Prevalensi Faktor Demografi Pembahasan

Berdasarkan tabel 5.16. dapat dilihat bahwa dari 41 orang yang mengalami NPB, proporsi terbesarnya yaitu 22 orang 24,4 pada perawat ruang rawat inap. Dari 49 orang yang tidak mengalami NPB, proporsi terbesarnya yaitu 27 orang 30,0 pada perawat ruang rawat jaga.

5.2. Pembahasan

5.2.1. Prevalensi

Pada penelitian ini didapatkan dari 90 jumlah perawat di RSUD dr.Pirngadi yang menjadi responden yang menderita nyeri punggung bawah adalah sebanyak 41 Orang 45,6. Dalam penelitian serupa pada perawat di RSUD Purbalingga dilaporkan bahwa dari 32 orang perawat, 6 orang yang mengalami NPB 18,75 Fathoni dkk.,2009.

5.2.2. Faktor Demografi

5.2.2.1. Analisis Distribusi NPB Berdasarkan Umur

Pada penelitian ini diketahui bahwa dari 41 perawat yang mengalami NPB, proporsi terbesarnya adalah yang berumur 41-60 tahun yaitu sebesar 26 orang 63.4, diikuti kelompok umur 26-40 tahun sebesar 15 orang 36.5. Hasil yang dilaporkan oleh Pratiwi dkk., 2009 menyatakan bahwa umur tidak berhubungan dengan kejadian NPB, dimana jumlah penderita NPB berusia diatas 40 tahun 43,3 tidak jauh berbeda dengan jumlah penderita yang berusia 40 tahun 56,7. Penelitian Kwon et al 2006 yang melaporkan bahwa kejadian NPB terbesar pada kelompok umur 40-50 tahun yaitu sebesar 40. Menurut hasil penelitian Secer et al., 2011, NPB akan timbul mulai umur 20-24 tahun dan mencapai puncaknya saat berumur lebih dari 40 tahun. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa umur tidak berpengaruh terhadap kejadian nyeri punggung bawah. Perbedaan dari hasil penelitian penelitian ini dapat diakibatkan oleh onset NPB yang diderita pasien pada usia yang lebih muda dari waktu dilakukannya peneltian. Universitas Sumatera Utara

5.2.2.2. Analisis Distribusi NPB Berdasarkan Jenis Kelamin

Pada penelitian ini diketahui bahwa dari 41 perawat yang mengalami NPB, proporsi terbesarnya adalah perempuan yaitu sebesar 37 orang 90.3 dan 4 orang 9.7 adalah laki-laki. Pada peneltian di RSUD Purbalingga yang dilakukan Fathoni dkk.,2009 didapatkan jumlah perawat perempuan lebih banyak mengalami NPB 56,25 dibandingan jumlah perawat laki-laki 43,75. Hasil dari penelitian penelitian ini cenderung melaporkan bahwa jumlah perawat perempuan lebih banyak mengalami NPB daripada laki-laki,hal ini dapat diakibatkan oleh distribusi jumlah perawat perempuan yang umumnya lebih banyak. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap kejadian nyeri punggung bawah.

5.2.2.3. Analisis Distribusi NPB Berdasarkan IMT

Pada penelitian ini diketahui bahwa penderita NPB yang termasuk kategori IMT normal yaitu sebanyak 22 orang 53.6, IMT overweight sebanyak 16 orang 39, dan IMT obese sebanyak 3 orang 3,3. Menurut Andrusaitis et al 2006 tidak ada hubungan antara tinggi badan, berat badan, dan indeks massa tubuh terhadap kejadian nyeri punggung bawah. Penelitian lain oleh Samara dkk., 2005 juga melaporkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara IMT dengan kejadian NPB. Akan tetapi Steenstra et al 2005 menyatakan bahwa IMT menjadi faktor yang mempengaruhi prognosis dari nyeri punggung bawah. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa IMT tidak berpengaruh terhadap kejadian nyeri punggung bawah.

5.2.3. Faktor Gaya Hidup