Kerangka Teoritik Penguatan jiwa kepemimpinan siswa melalui ekstrakurikuler muhadarah di MA Darul Ulum Karangpandan Rejoso Pasuruan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dalam kurikulum.
13
Sedangkan muhadarah pada umumnya adalah kegiatan penampilan kemampuan siswa dalam bidang retorika, baik berpidato, berpuisi,
dan lain-lain, namun pelaksanaan muhadarah di MA Darul Ulum Karangpandan telah mengalami beberapa pengembangan tampilan seni, drama,
dan lain-lain sengaja dimunculkan, namun segala pengembangan tersebut dalam prakteknya tetap menekankan dalam hal retorika. Contohnya ketika
drama, dalam drama tersebut harus terdapat ceramah, sehingga dalam pelaksanaannyapun lebih didesain kelompok yang bertujuan mengasah cara
berprilaku sosial dengan baik. Jadi titik perbedaan muhadarah yang ada di MA Darul Ulum Karangpandan dengan pentas seni terletak pada desain
perencanaan yang berkelompok serta pelaksanaannya yang menekankan penguasaan retorika.
2. Jiwa Kepemimpinan Disebutkan oleh Kenneth Blanchard dalam buku kepemimpinan karya
Beni Ahmad Saebani bahwa jiwa kepemimpinan mempunyai arti hati atau karakter memimpin untuk mempengaruhi dan mengarahkan suatu kelompok
agar mencapai tujuan bersama.
14
Jiwa kepemimpinan disini melibatkan sisi rasional dan emosional yang didasari oleh logika serta inspirasi dan panggilan
jiwa,
15
maka dari itu jiwa kepemimpinan tidak mengenal jabatan seorang, banyak anak kecil setingkat sekolah dasar yang bisa mempengaruhi teman
sebayanya, usulannya dalam mengatur teman-temannya mendapat perhatian tinggi, memimpin semacam itu muncul dari karakter dan rasa tergugah untuk
13
Ibid.223
14
Beni Ahmad saebani, Ii Sumantri, Kepemimpinan, Bandung: Pustaka Setia, 2014, 28-30.
15
L. Huughes, Robrt C. Ginnet, Gordon j, Curphy, Leadership: M emperkaya……………., 9.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
mempengaruhi dari jiwanya tanpa ada voting dia terpilih menjadi seorang pimpinan, meskipun perasaan tergugah ini bisa digunakan secara positif
ataupun negative. Dengan diiringi pembiasaan dan kontrol yang baik penguatan jiwa kepemimpinan akan menyentuh perasaan orang lain bukan
hanya untuk patuh, namun lebih mengarah pada hal yang positif, dengan demikian suksesi para pemimpin akan lebih mudah didekati. Karena dari
penelitian Stogdill konsep kepemimpinan tersebut dapat dilihat dengan menggunakan ciri-ciri individual, perilaku, pengaruh terhadap orang lain,
pola –pola interaksi, hubungan peran, tempatnya pada suatu posisi
administratif, serta persepsi oleh orang lain mengenai keabsahan dari pengaruh.
16
Menurut sebagian yang dikutip dari buku kepemimpinan dan superfisi pendidikan oleh Hendyat Soetopo, kepemimpinan adalah keterampilan dan
kemampuan seseorang mempengaruhi perilaku orang lain, baik yang kedudukannya lebih tinggi, setingkat, maupun yang lebih rendah daripadanya
dalam berfikir agar perilaku yang semula individualistik dan egosentik berubah menjadi perilaku organisasi.
17