Pengertian Kepribadian Ciri-Ciri Kepribadian

9 BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Kepribadian Guru Pembimbing

2.1.1. Pengertian Kepribadian

Gordon Allport 1937 mengatakan bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi berbagai aspek psikis dan fisik yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan. Sigmun Freud 1933 berpendapat bahwa kepribadian terdiri dari tiga sistem utama, id, ego, dan super ego. Setiap tindakan kita merupakan hasil interaksi dan keseimbangan antara ketiga sistem tersebut. Ngalim Purwanto Dewi, 2004 menjelaskan bahwa kepribadian merupakan organisasi sistem-sistem psikofisik individu yang menentukan cara –cara penyesuaian diri yang unik terhadap lingkungan. Menurut Allport Hurlock, 1992 kepribadian ialah susunan sistem psikofisik yang dinamis dalam diri individu yang menentukan penyesuaian individu yang unik terrhadap lingkungan. Lebih lanjut Hurlock 1999 menjelaskan, istilah dinamis menunjukkan adanya perubahan dalam kepribadian individu dan susunan mengandung arti bahwa kepribadian terdiri dari ciri- ciri yang saling berkaitan. Sedangkan sistem psikofisik adalah kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan emosional, perasaan dan motif yang bersifat psikologis tetapi mempunyai dasar fisik dalam kelenjar, saraf dan 10 keadaan fisik individu secara umum. Sistem psikofisik juga merupakan kekuatan motivasi yang menentukan jenis penyesuaian yang akan dilakukan individu. Dari pengertian kepribadian tersebut, dapat disimpulkan kepribadian adalah suatu kondisi psikofisik yang kompleks dari individu yang nampak dalam perilakunya yang unik.

