17
BAB II LATAR BELAKANG BERDIRINYA
GEREJA KRISTEN JAWA AMBARUKMO
A. Gereja Kristen Jawa Ambarukmo masa pra pendewasaan
Gereja Kristen Jawa Ambarukma adalah salah satu Gereja dari ribuan Gereja dewasa yang ada di Indonesia umumnya atau Daerah Istimewa Yogyakarta
DIY khususnya, dan GKJ Gondokusuman adalah salah satu Gereja dalam sejarah kebersamaan Sinode GKJ, yang melahirkan banyak Gereja dewasa di
Yogyakarta. Wilayah-wilayah yang berkembang menjadi pepanthan, kemudian didewasakan menjadi Gereja mandiri, salah satunya yaitu Gereja Kristen Jawa
Ambarukmo
15
. Sebagai salah satu pepanthan yang ada di bagian timur wilayah pelayanan
GKJ Gondokusuman, anggota majelis dan warga jemaat mengajukan diri untuk menjadi pepanthan. Dari tahap pepanthan lantas mewujudkan permohonan
menjadi Gereja dewasa. Setelah dipersiapkan dengan baik dan atas kesungguhan dari warga jemaat maka, pada tanggal 17 Mei 1964 dilaksanakan pendewasaan
dengan nama Gereja Kristen Jawa Ambarukmo, dengan wilayah pelayanan bagian timur dari jalan. Munggur-Gejayan sampai Janti dan sekitarnya.
Gereja Kristen Jawa Gondokusuman merupakan Gereja induk bagi jemaat kristen di Yogyakarta, sehingga dari waktu ke waktu semakin bertambah banyak
jumlah jemaat, baik dari dalam warga asli maupun dari luar yang merupakan
15
Majelis Jemaat G ereja Kristen Jawa Ambarukmo Yogyakarta, Catatan Sejarah Ringkas GKJ Ambarukmo
, Yogyakarta, 1996, hlm. 2.
18 pendatang mahasiswa. Gereja Kristen Gondokusuman memiliki wilayah yang
cukup luas, majelis jemaat
membagi ke dalam beberapa wilayah. Di antaranya wilayah sebelah timur: Demangan baru, Sapen, Ambarukmo, dan Gendeng.
Wilayah ini yang kemudian menjadi wilayah pepanthan Ambarukmo
16
. