Hasil Penelitian yang Relevan

3. Hasil Penelitian yang Relevan

a. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Suzi Lediana Sari tentang peningkatan keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan media kartu bergambar (flash card) siswa kelas I SD Negeri I Nungkulan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 2010/2011. Tujuan penelitiannya adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui media kartu bergambar (flash card) siswa kelas I SD Negeri 1 Nungkulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, a. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Suzi Lediana Sari tentang peningkatan keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan media kartu bergambar (flash card) siswa kelas I SD Negeri I Nungkulan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 2010/2011. Tujuan penelitiannya adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui media kartu bergambar (flash card) siswa kelas I SD Negeri 1 Nungkulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara,

penelitian menunjukkan (1) Adanya peningkatan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada pra tindakan 71; siklus pertama 72; dan siklus kedua

81, (2) Adanya peningkatan prosentase ketuntasan belajar siswa yaitu pra tindakan 68%; siklus pertama 88%; dan siklus kedua 100%. Kesimpulannya adalah media pembelajaran kartu bergambar (flash card) dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SDN 01 Nungkulan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri tahun pelajaran 2010/2011.

b. Penelitian tentang meningkatkan keterampilan membaca dengan menggunakan media pias-pias kata pada siswa kelas II SDN 2 Selodoko Kec. Ampel, Kabupaten Boyolalitahun pelajaran 2009/ 2010 oleh Siswanto. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca melalui penggunaan media pias-pias kata. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes, sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif yang terdiri dari tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan verifikasi. Hasilnya adalah rata-rata kemampuan keterampilan membaca siswa relatif lebih tinggi dibandingkan sebelum menggunakan media pias-pias kata. Nilai rata-rata siswa sebelum menggunakan media pias-pias kata nilainya 59,3 dan nilai rata-rata siswa setelah menggunakan media pias-pias kata pada siklus I nilainya nilainya adalah 80. Kesimpulannya pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media pias-pias kata dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas II SD Negeri 2 Selodoko.

Membaca merupakan suatu kegiatan reseptif yang melibatkan berbagai aktivitas serentak, dalam mencari makna melalui proses recording, decoding, dan

meaning . Anak kelas II SD berusia antara 7-8 tahun. Usia tersebut masuk dalam periode kognitif operasional konkrit dan periode bahasa semantik dimana mereka dapat melakukan aktivitas logis tertentu dalam situasi konkrit, anak sudah dapat membedakan kata sebagai simbol dan konsep yang terkandung dalam kata serta mereka sudah dapat dilatih bercerita mengenai beberapa kejadian secara kronologis, meskipun alurnya belum jelas. Pada umur 7-8 tahun kebanyakan anak telah memperoleh pengetahuan tentang huruf, suku kata, dan kata yang d iperlukan untuk membaca yang diperolehnya di sekolah.

Keterampilan membaca siswa kelas dua SD N 2 Pejagatan sudah sampai pada penguasaan membaca suku kata dan kata-kata sederhana (kata dasar), tetapi siswa masih kesulitan untuk membaca rangkaian kata-kata yang panjang (berimbuhan), sehingga proses recording (perekaman) belum terlaksana dengan lancar, dan mempengaruhi proses maupun tujuan membaca selanjutnya yaitu proses recording (penyandian) maupun meaning (pemaknaan).

Metode silaba ialah cara teratur yang ditempuh untuk membantu siswa membaca dengan cara menyajikan suatu kata ke dalam beberapa suku kata berdasarkan pemikiran yang matang, serta situasi yang mendukung kelancaran proses belajar, agar tidak ada bagian-bagiannya yang berkontradiksi, guna mencapai maksud yang ditentukan. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari penerapan metode silaba adalah, metode ini cukup sederhana sehingga murah dan mudah dilaksanakan oleh guru, mudah diterapkan dengan berbagai pendekatan, teknik, maupun media pembelajaran bahasa yang beraneka macam.

Metode silaba dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas dua SD karena kesulitan yang dihadapi siswa ketika membunyikan kata-kata panjang (berimbuhan) dapat teratasi dengan tampilan kata-kata panjang yang ditemui, menjadi beberapa suku kata yang dapat dibaca dengan mudah sehingga proses maupun tujuan selanjutnya dapat dilaksanakan.

meningkatkan keterampilan membaca pada Siswa Kelas 2 SDN 2 Pejagatan.