MANAJEMEN RISIKO KORPORAT ENTERPRISE RISK MANAGEMENT
MANAJEMEN RISIKO KORPORAT ENTERPRISE RISK MANAGEMENT
Dalam menjalankan penerapan manajemen risiko korporat, KPEI In the implementation of enterprise risk management, KPEI refers menggunakan Pedoman Kebijakan Enterprise Risk Management
to the Policy Guidelines of Enterprise Risk Management (ERM). It (ERM) sebagai acuannya. Pedoman Kebijakan ERM disusun was composed based on the ISO 31000:2009 risk management berdasarkan standar manajemen risiko ISO 31000:2009 tentang
standard on Risk Management Principles and Guidelines on Risk Management Principles and Guidelines on Implementation.
Implementation.
Dalam implementasinya, pengelolaan ERM berada di bawah ERM is managed by the ERM Unit. In addition to the risk tanggung jawab Unit ERM. Unit ERM mempunyai 2 (dua) fungsi
management function, the ERM Unit also performs Business selain pengelolaan risiko juga melakukan pengelolaan Business
Continuity Management (BCM) function. Risk management Continuity Management (BCM). Pengelolaan risiko dilakukan
is carried out to reduce or diminish risk, to ensure optimum untuk mengurangi atau menekan risiko sekecil mungkin, sehingga
performance of the Company in achieving its objectives. kinerja Perusahaan dapat berjalan dengan hasil optimal dan tujuan
Meanwhile, BCM is an integrated and comprehensive Perusahaan dapat tercapai. Sedangkan, BCM adalah manajemen
management system that aims to build service resilience and terpadu dan menyeluruh untuk membangun ketahanan layanan
to ensure the continuity of Company’s operational activities in dan menjamin kegiatan operasional Perusahaan agar tetap dapat
the midst of disruption/disaster, thus ensuring the availability of berfungsi walaupun terdapat gangguan/bencana, sehingga service and the fulfillment of stakeholders’ needs. ketersediaan layanan dan kebutuhan pemangku kepentingan tetap dapat terpenuhi.
Untuk memastikan efektifitasnya ketika dibutuhkan, KPEI To ensure the effectiveness of BCMS whenever needed, KPEI melakukan BCM Drill minimal satu kali dalam setahun. KPEI juga
conducts BCM Drill at least once a year. KPEI also maintains an memiliki lokasi lain (Alternate Site) yang terpisah dengan kantor
Alternate Site separated from the Main Office, which can be used utama ( Main Office), yang dapat digunakan untuk menjalankan
to carry out business activities if the Main Office is disrupted,
kegiatan bisnis, apabila terjadi gangguan di kantor utama. ensuring the continuity of the Company’s operational activities. Dengan demikian, kesinambungan kegiatan operasional dapat terus terjaga.
154 LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT | PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Reaching the Highest Achievements
Berikut kegiatan unit ERM sepanjang tahun 2017 yang telah Below are the activities conducted by ERM unit throughout 2017: dilaksanakan, antara lain:
Area Risk Management
Risk Management Area
1. Melakukan update manual kebijakan dan panduan manual 1. Carried out an update of policy guideline and ERM manual, in ERM, yang disesuaikan dengan dokumen Strategic Business
accordance with KPEI’s 2016-2020 Strategic Business Plan Plan (SBP) KPEI 2016-2020.
(SBP).
2. Menyelenggarakan workshop terkait Risk Management 2. Organized a Risk Management workshop on 5 October 2017, pada tanggal 5 Oktober 2017, yang bertujuan untuk lebih
which aims to increase the awareness of KPEI’s management meningkatkan awareness manajemen dan karyawan KPEI.
and employees.
Area Business Continuity Management Business Continuity Management Area 1. Menyelenggarakan BCM Drill sebanyak 3 kali pada:
1. Organized 3 BCM Drills in:
a. Bulan Februari : simulasi integrasi dengan SRO dan AK a. February: integrated simulation with SRO and CM b. Bulan Agustus : simulasi integrasi dengan SRO
b. August: integrated simulation with SRO c. Bulan September : live test DRC dimana menggunakan
c. September: DRC live test using KPEI core system at the sistem utama KPEI di Alternate Site
Alternate Site
2. Menyelenggarakan workshop BCM pada tanggal 23 Mei 2. Organized a BCM workshop on 23 May 2017, which aims 2017, yang bertujuan untuk lebih meningkatkan pemahaman
to increase understanding on the importance of business akan pentingnya manajemen kelangsungan usaha, sehingga
continuity management, so that KPEI’s management and manajemen dan karyawan KPEI dapat mengimplementasikan
employees can implement them in their daily activities. dalam pekerjaan sehari harinya.