2.1.2. Ciri-Ciri Kepribadian

Spencer 1993 mengatakan “The stamp of individually or group impressed by nature, education or habit ”. Dikatakan bahwa karakter adalah sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang atau sekelompok orang. Seorang guru memang sudah diberi oleh Allah SWT dengan karakter masing-masing yang memang satu dengan yang lainnya berbeda. Namun tujuan perbedaan itu bukan dijadikan sebagai alasan untuk timbulnya konflik. Justru perbedaan tersebut untuk melengkapi satu dengan yang lainnya agar seimbang. Sehingga apa yang menjadi karakter manusia itu bisa memunculkan suatu budi daya yang berupa tata krama atau sopan santun yang dapat membuat sejuk dan kondusif dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian dari Edward Sheffield 1974 tentang karakteristik dari guru yang efektif yang sering disebut dengan Characteristics of Effective Teachers Most Often Mentioned, yakni: 1. Menguasai bahan yang diajar dan memiliki kompetensi. 2. Pengajaran dipersiapkan dengan baik dan memiliki organisasi pengajaran secara teratur. 3. Pelajaran harus dihubungkan dengan hal praktis dalam kehidupan sehari-hari. 11 4. Mendorong murid bertanya dan memberikan opini. 5. Antusias tentang subyek yang diajar. 6. Dapat didekati murid approachable, bersahabat, terbuka available. 7. Peduli kepada kemajuan siswa. 8. Memiliki sifat humoris. 9. Hangat, baik, simpati. 10. Menggunakan alat-alat atau media secara efektif. Kepribadian individu memiliki beberapa ciri atau karakteristik, dengan mengerti ciri –ciri tersebut dapat diketahui kepribadian individu yang bersangkutan. Sarwono 1983 mengungkapkan beberapa ciri penting untuk mengenali kepribadian, yaitu: a. Penampilan fisik, yaitu tubuh yang besar, wajah yang tampan, pakaian yang rapi, atau tubuh yang kurang sehat, wajah yang kuyu, pakaian yang kusut, semua menggambarkan kepribadian dari orang yang bersangkutan, berwibawa dan percaya diri atau bahkan sebaliknya kurang bersemangat dan mempunyai perasaan rendah diri b. Temperamen, yaitu suasana hati yang menetap dan khas pada orang yang bersangkutan, misalnya pemurung, pemarah atau periang. c. Kecerdasan dan kemampuan, yaitu kesempurnaan perkembangan akal budi termasuk di dalamnya kemampuan belajar, kecepatan berpikir dan kesanggupan untuk mengambil keputusan yang tepat. d. Arah minat dan pandangan mengenal nilai–nilai, yaitu kecenderungan hati dan penilaian terhadap nilai –nilai yang ada pada seseorang. Nilai-nilai yang ada pada seseorang dipengaruhi oleh adat-istiadat, etika dan agama yang dianut. e. Sikap sosial, misalnya bersikap peduli atau bersikap masa bodoh terhadap orang lain. f. Kecenderungan-kecenderungan dalam motivasinya. g. Cara-cara membawakan diri, misalnya sopan santun, banyak bicara, kritis atau mudah bergaul. h. Kecenderungan patologis, yaitu tanda–tanda adanya kelainan kepribadian seperti reaksi-reaksi kecemasan yang berlebihan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas Hari Prasetyo http:hariprasetyo14.blogspot.com2011 mengatakan banyak guru di Indonesia jauh dari karakteristik guru yang efektif di atas, ada guru yang 12 hanya sekedar mengajar tanpa peduli siswa paham atau tidak, ada guru yang mengajar dengan pendekatan otoriter sehingga siswa ketakutan selama proses pembelajaran, ada guru yang mengajar tanpa humor sama sekali, bahkan ada guru yang mengajar dengan konsep yang salah karena kurang menguasi materi. Bagaimana siswa mau menguasai materi kalau dari dalam otak siswa timbul gaya penolakan yang disebabkan ketidaksukaannya terhadap karakter guru yang mengajar? Padahal diawali rasa suka itulah siswa akan mampu menyerap materi secara maksimal dari apa yang disampaikan guru. Ada benarnya perkataan seorang pakar pendidikan bahwa : Bila para siswa SD sampai SMA prestasi belajarnya jelek, maka 75 yang harus disalahkan gurunya dan 25 kesalahan siswa itu sendiri, sebaliknya bila seorang mahasiswa presstasinya jelek maka 75 yang salah adalah mahasiswa itu sendiri dan 25 kesalahan dosennya. Tidak ada salahnya kalau menengok sedikit ke belakang, mengapa siswa akhir-akhir ini lebih semangat belajar di Lembaga Bimbingan Belajar jauh lebih menyenangkan “versi siswa” dibanding belajar di sekolah. Beberapa hal yang membuat siswa betah di sebuah Lembaga Bimbingan Belajar antara lain : 1. Yang memeberi hak belajar guru adalah siswa itu sendiri, artinya siswa boleh minta ganti guru bila tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Secara berkala siswa diberi angket untuk menilai guru pembimbingnya selama proses pembelajaran tanpa tekanan psikologis, sehingga siswa akan menilai dengan sejujurnya. 2. Ada kedekatan emosional antara guru dengan siswa sehingga siswa merasa nyaman, tanpa ada rasa takut untuk bertanya, konsultasi dan lain sebagainya. Tidak ada guru di bimbingan belajar yang kiler, sadis, memaksakan kehendak dan suka marah. 13 3. Guru pembimbing selalu dituntut upgrade keilmuannya, karena siswa yang berasal dari beberapa sekolah dan berbeda watak diberi kebebasan untuk bertanya terhadap materi pelajaran yang belum ia kuasai. 4. Antara pengajar yang serumpun selalu terjadi kompetisi yang sehat, karena siswa diberi kebebasan untuk memilih pengajar yang mana yang ia suka. 5. Suasana pembelajaran akan selalu segar, karena humoris adalah tuntutan yang harus dimiliki seorang mengajar di sebuah lembaga bimbingan belajar. Dari fakta-fakta di atas, jelas b ahwa “karakter guru” sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar siswa di tingkat pendidikan dasar dan menengah. Karena karakter guru sangat berpengaruh terhadap rasa suka atau tidak suka terhadap pelajaran yang diampunya. Padahal rasa suka sangat diperlukan untuk modal awal keberhasilan dalam belajar. http:hariprasetyo14.blogspot.com201106pentingnya-peranan-karakter- guru-pada.htm

2.1.3. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Siswa Kelas X Terhadap Peranan Guru BK di SMA Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2012/2013 T1 132009042 BAB II

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Karakteristik Kepribadian Guru Pembimbing yang Diinginkan Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011 – 2012

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Karakteristik Kepribadian Guru Pembimbing yang Diinginkan Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011 – 2012 T1 132008039 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Karakteristik Kepribadian Guru Pembimbing yang Diinginkan Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011 – 2012 T1 132008039 BAB IV

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Karakteristik Kepribadian Guru Pembimbing yang Diinginkan Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011 – 2012 T1 132008039 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Karakteristik Kepribadian Guru Pembimbing yang Diinginkan Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011 – 2012

0 0 30

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kompetensi Kepribadian Konselor yang Diharapkan Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pabelan Tahun Pelajaran 20162017 T1 BAB V

0 0 2

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kompetensi Kepribadian Konselor yang Diharapkan Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pabelan Tahun Pelajaran 20162017 T1 BAB IV

0 0 12

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kompetensi Kepribadian Konselor yang Diharapkan Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pabelan Tahun Pelajaran 20162017 T1 BAB III

0 0 7

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kompetensi Kepribadian Konselor yang Diharapkan Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pabelan Tahun Pelajaran 20162017 T1 BAB II

0 0 12