TINJAUAN KHUSUS VEGETARIAN CLUB CENTER

2. Mini Galeri

a. Pengertian Galeri Galeri adalah:

1) Ruangan/ gedung tempat untuk memamerkan benda/ karya

seni

2) Sebuah ruang kosong yang digunakan untuk pameran kesenian

3) Sebuah ruang yang digunakan untuk menyajikan hasil karya

seni, sebuah

4) Area yang memajang aktifitas publik yang kadangkala

digunakan untuk keperluan khusus

Menurut ektimologinya kata gallery atau galeri, berasal dari bahasa latin: Galleria dapat diartikan sebagai ruang beratap dengan satu sisi terbuka. Di Indonesia, galeri sering diartikan sebagai ruang atau bangunan tersendiri yang digunakan untuk memamerkan karya seni .

Galeri merupakan suatu fasilitas yang berisi ruang pamer yang mengkomunkasikan karya-karya visual art atau seni visual. Standar jarak pengamat terhadap objek dilihat dari tinggi rata-rata manusia Indonesia sehingga pandangan mata dapat mencakup obyek yang dilihat dalam posisi nyaman.

Tinggi rata-rata

Pandangan mata

110 cm (Tabel 2.1. Jarak Standar Pengamat Terhadap Obyek)

(Sumber : Agus Mustika : 10, Jurnal Galeri Seni Lukis Medan) Pandangan yang nyaman ke arah objek lukisan adalah pandangan di dalam daerah visual 30° ke arah atas, 30° ke arah bawah, 30° ke arah kiri. Hal tersebut dikarenakan pada daerah tersebut merupakan daerah dimana mata kita dapat mengenali warna atau membedakan daerah dimana kita dapat mengenali warna.

b. Pameran

Jenis pameran baerdasarkan jangka waktu antara lain pameran tetap, yaitu pameran yang dilaksanakan minimal selama

3 tahun dan umumnya tema pameran menggambarkan kesatuan wilayah dalam bidang sejarah. Pameran temporer, biasa diadakan dalam rangka menyambut hari besar atau peringatan. Pameran keliling, diselenggarakan diluar institusi dalam jangka waktu tertentu dalam variasi waktu dan singkat, dimana koleksi dikelilingkan dari satu tempat ketempat lain.

Ruang yang dibutuhkan dalam pameran antara lain ruang pameran, ruang sarasehan, workshop, gudang, ruang administrsi. Teknik penyajian pada ruang pamer, menggunakan perlengkapan seperti ukuran vitrin dan panil yang tidak boleh terlalu tinggi atau rendah. Tinggi rendah sangat relatif untuk patokan disesuaikan dengan tinggi rata-rata orang Indonesia kira- kira antara 160-170 cm dan kemampuan gearak anatomi leher

manusia sekitar 30 0 , gerak ke atas ke bawah atau ke samping

maka tinggi vitrin seluruhnya kira-kira 210 cm.

Alas terendah box penyangga 65-70 cm dan tebal 50 cm. untuk ukuran dan bentuk box penyangga harus memperhitungkan juga ruangan dan bentuk bangunan dimana box tersebut diletakkan.

Besaran jalur sirkulasi standar secara umum sesuai dengan kegiatan yang terjadi, aliran sirkulasi pengunjung dibentuk oleh benda-benda yang dipamerkan dengan disediakan tempat-tempat istirahat untuk mengatasi kelelahan pengunjung yang berfunngsi pula sebagai ruang peralihan.

3. Mini Market Sayur dan Buah

Buah-buahan dan sayuran segar disimpan ditempat yang sejuk tetapi tidak didinginkan, dalam keadaan utuh siap masak. Di bawah kotak-kotak yang berkarat disediakan laci pengaman. Toko buah dan

Kentang ditempatkan di ruangan gelap. Biasanya dengan wadah-wadah yang sering dibawa-bawa atau ditukar, kotak-kotak dan sebagainya.

(Ernst Neufert, 2002 : 38)

Penyimpanan kentang konsumsi harus dilakukan di ruangan gelap, suhu rendah dan kelembaban sedang. Ruang penyimpanan yang terlindung dari cahaya dapat menghambat pertumbuhan tunas dan munculnya warna hijau pada kulit umbi sehingga kentang layak untuk dijual.

