Kerangka Berpikir

C. Kerangka Berpikir

Gambar 2.2.

Kerangka berpikir profesionalitas dosen

Kunandar. 2010

Tanggung jawab pribadi Tanggung jawab sosial Tanggung jawab intelektual Tanggung jawab moral Tanggung jawab spiritual

DOSEN

UU 14/2005 ps 7

1) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme. 2) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,

ketakwaan dan akhlak mulia. 3) Memiliki kualifikasi akademi dan latar belakang pendidikan sesuai

dengan bidang tugas. 4) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas 5) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan kerja. 6) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai prestasi kerja. 7) Memiliki kesempatan untuk mengembangakan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat. 8) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalannya.

Kompetensi Profesional

(umar.2011) 1. Menguasai landasan pendidikan.

2. Menguasai bahan pengajaran.

3. Menyusun program pembelajaran.

4. Melaksanakan program pembelajaran.

5. Menilai hasil dan proses belajar mengajar.

Proses belajar

mengajar

Usman. 2011 Peranan dan Kompetensi

Profesionalitas Dosen

permendiknas 41/2007 Standar Proses

Perencanaan Proses Pembelajaran. Pelaksanaan Proses Pembelajaran. Penilaian Hasil Pembelajaran.

permendiknas 41/2007 Standar Proses

Pengawasan Proses Pembelajaran (dilakukan oleh ketua dan koordinator mata ajar)

Seorang dosen atau pendidik dapat dikatagorikan sebagai tenaga profesional bila telah melaksanakan tridarma perguruan tinggi yaitu sebagai pendidik (educator), peneliti (researcher), pengabdian masyarakat (dedication to community ).

Peran dosen sebagai pendidik tidak lepas dari adanya proses belajar mengajar (instruction) yang berperan sebagai pengajar sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang dapat memotivasi dan menjadi fasilitator bagi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar serta sebagai wadah bagi peserta didik mencari pendapat atau usulan dalam proses pembelajaran (counseling).

Standar proses yang telah ditetapkan pada permendiknas nomor 41 tahun 2007 berisi tentang standar proses yang harus dilaksanakan oleh seorang pendidik yaitu: (1) Perencanaan Proses Pendidikan meliputi silabus dan RPP, (2) Pelaksanaan Proses Pembelajaran merupakan implikasi dari RPP yang memuat

skenario dalam pembelajaran setiap menit dan setiap pertemuan, meliputi: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi dan komfirmasi) dan kegiatan penutup, (3) Penilaian Hasil Pembelajaran yang dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan penilaian pendidikan dan panduan penilaian kelompok mata

pelajaran, dan (4) Pengawasan Proses Pembelajaran meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut.

Kompetensi profesional seorang pendidik tidak lepas dari 5 komponen (Usman.2011) yaitu: (1) penguasaan landasan kependidikan, (2) menguasai bahan ajar, (3) menyusun program pengajaran, (4) melaksanakan program pengajaran, (5) Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.

Menguasai landasan kependidikan terdiri dari: (1) mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional meliputi mengkaji tujuan pendidikan nasional dan mengkaji kegiatan pengajaran yang menunjang pencapaian tujuan pendidikan nasional; (2) mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat meliputi peranan dan pengelolaan sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan; (3) mengenal prinsip psikologi pendidikan yang dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar meliputi mengkaji prinsip belajar dan menerapkan dalam kegiatan pembelajaran.

Menguasai bahan pembelajaran terdiri dari: (1) menguasai bahan pengajaran kurikulum meliputi mengkaji kurikulum dan melaksanakan kegiatan yang dinyatakan dalam pedoman khusus; (2) menguasai bahan mengayaan meliputi mengkaji bahan penunjang yang relevan dengan bahan studi atau mata pelajaran.

Menyusun program pengajaran terdiri dari: (1) menetapkan tujuan pembelajaran meliputi menetapkan tujuan pembelajaran untuk satu satuan pembelajaran atau pokok bahasan; (2) memilih dan mengembangkan bahan pembalajaran meliputi memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai; (3) memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar meliputi mengkaji dan merancang prosedur belajar mengajar yang tepat; (4) memilih dan mengembangkan media pembelajaran yang sesuai meliputi mengkaji, memilih, dan membuat berbagai media pengajaran; (5) memilih dan memanfaatkan sumber belajar meliputi mengkaji berbagai jenis, kegunaan dan memanfaatkan sumber belajar yang tepat.

Melaksanakan program pengajaran terdiri dari: (1) menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat meliputi mengkaji prinsip pengelolaan kelas dan menciptakan suasana belajar mengajar serta menangani masalah pengajaran; (2) mengatur ruangan belajar meliputi mengkaji kegunaan sarana dan prasarana kelas serta mengatur ruangan yang tepat; (3) mengelola interaksi belajar mengajar meliputi dapat menggunakan berbagai keterampilan dasar mengajar.

Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan terdiri dari: (1) menilai prestasi murid untuk mementingkan pengajaran meliputi menyusun alat penilaian dan penyelenggaraan penilaian pencapaian murid; (2) menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan meliputi menyelenggarakan penilaian untuk perbaikan proses belajar mengajar dan dapat memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan proses belajar mengajar.

Dengan landasan tersebut maka dosen sebagai tenaga pendidik yang mempunyai prinsip keprofesionalan sesuai yang tercantum dalam undang-undang nomor 14 tahun 2005 pasal 7 yaitu dosen merupakan panggilan jiwa dan idealisme diri sehingga memiliki komitmen untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan, mutu pendidikan, berahlak mulia sesuai latar belakang dan Dengan landasan tersebut maka dosen sebagai tenaga pendidik yang mempunyai prinsip keprofesionalan sesuai yang tercantum dalam undang-undang nomor 14 tahun 2005 pasal 7 yaitu dosen merupakan panggilan jiwa dan idealisme diri sehingga memiliki komitmen untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan, mutu pendidikan, berahlak mulia sesuai latar belakang dan

keprofesionalannya secara berkelanjutan serta memiliki organisasi profesi.

Implikasi profesional harus dimiliki seorang dosen dalam bentuk tanggung jawab pribadi kepada diri sendiri, tanggung jawab sosial kepada lingkungan, tanggung jawab intelektual kepada pengembangan keilmuan, tanggung jawab spiritual dan tanggung jawab moral kepada agama dan segala perilakunya.