C. Kerangka Berpikir 1. Pengaruh
Kepuasan Kerja
terhadap Organizational Citizenship
Behavior OCB
Dalam dunia kerja, kepuasan kerja merupakan hal yang sangat penting bagi setiap pekerja. Menurut Robbins dan Judge 2008
merupakan hal yang logis untuk menganggap bahwa kepuasan kerja seharusnya menjadi faktor penentu utama utama dari perilaku OCB
karyawan. Dalam hal ini perawat yang puas dalam pekerjaannya yang dilengkapi dengan kepuasan terhadap gaji yang didapat akan mendorong
perawat untuk bekerja melebihi standar perusahaan conscientiouness. Kepuasan terhadap sikap atasan akan mendorong perawat untuk bersikap
toleransi pada keadaan rumah sakit sportsmanship. Kesempatan untuk memperoleh jabatan yang lebih baik promosi akan mendorong perawat
untuk lebih bertanggung jawab pada organisasi civic virtue. Selain itu, rekan kerja yang menyenangkan dapat menciptakan hubungan yang baik
sesama perawat, meminimalisir konflik atau masalah antar perawat courtesy dan mereka tidak akan ragu untuk membantu satu sama lain
alturism. Hal ini diperkuat dengan penelitian dari Puspita 2013 yang
menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior OCB, budaya berpengaruh
positif dan signifikan organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior OCB dan kepuasan kerja berpengaruh
positif yang signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior OCB.
Tingkat kepuasan
kerja perawat
Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Yogyakarta sendiri dinilai relatif rendah. Ketidakpuasan
bukan hanya dari faktor pendapatan namun juga faktor lain seperti rekan kerja dan lingkungan rumah sakit. Ketidakpuasan tersebut diyakini
memberikan pengaruh
terhadap tingkat
organizational citizenship
behavior OCB di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Organizational Citizenship
Behavior OCB
Dalam mencapai apapun yang menjadi tujuan organisasi, karyawan harus memiliki sebuah komitmen dan perilaku yang baik. Komitmen
organisasi menunjuk pada pengidentifikasian dengan tujuan organisasi dan ketertarikan untuk tetap menjadi bagian dari organisasi tempat karyawan
bekerja. Perawat yang memiliki komitmen afektif tidak akan segan untuk membantu rekan kerja lainnya alturism, mematuhi semua peraturan yang
ada di rumah sakit tanpa adanya pengawasan sekalipun conscientiouness, dan sebisa mungkin menjaga hubungan baik antar sesama rekan kerja
courtesy. Saat perawat merasa sangat yakin terhadap apa yang dilakukan oleh rumah sakit untuk dicapai atau dengan kata lain memiliki komitmen
normatif, maka perawat akan lebih merasa termotivasi untuk datang dan memberikan kontribusi terhadap rumah sakit civic virtue. Disisi lain
perawat dengan komitmen berkelanjutan akan menoleransi situasi dan kondisi yang terjadi di rumah sakit tanpa mengeluh sportsmanship.
Sesuai dengan penelitian Wahyuningsih 2009 yang meneliti pengaruh
komitmen organisasi
terhadap organizational
citizenship
behavior karyawan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Hasil penelitian menunujukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif
terhadap OCB.
Komitmen perawat
terhadap Rumah
Sakit PKU
Muhammadiyah masih tergolong kurang dilihat dari masih banyaknya perawat yang memilih untuk keluar dari pekerjaan tersebut yang
dikarenakan oleh faktor-faktor tertentu. Kondisi seperti ini diyakini akan memberikan
pengaruh terhadap
tingkat organizational
citizenship behavior
OCB perawat
di Rumah
Sakit PKU
Muhammadiyah Yogyakarta.
3. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior OCB
Ketika karyawan merasakan kepuasan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, maka karyawan tersebut akan bekerja secara maksimal
dalam menyelesaikan pekerjaannya, bahkan melakukan beberapa hal yang mungkin diluar tugasnya. Begitu juga dengan ketika seseorang mempunyai
komitmen yang tinggi terhadap organisasinya, maka orang tersebut akan melakukan apapun untuk memajukan perusahaannya karena keyakinannya
terhadap organisasinya
Luthans, 1995.
Maka dari
itu, untuk
memunculkan OCB pada perawat tentunya perawat harus mempunyai kepuasan kerja dan memiliki komitmen yang tinggi.
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh penelitian Qamar 2012 menyatakan kepuasan kerja dan komitmen organisasi memiliki
pengaruh signifikan terhadap OCB. Seluruh dimensi OCB altruism, sportsmanship, courtesy, civic vertue dan conscientiousness secara positif
dan signifikan berhubungan dengan kepuasan kerja dan komitmen organisasi.
D. Paradigma Penelitian