(nattalya-nyummi.blogspot.com, 08 Maret 2012)

4. Green House

a. Pengertian Green House

Green house atau rumah kaca pada prinsipnya adalah sebuah bangunan yang terdiri atau terbuat dari bahan kaca atau plastik yang sangat tebal dan menutup diseluruh pemukaan bangunan, baik atap maupun dindingnya. Didalamnya dilengkapi juga dengan peralatan pengatur temperature dan kelembaban udara serta distribusi air maupun pupuk. (www.penyuluhthl.wordpress.com, 06 Maret 2012)

Sejalan dengan bertambahnya waktu dan tingginya serapan tekhnologi pertanian, peranan green house bagi dunia pertanian semakin lama semakin dibutuhkan.

Dengan adanya green house dapat menanam suatu jenis / crop tanaman horticultura diluar musim yang ada, sehingga harga jual produk tersebut dapat dijaga sehingga keuntungan yang kita dapatkan menjadi optimal.

Kelebihan dari green house :

1) Tanaman dapat berproduksi secara kontinyu dan berkesinambungan sepanjang tahun. Hal ini disebabkan pada green house kita dapat mengatur suhu, kelembaban, tekanan 1) Tanaman dapat berproduksi secara kontinyu dan berkesinambungan sepanjang tahun. Hal ini disebabkan pada green house kita dapat mengatur suhu, kelembaban, tekanan

2) Penggunaan air, pupuk maupu pestisida lebih efisien, baik dalam dosis penggunaan, waktu maupun tempat. Karena dapat menggunakan polybag yang tentu sangat efektif dalam penggunaan pupuk, air dan pestisida.

3) Resiko tanaman terserang penyakit menjadi lebih kecil karena lingkungan dalam green house sendiri secara langsung maupun tidak telah terlindung dari lingkungan luar. (www.penyuluhthl.wordpress.com, 06 Maret 2012)

b. Klasifikasi greenhouse berdasarkan penggunaan

1) Komersial (Commercial greenhouse)

a) Untuk produksi sepanjang tahun.

b) Kebutuhan tenaga paling sedikit 1 orang bekerja full time. Namun untuk greenhouse milik keluarga sebagian pekerjaan dapat ditangani sendiri oleh anggota keluarga, sehingga tidak harus menggaji orang untuk bekerja full time .

c) Anggaran tahunan lebih penting daripada biaya awal, tetapi bila modal terbatas, biaya awal menentukan tipe konstruksi greenhouse yang akan dibangun. Dalam merencanakan anggaran tahunan biaya penyusutan, pemeliharaan, asuransi, pajak, biaya operasional dan keuntungan harus diperhitungkan dengan cernat.

2) Part-time greenhouse

Tidak difungsikan secara terus menerus atau untuk menambah pendapatan mis. Greenhouse untuk pembibitan, untuk memperluas area produksi.

3) Pendidikan (Educatinal greenhouse)

Untuk tujuan pendidikan dan training. Karena tingginya risiko kerusakan dan vandalisme, greenhouse harus berkualitas baik. Greenhouse untuk pendidikan dibuat lebih fleksibel, Untuk tujuan pendidikan dan training. Karena tingginya risiko kerusakan dan vandalisme, greenhouse harus berkualitas baik. Greenhouse untuk pendidikan dibuat lebih fleksibel,

4) Hobi (Hobby greenhouse)

Pada umumumnya merupakan unit kecil dengan berbagai macam tanaman. Lingkungan di dalam greenhouse tidak harus seragam kerena berbagai macam tanaman membutuhkan lingkungan yang berbagai macam pula.

Diperlukan pengatur lingkungan otomatis untuk

mengantisipasi bila pemiliknya pergi.

c. Sifat-sifat Fungsional

Tanpa memandang penggunaannya, setiap greenhouse harus memenuhi kebutuhan fungsionalnya. Pemahaman mengenai kebutuhan tersebut akan membantu dalam pemilihan design.

1) Kekuatan

Setiap greenhouse harus dirancang untuk menahan beban yang akan ditanggung tanpa menyebabkan kegagalan atau perubahan bentuk secara nyata. Macam beban :

a) Angin dan salju. Di negara 4 musim, beban utama adalah

angin dan salju.

b) Tanaman. Tomat yang harus disangga oleh struktur

bangunan harus dipertimbangkan.

