2.5.1 Teori Chenery
Perubahan struktur ekonomi dari tradisional menjadi modern secara umum dapat didefenisikan sebagai suatu perubahan dalam ekonomi yang berkaitan
dengan komposisi permintaan, perdagangan, produksi dan faktor – faktor lain yang diperlukan scara terus menerus untuk meningkatkan pendapatan masyarakat
dan kesejahtraan sosial melalui peningkatan pendapatan perkapita. Pernyataan tersebut dinyatakan oleh Chenery 1960 dan Syrquin 1975 .
Analisis teori Pattern of development menjelaskan bahwa tahapan proses perubahan ekonomi dari negara berkembang yang mengalami transformasi dari
sektor primer ke sektor sekunder sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi. Peningkatan dalam sektor industri sejalan dengan peningkatan pendapatan
perkapita yang berhubungan dengan akumulasi capital dan peningkatan sumber daya manusia.
• Dari permintaan domestik Pemintaan domestik akan terjadi penurunan permintaan terhadap
konsumsi bahan makanan karena dikompensasikan oleh peningkatan permintaan terhadap barang – barang non kebutuhan pangan, peningkatan
investasi, dan peningkatan dalam angggaran belanja pemerintah yang mengalami peningkatan dalam struktur GNP yang ada. Di sektor
perdagangan internasional terjadi juga perubahan yaitu peningkatan nilai ekspor dan impor. Sepanjang perubahan struktural ini berlangsung terjadi
peningkatan pangsa ekspor komoditas hasil produksi sektor industri dan penurunan pangsa sektor yang sama pada sisi impor.
• Dari segi Tenaga kerja Akan ada terjadi proses perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian di
pedesaan menuju sektor industri di perkotaan, walaupun pergeseran tersebut masih tertinggal dibandingkan proses perubahan struktur
tersebut.Dengan keberadaan ketertinggalan ini maka sektor pertanian akan berperan penting dalam peningkatan penyediaan tenaga kerja, baik dari
awal maupun akhir dari proses transformasi perubahan struktural tersebut. Negara – negara dengan jumlah penduduk yang banyak akan memproduksi
barang – barang yang dulunya diimpor kemudian dijual di dalam negeri. Sedangkan negara dengan jumlah penduduk yang relatif sedikit akan berada
dalam pasar skala internasional. Teori ini menyimpulkan bahwa percepatan dan pola transformasi struktural terjadi pada suatu negar dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. 2.5.2 Teori W. Arthur Lewis
W. Arthur Lewis dalam teorinya meyebutkan bahwa ekonomi dapat dibagi kedalam dua sektor yakni, sektor pertanian yang subsisten dan sektor industri
yang kapitalistik. Jumlah penduduk yang berlebih di pedesaan akan menyebabkan terjadinya kelebihan tenaga kerja, tingkat hidup masyarakat dan perekonomian
juga berada dalam kondisi subsisten. Kelebihan kapasitas tenaga kerja ini dilihat dari produk marginalnya yang nilainya nol, sehingga fungsi produksi pertanian
berada dalam posisi berlakunya hukum diminishing return, dimana tingkat produktifitas tenaga kerja akan semakin rendah. Pengurangan tenaga kerja tidak
akan mengurangi jumlah output di sektor tersebut. Hal ini terjadi karena proporsi
tenaga kerja lebih banyak daripada proporsi input lainnya seperti tanah dan kapital. Akibatnya penawaran tenaga kerja akan lebih besar daripada permintaan
tenaga kerja N
p s
N
p D
Hal sebaliknya terjadi di perkotaan, tenaga kerja di sektor industri akan mengalami pengurangan. Kondisi seperti ini menyebabkan produktifitas tenaga
kerja akan semakin tingggi dan nilai produk marginalnya positif. Sehinggga tinggginya produktifitas akan menyebabkan terjadinya kenaikan upah riil per
pekerja di kota. Hal ini menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat upah yang diterima yakni, upah di sektor pertanian lebih rendah daripada sektor industri
Wp Wi serta menyebabkan pendapatan pekerja di pedesaan lebih rendah daripada pendapatan di perkotaan Yp Yi . Sehingga banyak tenaga kerja yang
berpindah dari pedesaan menuju perkotaan yang biasanya disebut migrasi desa- kota dan urbanisasi. Perpindahan sebagian tenaga kerja ini akan membuat
terjadinya peningkatan pendapatan disuatu negara secara keseluruhan. Terjadinya pola perubahan permintaan masyarakat yang mengalami peningkatan pendapatan,
dimana sebagian besar pendapatannya digunakan untuk mengkonsumsi produk industri dan jasa. Hal ini menjadi faktor penggerak terjadinya pertumbuhan output
dan diversifikasi produksi di sektor – sektor non pertanian gambar 2.1 . dan menyebabkan pendapatan pada sektor ini akan
menjadi semakin rendah.
Tahap 3 : Dp ↑
Tahap 5 : Dp ↑
Gambar 2.1 Tahapan Proses Perubahan Struktur Ekonomi, Model Lewis sumber Tambunan, 2001.
2.6 Produk Domestik Regional Bruto PDRB