Persentase Cakupan Pengelolaan Air Limbah Domestik Persentase Penanganan Sampah Pengurangan Titik Genangan

Kota Palembang Tahun yang adil dan berwawasan lingkungan disetiap sektor” dan juga untuk mencapai tujuan : ”membangun infrastruktur daerah yang berkualitas dan merata” . Penanggungjawab sasaran ini adalah Badan Lingkungan Hidup Kota Palembang, Dinas Kebersihan Kota Palembang dan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan PSDA Kota Palembang. Untuk mengukur sasaran ini terdapat tiga indikator, sebagaimana tersaji pada tabel 3.23 di bawah ini: Tabel 3.23: Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 11 No Indikator kinerja Capaian Realisasi Tahun 2015 2014 Target Realisasi capaian 1 Persentase Cakupan Pengelolaan Air Limbah Domestik 125,71 75 73,95 98,6 2 Persentase Penanganan Sampah 90,09 90 77,85 86,5 3 Pengurangan titik genangan 111,3 62 titik 81 titik 130,64 Rata - rata capaian kinerja 105,24 Sumber data: Dinas PU BM dan PSDA, PU CK dan Perumahan, dan Dinas Kebersihan Kota Palembang Tahun 2015 Dari tabel 3.23 di atas pada sasaran kesebelas ini ketiga indikator kinerja sasaran tersebut rata-rata capaian kinerjanya mendapatkan hasil 105,24 . Hasil tersebut dapat dilihat dari uraian masing-masing indikator Kinerja:

1. Persentase Cakupan Pengelolaan Air Limbah Domestik

Capaian indikator kinerja persentase cakupan pengelolaan air limbah domestik dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi 73,95 dari target Tahun 2015 sebesar 75 . Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai 98,6 dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Namun capaian Tahun 2015 turun sebesar 20,47 dari Tahun 2014.

2. Persentase Penanganan Sampah

Capaian indikator kinerja persentase penanganan sampah dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini Kota Palembang Tahun terealisasi 77,85 dari target Tahun 2015 sebesar 90 . Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai 86,5 dengan kriteria penilaian tinggi. Namun capaian Tahun 2015 turun sebesar 3,59 dari Tahun 2014.

3. Pengurangan Titik Genangan

Capaian indikator kinerja pengurangan titik genangan dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi 81 titik dari target Tahun 2015 62 titik . Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai 130,64 dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Capaian Tahun 2015 naik sebesar 19,34 dari Tahun 2014. Apabila dilihat dari perkembangan capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut: Tabel 3.24: Capaian Indikator Sasaran Strategis 11 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013-2018 N o Indikator Kinerja Realisasi 2014 Realisasi 2015 Target 2018 1 Persentase Cakupan Pengelolaan Air Limbah Domestik 65 73,95 100