PEDOMAN PERILAKU
CODE OF CONDUCT
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas penerapan As part of the effort to improve the quality of GCG implementation praktik GCG serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan
and to create a healthy and professional work environment, KPEI profesional, KPEI telah menyusun dan meresmikan pemberlakuan
has prepared and stipulated its Code of Conduct at the end of buku Pedoman Perilaku ( Code of Conduct), sejak akhir tahun
2017. The internal code is expected to become a reference for 2017. Pedoman internal ini diharapkan dapat menjadi acuan
all of the Company’s internal elements in their collaboration with bagi seluruh internal Perseroan ketika menjalin kerjasama dengan
shareholder and stakeholders. The Company believes that by pemegang saham dan para pemangku kepentingan. Perseroan
upholding behavioral values based on good and proper business percaya dengan menunjunjung tinggi nilai-nilai perilaku yang ethics, it will be able to carry out its function as a reliable clearing disusun berdasarkan prinsip-prinsip etika bisnis yang tepat dan
and guarantee institution.
benar, maka Perseroan dapat menjalankan fungsinya sebagai lembaga kliring dan penjaminan yang dapat diandalkan.
KPEI senantiasa menekankan kepada seluruh elemen KPEI consistently encourages all of the Company’s elements Perusahaan agar di setiap pelaksanaan tugas selalu berpegang
to uphold moral and ethical values in the performance of their pada nilai-nilai moral dan etika yang sejalan dengan peraturan
duties in accordance with Company Regulations and in line Perusahaan dan selaras dengan isi Pedomen Perilaku tersebut.
with the Code of Conduct. All management and employees are Seluruh jajaran manajemen beserta karyawan diharapkan untuk
expected to deliver their best performance to the Company and memberikan layanan terbaik kepada Perusahaan dan pengguna
participants, with a strong commitment to embrace the Code of jasa, dengan tetap berkomitmen kuat pada Pedoman Perilaku,
Conduct, maintain sound behavior and compliance to applicable berperilaku yang sehat dan senantiasa taat terhadap ketentuan
laws in order to implement qualified decision making. hukum yang berlaku, sehingga keputusan yang dibuat senantiasa berkualitas.
Pedoman Perilaku KPEI disusun berdasarkan nilai inti Perusahaan, KPEI’s Code of Conduct is established based on the Company’s yakni integrity, prudence, customer focus, fellowship, dan core values: integrity, prudence, customer focus, fellowship, and achievement of excellence. Pelaksanaan Kode Etik KPEI juga
achievement of excellence. The implementation of KPEI’s Code mengacu pada 5 (lima) prinsip CG yaitu transparansi, akuntabilitas,
of Conduct refers to the 5 (five) principles of CG: transparency, responsibilitas, independensi, kesetaraan dan kewajaran.
accountability, responsibility, independency, and fairness.
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT | PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 155
Strategi Bisnis
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Business Strategy
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Pedoman Perilaku KPEI berlaku bagi semua level organisasi KPEI’s Code of Conduct applies to all organizational levels, from dari jajaran Direksi hingga semua karyawan, ditandai dengan
the Board of Directors to the employees. This is signified by the kewajiban untuk memahami dan menandatangani Surat mandatory understanding and signing of the Code of Conduct Pernyataan Kode Etik yang berisi etika kerja yang berlaku untuk
Statement which contains work ethics for all KPEI’s employees. semua karyawan KPEI.
Sepanjang 2017, tidak ada pelanggaran Kode Etik di lingkungan Throughout 2017, there was no breach of Code of Conduct KPEI.
within KPEI’s workplace.
