Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas

Data tersebut kemudian digolongkan ke dalam kategori kecenderungan Latar Belakang Keluarga pada tabel 23 di bawah ini. Tabel 23. Kategori Kecenderungan Variabel Kesiapan Berwirausaha Interval Skala Kategori Frekuensi Persentase ̅92 Sangat Siap 112 58.64 76,67 ̅ ≤92 Siap 75 39.27 61,33 ̅ ≤76,67 Kurang Siap 4 2.09 46 ̅ ≤61,33 Tidak Siap ̅≤46 Sangat Tidak Siap Total 191 100 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 23 di atas dari 191 responden diambil sebagai sampel, diketahui sebanyak 112 58.64 siswa menilai indikator variabel kesiapan berwirausaha sangat siap, sebanyak 74 38.74 siswa memilih siap sebanyak 4 2.09, siswa memilih kurang siap, dan sisanya sebanyak 0 0.00 siswa memilih tidak siap dan sangat tidak siap.

2. Hasil Uji Prasarat

a. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan korelasi antar variebel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Disebut ortogonal jika korelasi antar variabel bebas sama dengan nol. Multikolinieritas dideteksi dengan menggunakan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Kriteria Pengujian: Jika VIF 10, maka Ho ditolak Jika VIF ≤ 10, maka Ho diterima Hasil Uji multikolinieritas dengan metode VIF sebagai berikut: Tabel 24. Hasil Uji Multikolinieritas dengan Metode VIF Variabel VIF Nilai Kritis Keterangan X1 1,467 10 tidak terkena multikolinieritas X2 1,522 10 tidak terkena multikolinieritas X3 1,055 10 tidak terkena multikolinieritas Sumber: Lampiran Hasil Olah Data Uji VIF Berdasarkan hasil uji multikolinieritas dengan metode VIF, nilai VIF ≤ 10, artinya semua variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas sehingga tidak membiaskan hasil analisis regresi.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari suatu residual pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara untuk mengetahui heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika membentuk pola tertentu berarti terjadi heteroskedastisitas, jika tidak membentuk pola tertentu berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar Pengujian: 1 Jika ada pola tertentu terdapat titik-titik poin-poin yang ada membentu suatu pola beraturan, maka terjadi heteroskedastisitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar ke atas dan di bawah 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil Uji heteroskedastisitas dengan scatter plot sebagai berikut: Gambar 2. Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan Hasil Uji heteroskedastisitas dengan menggunakan Scatter Plot tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar ke atas dan di bawah 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti model yang diestimasi bebas dari heteroskedastisitas.

c. Uji Normalitas