78 Keadaan yang paling mencemaskan bagi siswa adalah saat menghadapi tes,
ulangan, ataupun ujian. Cemas, sibuk, kurang istirahat karena mengejar untuk ujian sehingga menimbulkan ketegangan psikologis yang berakibat kepercayaan
diri menurun. Bagi yang sudah mempersiapkan diri dari awal, ujian adalah hal biasa.
2.4.3 Pengertian Kreativitas Guru dalam Proses Belajar dan Mengajar
Salah satu yang mempengaruhi Proses Belajar Mengajar PBM adalah guru, yang merupakan faktor eksternal sebagai penunjang pencapaian hasil belajar yang optimal.
Untuk mencapai hasil belajar yang optimal diperlukan peran guru, terutama kreativitas guru dalam proses belajar mengajar. Kreativitas bagi seorang guru
dalam proses pembelajaran betul-betul diperlukan guna menemukan nilai-nilai ajaran pada anak didik. Kreativitas yang dimaksud adalah kemampuan untuk
menciptakan suatu produk baru, baik yang benar-benar baru sekali maupun yang merupakan modifikasi atau perubahan dengan mengembangkan hal-hal yang sudah
ada. Bila hal ini dikaitkan dengan kreativitas guru, guru yang bersangkutan mungkin menciptakan suatu strategi mengajar yang benar-benar baru dan orisinil asli
ciptaan sendiri atau dapat saja merupakan modifikasi dari berbagai strategi yang sudah ada sehingga menghasilkan bentuk baru.
Kreativitas guru sangat dibutuhkan guna memotivasi semangat belajar peserta didik mempunyai minat belajar. Sebab guru dipandang sebagai orang
yang mengetahui kondisi belajar dan permasalahan belajar yang dihadapi oleh anak didik. Guru yang kreatif selalu mencari bagaimana agar proses belajar mengajar
mencapai hasil belajar dengan tujuan yang direncanakan. Adapun indikator dari kreativitas guru adalah:
1. Cara guru merencanakan PBM
2. Cara guru melaksanakan PBM
3. Invensi adalah kegiatan menciptakan suatu hal yang belum pernah ada.
4. Fleksibilitas
2.4.4 Pengertian Lingkungan Keluarga
Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Anak-anak pertama kali
79 mendapatkan didikan dan bimbingan didalam keluarga. Pengaruh keluarga dalam
pendidikan anak sangat besar dalam berbagai macam sisi. Keluargalah yang menyiapkan potensi pertumbuhan dan pembentukan kepribadian anak. Lebih
jelasnya, kepribadian anak tergantung pada pemikiran dan tingkah laku kedua orang tua serta lingkungannya.
Kedua orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan kepribadian anak. Orang tua harus berperan aktif dalam mendukung
keberhasilan siswa, orang tua disamping menyediakan alat-alat yang dibutuhkan anak untuk belajar, yang lebih penting bagaimana memberikan bimbingan,
pengarahan agar anak lebih bersemangat untuk berprestasi dan tidak melanggar tata- tertib sekolah.
Menurut Slameto 2003:60 lingkungan keluarga akan member pengaruh pada siswa. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator lingkungan
keluarga yang dapat mempengaruhi prestasi anak adalah sebagai berikut: 1.
Cara orang tua dalam mendidik anak Cara orangtua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anak. Hal ini
jelas dipertegas oleh Sutjipto Wirowidjojo dengan pernyataannya yang menyatakan bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Orang tua
yang tidak atau kurang perhatian misalnya keacuhan orang tua tidak menyediakan peralatan sekolah, akan menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajar. Orang
tua dapat menolong anak yang mengalami kesulitan dalam belajar dengan bimbingan tersebut.
2. Relasi antara anggota keluarga
Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga
yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak.Sebetulnya relasi antar anggota keluarga ini erat hubungannya dengan cara orang tua mendidik. Demi kelancaran
keberhasilan belajar siswa, perlu diusahakan relasi yang baik dalam keluarga tersebut.
3. Suasana rumah
Suasana rumah yang dimaksudkan adalah kejadian atau situasi yang sering terjadi di keluarga. Suasana rumah juga merupakan faktor yang penting yang tidak
80 termasuk faktor yang disengaja. Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah
diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram sehingga anak betah di rumah dan dapat belajar dengan baik.
4. Keadaan ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi anak erat kaitannnya dengan belajar anak. Pada kondisi ekonomi keluarga yang relative kurang menyebabkan orang tua tidak dapat memenuhi
kebutuhan anak, tetapi faktor kesulitan ekonomi dapat menjadi pendorong keberhasilan anak. Keadaan ekonomi yang berlebih juga dapat menimbulkan
masalah dalam belajar. 2.5
Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu item pertanyaan dapat dihitung
koefisien korelasinya. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan, terutama untuk data kuantitatif, dinamakan koefisien korelasi. Koefisien korelasi
adalah statistik yang menunjukkan kuat dan arah saling hubungan antara variasi dua distribusi skor. Adapun rumus koefisien korelasi adalah sebagai berikut :
r =
– –
2.2
Keterangan : = koefisien korelasi
n = jumlah sampel
Xi = skor variabel bebas pada data ke i dimana i = 1,2,...,n
Y = skor variabel terikat
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya atau diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran diperoleh relatif koefisien, maka alat
81 pengukur tersebut reliable. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
cronbach alpha 0,60.
Rumus Cronbach Alpha CA adalah sebagai berikut : CA=
2.3 Keterangan :
CA = Cronbach Alpha
k = Banyaknya pertanyaan dalam setiap variabel
= Jumlah varians setiap variabel St
= Varians total
2.6 Transformasi Data Ordinal menjadi Interval