tersebut, diharapkan penyusunan dan penyajian laporan keuangan dapat berpedoman pada sebuah standar akuntansi dalam rangka peningkatan kualitas laporan keuangan. Harapan tersebut pun terwujud. Standar Akuntansi Pemerintahan telah ditetapkan dengan sebuah Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 pada tanggal 13 Juni 2005. Inilah untuk kali pertama Indonesia memiliki sebuah standar dan pedoman baku tentang akuntansi pemerintahan sejak merdeka. Terbitnya Standar Akuntansi Pemerintahan ini juga mengukuhkan peran penting akuntansi dalam pelaporan keuangan di pemerintahan. Jadi dapat dikatakan Indonesia memasuki babak baru dalam pelaporan keuangan kegiatan pemerintahan. Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, maka pemerintah pusat dan pemerintah daerah telah memiliki suatu pedoman dalam melakukan penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip- prinsip yang berlaku secara universal. Hal ini menandai dimulainya suatu era baru dalam melakukan pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD dalam rangka memenuhi prinsip transparansi dan akuntanbilitas. Kelak diharapkan seluruh instansi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah mampu mengimplementasikan Standar Akuntansi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pemerintahan dengan maksimal sehingga laporan keuangan pemerintah dapat memberikan informasi yang lengkap dan andal kepada berbagai pihak pengguna informasi. Standar Akuntansi Pemerintahan yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 terdiri dari Kerangka Konseptual dan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan. Kerangka Konseptual sejatinya bukan merupakan standar, yang dalam artiannya tidak harus diikuti secara kaku. Sebagaimana dijelaskan dalam Kerangka Konseptual itu sendiri, bahwa fungsi Kerangka Konseptual adalah acuan bagi penyusun standar dalam melakukan penyusunan Standar Akuntansi Pemerintahan dan juga acuan bagi pengguna untuk menyajikan transaksi yang tidak diatur dalam pernyataan standar. Standar Akuntansi Pemerintahan menganut azas lex specialis derogate lex generalis, artinya hal yang diatur secara spesifik dalam pernyataan standar mengalahkan hal yang diatur secara umum dalam Kerangka Konseptual. Pernyataan Sistem Akuntansi Pemerintahan PSAP terdiri dari 11 sebelas pernyataan, yaitu: 1. PSAP Nomor 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan 2. PSAP Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran 3. PSAP Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas 4. PSAP Nomor 04 tentang Catatan Atas Laporan Keuangan 5. PSAP Nomor 05 tentang Akuntansi Persediaan 6. PSAP Nomor 06 tentang Akuntansi Investasi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 7. PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aktiva Tetap 8. PSAP Nomor 08 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan 9. PSAP Nomor 09 tentang Akuntansi Kewajiban 10. PSAP Nomor 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Peristiwa Luar Biasa 11. PSAP Nomor 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan merupakan acuan wajib dalam penyajian laporan keuangan entitas pemerintah. Pemerintah pusat dan juga pemerintah daerah wajib menyajikan laporan keuangan seusai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Pengguna laporan keuangan termasuk legislatif akan menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan untuk memahami informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dan eksternal auditor yakni Badan Pemeriksa Keuangan akan menggunakannya sebagai kriteria dalam pelaksanaan audit. Dengan demikian, Standar Akuntansi Pemerintahan menjadi pedoman untuk menyatukan persepsi dan sudut pandang antara penyusun, pengguna dan auditor. Oleh karena Standar Akuntansi Pemerintahan merupakan pedoman yang harus diikuti dalam penyajian laporan keuangan instansi pemerintah maka sistem akuntansi pemerintah harus dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan. Kewenangan untuk menetapkan atau mengatur sistem akuntansi berada pada Menteri Keuangan untuk pemerintah pusat dan pemerintah daerah. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2.3 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah 2.3.1 Definisi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah dan Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Pemerintah Kabupaten Samosir

22 160 109

Analisis Penyajian Laporan Keuangan Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Langkat

17 115 107

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH (BPKAD) KOTA MALANG

22 86 17

12 Endah Fitriati (1)SKRIPSI ANALISIS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET PEMERINTAH KABUPATEN LANGKAT

1 8 9

Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan, Aksebilitas Laporan Keuangan terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali

0 23 12

PENGALAPO Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan, Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali.

0 3 15

PENGARUH PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH DAN PENGELOLAAN ASET TETAP DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA.

5 19 73

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN, AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAN PENYAJIAN NERACA TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH ( Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Kudus )

0 0 12

SKRIPSI ANALISIS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET PEMERINTAH KABUPATEN LANGKAT oleh:

0 3 15

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemerintah Daerah - Analisis Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Pada Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Pemerintah Kabupaten Langkat

0 0 24