e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Berwirausaha
1 Keberanian mengambil risiko
Memiliki jiwa berani mengambil risiko artinya mempunyai mental mandiri dan berani memulai usaha sekalipun dalam
kondisi belum pasti. Semakin besar risiko kerugian yang dihadapi maka semakin besar pula peluang keuntungan yang dapat diraih.
Tidak ada istilah rugi seorang selama seseorang melakukan usaha dengan berani dan penuh perhitungan.
Hal ini sesuai pendapat Angelita dalam Yuyus 2010: 147 yang menyatakan:
“Seorang wirausaha yang berani menanggung risiko ialah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan
dengan cara yang bai k”.
Selanjutnya menurut Meredith 2002: 37 keberanian menanggung risiko yang menjadi nilai kewirausahaan adalah
pengambilan risiko yang penuh dengan perhitungan dan realistik. Kepuasan yang besar diperoleh apabila berhasil dalam
melaksanakan tugas-tugasnya secara realistik. Situasi risiko kecil dan tinggi dihindari karena sumber kepuasan tidak mungkin
didapat pada masing-masing situasi ini. Artinya, wirausaha menyukai tantangan yang sukar namun dapat dicapai.
2 Kemandirian
Manusia yang mempunyai sikap mandiri dapat hidup dengan layak. Hal ini dapat kita rasakan dengan semakin kompleksnya
permasalahan yang timbul, antara lain menyangkut banyaknya orang mencari pekerjaan, sedangkan lapangan pekerjaan yang
tersedia jumlahnya tidak mencukupi. Dalam menentukan keputusan yang demikian tergantung pada diri sendiri, sehingga
keputusan yang diambil merupakan keputusan terbaik bagi diri sendiri.
Kemandirian adalah otonomi dalam mengatur diri sendiri secara merdeka tidak tergantung pihak lain. Otonomi harus
didukung antara lain merencanakan, mengorganisasikan, memotivasi, kepemimpinan, transformasional,
pemecahan masalah,
dan pengambilan
keputusan, berkomunikasi
berkoordinasi secara sinergis dan melakukan perubahan organisasi jujur, adil, demokratis, transparan, adaptif, antisipatif,
memberdayakan sumber daya yang ada, dan memenuhi kebutuhan sendiri Dikmenjur 2007: 10.
3 Kepercayaan diri
Menurut Soesarsono Wijandi, kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam tugas atau
pekerjaan. Dalam praktik, sikap dan kepercayaan ini merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan, dan
menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu, kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme,
individualitas dan ketidaktergantungan Suryana 2009: 39. Hal ini relevan dengan pendapat Kao 1995: 139 yang menyatakan
bahwa percaya diri adalah pola pikir. Keyakinan untuk sukses, sebagai salah satu keberhasilan mengarah ke keberhasilan lain.
Pengalaman lebih sukses yang dimiliki oleh individu. Individu akan merasa lebih yakin dengan dirinya sendiri. Oleh karena itu,
orang yang tidak percaya harus berjuang untuk pertama, tetapi berhasil. Percaya diri akan datang setelah kesuksesan.
Beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kesiapan berwirausaha merupakan kemauan, keinginan dan kemampuan
untuk berwirausaha. Seseorang harus mampu mandiri, berani mengambil risiko, inisiatif dan tanggung jawab, disiplin,
mempunyai visi ke depan, mampu memasarkan produk, dapat mengembangkan suatu ide cemerlang dan berwawasan luas, serta
berani mengambil keputusan.
2. Latar Belakang Keluarga