PEDOMAN SISTEM PELAPORAN GUIDELINE FOR THE WHISTLEBLOWING PELANGGARAN
SYSTEM
Sebagai wujud komitmen Perseroan dalam meningkatkan kualitas To show its commitment in improving the quality of GCG penerapan praktik GCG, KPEI juga sudah menerbitkan Pedomen
implementation, KPEI has issued a Guideline for the Whistleblowing Sistem Pelaporan Pelanggaran (whistleblowing system) pada System at the end of 2017. Whistleblowing system is a system to akhir tahun 2017. Whistleblowing system merupakan sistem facilitate employees in reporting information on improper activities yang dapat dijadikan media bagi pelapor untuk menyampaikan
in the Company.
informasi mengenai penyimpangan yang diindikasi terjadi di dalam perusahaan.
Pelaporan yang diperoleh dari whistleblowing system ini akan All reports submitted through the whistleblowing system will mendapatkan perhatian dan tindak lanjut, termasuk juga
be handled and followed up, as well as imposing appropriate pengenaan hukuman yang tepat agar dapat memberikan efek
sanction to give deterrent effect to the perpetrator and for those jera bagi pelaku pelanggaran dan juga bagi mereka yang berniat
intending to do so.
melakukan hal tersebut. Maksud penyusunan whistleblowing system adalah sebagai The whistleblowing system is aimed to be the guideline in
dasar atau pedoman pelaksanaan dalam menangani pelaporan
handling violation report effectively.
pelanggaran yang efektif. Tujuan dari penyusunan Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran
The objectives of the Guideline for the Whistleblowing System antara lain:
are:
1. Menciptakan proses mekanisme pelaporan atas dugaan 1. To create a mechanism for reporting alleged illegal ; pelanggaran; 2. Menjaga integritas moral dan etika di lingkungan Perusahaan;
2. To maintain moral and ethical integrity in the Company; 3. Meminimalisir tingkat risiko tindak kecurangan/ fraud;
3. To minimize the risk of fraud;
4. Mewujudkan komitmen Perusahaan untuk melaksanakan 4. To bring about the Company’s commitment to carry out GCG praktik GCG;
practices;
5. Memantau upaya perbaikan pengendalian internal oleh 5. To monitor management efforts on internal control improvement of manajemen;
the;
6. Memudahkan proses pengungkapan pelanggaran, dengan 6. To facilitate disclosure of violation by ensuring confidentiality of memberikan jaminan perlindungan kerahasiaan identitas
whistleblower’s identity;
pelapor; 7. Memperjelas tanggung jawab atas tindak lanjut penyelesaian
7. To clarify the responsibility for the follow-up action in order to prevent pelanggaran yang terjadi, guna mencegah risiko finansial
financial risk or reputational risk which may arise; maupun reputasi yang mungkin timbul; 8. Mendorong peran serta karyawan untuk ikut menciptakan
8. To encourage the participation of employees in creating a conducive suasana kerja yang kondusif sesuai dengan prinsip transparansi;
work environment in accordance with the principle of transparency; 9. Membangun mekanisme untuk melindungi pelapor dari
9. To build a mechanism that protects the whistleblower from possible kemungkinan adanya balasan/ancaman dari pihak internal
retaliation/threat from internal or external parties harmed by the maupun eksternal yang merasa dirugikan oleh laporan yang
report;
diajukan; 10. Mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas praktek GCG di
10. To evaluate and improve the effectiveness of GCG practices in the Perusahaan.
Company.
156 LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT | PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT | PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 157
Reaching the Highest Achievements
Sebagai bagian dari whistleblowing system, telah ditetapkan juga Kewenangan Dewan Komisaris dan Direksi; Tim Pengelolan Pelaporan Pelanggaran, termasuk tugas dan kewajibannya; Media Pelaporan; Proses Penanganan Pelaporan Dugaan Pelanggaran; Hak dan Perlindungan Terhadap Pelapor; serta Sistem Dokumentasinya.
KPEI menempatkan perlindungan terhadap pelapor menjadi bagian yang penting dari penerapan whistleblowing system, dengan memberi hak kepada pelapor untuk merahasiakan indentitasnya dan menjamin kerahasiaan identitas pelapor dimaksud. Pelapor berhak untuk memperoleh perlindungan dari Perusahaan, meliputi perlindungan dari tekanan, pemecatan, penurunan dan penundaan kenaikan pangkat atau jabatan, diskriminasi dan pelecehan dalam segala bentuk, pembelaan dari gugatan hukum dan catatan yang merugikan dalam file data pribadi yang bersangkutan.
PERKARA HUKUM YANG MELIBATKAN PERUSAHAAN Pada 2017, tidak ada perkara hukum yang melibatkan Perusahaan.