Lembar observasi pembelajaran dengan Quantum Teaching dan

55 diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Benar tidaknya data akan sangat menentukan bermutu atau tidaknya hasil penelitian, sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Berdasarkan pernyataan tersebut maka untuk mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel peneliti melakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen.

1. Uji Validitas Instrumen

a. Lembar observasi

Lembar observasi diuji validitasnya menggunakan pengujian validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan isi rancangan yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan pada kisi-kisi instrument yang telah disusun. Pengujian validitas konstruk peneliti melakukan expert judgement atau pendapat ahli untuk mengetahui apakah pernyataan yang disusun pada lembar observasi sudah relevan atau belum.

b. Soal tes hasil belajar

Soal tes hasil belajar diuji validitasnya menggunakan pengujian validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan isi rancangan yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan pada kisi-kisi instrument yang telah disusun. Pengujian validitas konstruk peneliti melakukan expert judgement atau pendapat ahli. 56 Perhitungan validitas tersebut diolah menggunakan aplikasi Statistical Package for the Social Sciences SPSS 16 for Windows. Dari 30 soal yang diujikan memberikan hasil 25 soal yang valid dan 5 soal yang dinyatakan gugur. Bukti validitas ada di lampiran halaman 169. Rumus korelasi yang digunakan yaitu rumus korelasi product moment yang dikemukan oleh Pearson seperti berikut ini: r xy = 2 2 2 2 . . . Y Y N X X N Y X XY N Keterangan : r xy = koofisien korelasi antara X dan Y X = skor butir X atau faktor X Y = skor butir Y atau faktor Y N = Jumlah subjek atau anggota uji coba Suharsimi Arikunto 2010: 170 Untuk menguji koefisien korelasi ini digunakan tingkat signifikansi = 5 jika r hitung sig 0,05 maka pernyataan berikut valid.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Selain harus valid, instrument penelitian juga harus reliabel, dimana dapat terlihat dari hasil pengujian reliabilitas. Instrumen yang reliabel adalah 57 instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Suatu alat ukur akan dapat dikatakan konsisten apabila sudah melalui uji reliabilitas dan menunjukkan hasil yang reliabel. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS. Untuk uji reliabilitas instrumen, digunakan rumus Spearman Brown. Sudijono, Anas 2011: 216. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh hasil 0,852, kemudian besar koefisien nilai tersebut diinterpretasikan dengan nilai r. Penafsiran koefisien reliabilitas ini berpedoman pada penggolongan menurut Suharsimi Arikunto 2006: 276 dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Interpretasi Nilai r Besarnya Nilai r Interpretasi Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Tinggi Cukup Agak Rendah Rendah Sangat Rendah Tak berkorelasi Suharsimi Arikunto 2006: 276 Berdasarkan tabel 7, nilai r yang diperoleh berada pada tingkat interpretasi tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam pengambilan data penelitian.