2) Pondasi

Ukuran pondasi tergantung kepada ukuran dan tipe greenhouse dan beban yang diterima, semua pondasi untuk greenhouse permanen harus terbuat dari bahan yang tahan lama dan ditanam pada kedalaman yang sesuai. Untuk greenhouse permanen pondasi beton paling sesuai.

3) Transmisi cahaya maksimum

Upaya penting dalam mendapatkan cahaya maksimum adalah meminimalkan jumlah dan ukuran bagian-bagian struktur di bagian atap dan menggunakan bahan transparan.

4) Pengaruh struktural terhadap pemanasan dan ventilasi Keberhasilan suatu greenhouse tergantung kepada kemampuan operator untuk mengontrol kondisi lingkungan di dalamnya.

Selama musim dingin, intensitas cahaya di dalam greenhouse seringkali cukup tinggi sehingga diperlukan ventilasi, bahkan ketika suhu udara di luar mendekati suhu beku. Jika udara dingin tersebut masuk ke dalam greenhouse dan langsung mengenai tanaman, maka tanaman rusak. Hal yang sama, bila udara panas dari pemanas dibiarkan langsung mengenai

tanaman,maka

tanaman

mengering dan

pertumbuhan menurun.

Upaya yang dilakukan adalah mencampur udara dari pemanas atau ventilasi dengan udara di dalam greenhouse di atas tanaman.

5) Tinggi ruangan

Ruangan harus cukup tinggi untuk tanaman dan orang agar dapat bekerja dengan nyaman. Tinggi dinding sebaiknya tidak kurang dari 2 m.

6) Kemiringan atap

Kemiringan atap mempengaruhi run-off air dari atap. Keimiringan 28 o pada umumnya di anggap minimal .

7) Akses

Pintu yang cukup lebar diperlukan sebagai jalan lalu lalang manusia atau kendaraan yang sedang memindahkan/ mengeluarkan tanaman /sisa-sisa tanaman, tanah dan lain-lain.

d. Struktur Greenhouse

(Gambar 2.2. Struktur Gambar Greenhouse)

(Sumber : http://www.aces.edu)

e. Vertikultur

1) Pengenalan Vertikultur

Di Indonesia, perkembangan pertanian telah berlangsung sejak lama, yang terutama didasarkan pada budi daya padi sawah. Namun, sistem pertanian yang selama ini dikenal dan dilaksanakan merupakan sistem pertanian yang dilakukan secara horizontal. Mengingat salah satu tantangan atau permasalahan pertanian yang saat ini mulai dirasakan yaitu semakin terbatasnya lahan, maka perlu dikembangkan adanya alternatif cara bertani yang hemat lahan, dengan teknologi dan metode sederhana dan secara ekonorm layak serta dapal diterima oleh anggota masyarakat.

Vertikultur pada dasarnya merupakan cara bertani/ bertanam, yang dilakukan dengan menempatkan media tanam dalam wadah-wadah yang disusun secara vertikal (ke atas). Wadah media tanam tersebut dapat berupa kolom-kolom atau pot yang kemudian diatur sedemikian rupa sehingga per-tanaman nantinya dapat lumbuh secara susun ke atas.

(Ch. Lilies Sutarminingsih, 2003 : 14)

(Gambar 2.3. Vertikultur Tipe Vertikal) (Ch. Lilies Sutarminingsih, 2003 : 14)

(Gambar 2.4. Vertikultur Tipe Horisontal) (Ch. Lilies Sutarminingsih, 2003 : 14)

(Gambar 2.5. Vertikultur Tipe Gantung) (Ch. Lilies Sutarminingsih, 2003 : 14)

(Gambar 2.6. Vertikultur Tipe Susun) (Ch. Lilies Sutarminingsih, 2003 : 14)

Vertikultur juga dapat dilaksanakan pada daerah-daerah dengan kondisi lahan yang kurang subur, dengan syarat media tanamnya diupayakan dapat mendukung pertumbuhan tanaman, misalnya dengan mencari media tanah dari lokasi lain, menambahkan pupuk atau hara, dan lain sebagainya.