2 Persentase Penanganan Sampah

85 77,85 100 3 Pengurangan titik genangan 62 titik 81 titik 31 titik Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian sasaran ini: 1. Terlaksananya program pemberdayaan komunitas perumahan dengan kegiatan IPAL Komunal. Pada Tahun 2015 ada lima perumahan yang dibuatkan IPAL yaitu: Perumahan Cahaya Abadi, Cipta Permai Dua, Griya Pesona Borang, Griya Cipta Persada dan Griya Sako Permai. Pembangunan sistem pengelolaan limbah domestik ini ditargetkan dari Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2017 terbangun sebanyak 2000 dua ribu Sambungan Rumah SR sedangkan pada Tahun 2015 hanya dapat terealisasi sebanyak 213 dua ratus tiga belas Sambungan Rumah SR dari rencana 288 dua ratus delapan puluh delapan Sambungan Rumah SR. 2. Terlaksananya program pengendalian banjir kegiatan pembangunan reservoir pengendali banjir, rehabilitasipemeliharaan reservoir pengendali banjir, rehabilitasipemeliharaan bantaran dan tanggul sungai dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan banjir. Kota Palembang Tahun 3. Terlaksananya program pembangunan saluran drainasegorong-gorong dengan kegiatan perencanaan pembangunan saluran drainasegorong- gorong, survei kountur saluran drainasegorong-gorong, pembangunan saluran drainasegorong-gorong di 16 enam belas Kecamatan. 4. Berhasilnya pelaksanaan program peningkatan kinerja pengelolaan persampahan yang didukung dengan 12 dua belas kegiatan yang diantaranya adalah kerjasama dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dalam bentuk pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah di TPA Sukawinatan serta kerjasama dengan Japan International Coorporation Agency JICA dalam kegiatan Pilot Project 3R dengan menerapkan pemilahan sampah tiga jenis diwilayah Kecamatan Alang Alang Lebar dengan dibangun TPS 3R diwilayah tersebut. HambatanMasalah: 1. Belum terbangunnya Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat SPAL-T Domestik skala kota dan juga skala kawasan. 2. Belum adanya Layanan Lumpur Tinja Terjadwal LLTT untuk melayani penyedotan lumpur tinja di septictank warga atau Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat SPAL-S. 3. Kurangnya biaya, lahan dan sosialisasi mengenai pengelolaan limbah domestik . 4. Masih banyaknya air limbah yang dikelola secara tidak standar buang langsung ke sungai dan cubluk. 5. Kurang tersedianya penyediaan sarana dan prasarana persampahan, seperti: angkutan sampah motor sampah, mobil sampah, gerobak sampah dan peralatan pengelolaan sampah lainnya. 6. Kurangnya kemampuan aparat pengelola sampah. 7. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam hal pembuangan dan pemilahan sampah pada tempatnya. 8. Keterbatasan masalah untuk pembangunan, pemeliharaan dan peralatan. 9. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk buang sampah pada tempatnya sehingga menghambat aliran air yang merupakan faktor utama yang selalu ditemui di lapangan. 10. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya drainase; mendirikan pemukiman liar yang mempersempit jaringan drainase bangunan liar diatas jaringan drainase disempadan bantaran sungai. Kota Palembang Tahun 11. Kurangnya kesadaran Perusahaan, BUMD, BUMN terhadap pentingnya bangunan drainase, memasang utilitas seperti kabel optik, pipa PDAM, Pertamina Gas dan lain-lain yang berada di jaringan drainase sehingga memperkecil bahkan menghambat debit aliran air. 12. Kurangnya kesadaran masyarakat dan Pengembang akan pentingnya menjaga rawa dalam mengatasi banjirgenangan. Alih fungsi lahan penimbunan rawa secara ilegal mengakibatkan berkurangnya daerah resapan dan tangkapan air sehingga menimbulkan genangan. 13. Kurangnya kesadaran masyarakat dan pemilik ruko untuk tidak menutup saluran terbuka secara permanen demi kepentingan pribadi sehingga saluran sulit dibersihkan serta menimbulkan tumpukan sendimen dan sampah di saluran, yang mengakibatkan saluran tidak dapat berfungsi secara normal. 14. Kurangnya peran serta stakeholder terkait dalam penegakkan perda yang ada. StrategiUpaya Pemecahan Masalah: 1. Membuat Sistem Pengelolaan Air Limbah SPAL Domestik yang terdiri dari: a. SPAL-Setempat septictank b. SPAL-Terpusat Komunal Kawasan c. SPAL-Terpusat Kota. 2. Melakukan kemitraan dengan developer untuk menangani permasalahan kurangnya biaya dan lahan pembuatan IPAL Komunal. 3. Mengadakan sosialisasi mengenai pentingnya pengelolaan limbah domestik kepada masyarakat. 4. Meningkatkan kinerja pengelolaan persampahan dengan melaksanakan kegiatan penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan, peningkatan kemampuan aparat pengelolaan persampahan serta mengadakan sosialisasi pengelolaan persampahan. 5. Perencanaan yang komprehensif, yang dilanjutkan dengan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pengendali banjir. 6. Sosialisasi untuk meningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan dan ikut mendukung dan berperan aktif dalam program yang akan dijalankan. Kota Palembang Tahun 7. Sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya bangunan drainase; tidak membangun permukiman liar dIatas dan disekitar jaringan drainase. 8. KomunikasiInformasi untuk meningkatkan kesadaran pihak swasta, BUMD dan BUMN terkait untuk tidak memasang utilitas seperti kabel optik dan pipa di jaringan drainase. 9. Sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan pengembang akan pentingnya rawa sebagai tampungan air. 10. Sosialisasi dan Komunikasi untuk meniingkatkan kesadaran masyarakat dan pemilik ruko untuk tidak menutup saluran terbuka. 11. Sosialisasi terhadap stakeholder pemilik wilayah Camat, Lurah dan RT untuk berperan aktif dan peningkatan peran serta dalam mengawasi pelanggaran dan menjaga wilayah mereka dari penimbunan dan pembangunan rumah-rumah liar di sekitar kawasan sungai dan saluran. 12. Pelatihankursus dan penambahan Sumber Daya Manusia yang berkualitas serta penambahan tenaga kerja yang berkualitas. 13. Penegakan peraturan-peraturan yang ada, pemberian rewards and punishment terhadap pelaksanaan peraturan dan membentuk unit sendiri yang bertugas dalam pengawasan dan penindakan terhadap bangunanutilitas yang mengganggu jaringan drainase perkotaan. Sasaran Strategis 12: Meningkatnya Aksebilitas Lalu Lintas Sasaran strategis 12 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kelima sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kota Palembang Tahun 2013 2018 ‒ , yaitu ”Meningkatkan Pembangunan yang adil dan berwawasan lingkungan disetiap sektor dan juga untuk mencapai tujuan : ”membangun infrastruktur daerah yang berkualitas dan merata” . Penanggungjawab sasaran ini adalah Dinas Perhubungan Kota Palembang. Untuk mengukur sasaran ini terdapat satu indikator, sebagaimana tersaji pada tabel 3.25 berikut di bawah Ini: Tabel 3.25: Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 12 No Indikator kinerja Capaian Realisasi Tahun 2015 2014 Target Realisasi capaian

1 Waktu tempuh per 100 Kilometer

97,3 5,4 jam 5,6 jam 96,29 Rata - rata capaian kinerja 96,29 Sumber Data: Dinas Perhubungan Kota Palembang Tahun 2015 Kota Palembang Tahun Dari tabel 3.25 di atas pada sasaran kedua belas ini indikator kinerja sasaran tersebut capaian kinerjanya mendapatkan hasil 96,26 . Hasil tersebut dapat dilihat dari uraian indikator Kinerjanya sebagai berikut:

1. Waktu tempuh per 100 Kilometer