2) Fungsi dan Manfaat Vertikultur bagi Daerah Perkotaan

a) Menciptakan keasrian, keserasian, dan keindahan lingkungan kota yang dipenuhi dengan berbagai sarana/ prasarana perkotaan dan pemukiman padat penduduk.

b) Konservasi sumber daya tanah, yaitu dengan mengelola

bijaksana agar

ketersediaannya dapat terus berlanjut.

c) Konservasi sumber daya air sebab dengan penghematan penggunaan air berarti ketersediaan air dapat lebih terjamin pada masa-masa yang akan datang.

d) Mempengaruhi dan memperbaiki iklim mikro perkotaan, sehingga kondisi perkotaan menjadi lebih sejuk dan nyaman.

e) Berjalannya proses daur ulang limbah perkotaan (sampah dapur, kotoran ternak) yang dimanfaatkan sebagai kompos/pupuk kandang.

f) Sebagai alternatif kesempatan kerja bagi para pencari kerja f) Sebagai alternatif kesempatan kerja bagi para pencari kerja

g) Upaya memenuhi kebutuhan balian pangan perkotaan dan

menjaga keberlanjutannya.

3) Keunggulan Vertikultur

a) Menghemat lahan

Dari satu titik dengan luasan tertentu, dapat ditanam beberapa tanaman.

b) Menghemat air

Dalam pola tanam vertikultur, air hanya dibutuhkan bagi penguapan (transpirasi) tanaman, mengingat evaporasi hanya terjadi dari tanah dalam koloni wadah media umum. Setiap kali dilakukan penyiraman, beberapa tanaman dapat memperoleh air dari air atusan (tetesan) tanaman di atasnya.

c) Mendukung pertanian organik, karena lebih menganjurkan penggunaan pupuk alami (pupuk kandang dan kompos} dan sesedikit mungkin menggunakan pestisida anorganik

d) Bahan-bahan yang digunakan sebagai wadah media tanam, dapat disesuaikan dengan kondisi setempat/ketersediaan bahan yang ada

e) Umur tanaman relatif pendek

f) Pemeliharaan tanaman relatif sederhana

g) Dapat dilakukan oleh siapa saja yang sungguh-sungguh

berminat dan sayang akan tanaman (Ch. Lilies Sutarminingsih, 2003 : 15-16)

4) Media Tanam/Tumbuh Tanaman

Pada pola budi daya tanaman secara vertikal ini, jenis tanah yang dapal digunakan adaiah yang berstruktur remah, misalnya tanah yang mengandung pasir (50% - 60%), tanah Pada pola budi daya tanaman secara vertikal ini, jenis tanah yang dapal digunakan adaiah yang berstruktur remah, misalnya tanah yang mengandung pasir (50% - 60%), tanah

5) Jenis Tanaman yang Dibudidayakan

Pada prinsipnya semua jenis tanaman semusim dapat diusahakan dengan sistem vertikultur ini. Tanaman semusim adalah tanaman yang hasilnya dapat dipungut 1-3 kali selama masa pertumbuhannya yang berkisar antara 6 bulan. Namun, untuk vertikultur ini, umumnya yang diusahakan adalah lanaman sayuran yang jenisnya sangat ditentukan oleh ukuran dan susunan kolom wadah media tanam yang telah disiapkan. Tanaman dengan sistem perakaran pendek lebih baik ditanam pada kolom-kolom horizontal, sedangkan yang mempunyai sistem perakaran agak luas dan dalam diusahakan dalam kolom-kolom vertikal.

Gambar 2.7. Penanaman Pada Kolom-kolom Horizontal) (Sumber: distributor-pupuk-tanaman.blogspot.com)

(Gambar 2.8. Penanaman Pada Kolom-kolom Horizontal) (Sumber : distributor-pupuk-tanaman.blogspot.com)

Di samping adanya syarat tertentu bagi tanah dan pupuk yang digunakan, hal lain yang cukup penting adalah pengaruh iklim (curah hujan, sinar matahari, suhu, kelembapan, dan angin) dan tinggi lokasi budi daya (dari permukaan laut). Beberapa jenis sayuran yang banyak diusahakan di Indonesia dan syarat-syarat pertumbuhannya disajikan pada Tabel.

(Tabel 2.2. Jenis Sayuran yang Banyak Diusahakan di Indonesia dan

Syarat-syarat Pertumbuhannya) (Sumber : Ch. Lilies Sutarminingsih, 2003 : 44)

(Tabel 2.3. Pengelompokan Beberapa Jenis Sayuran) (Sumber : Ch. Lilies Sutarminingsih, 2003 :42)

(Tabel 2.4. Pengelompokan Beberapa Jenis Sayuran) (Sumber : Ch. Lilies Sutarminingsih, 2003 : 43)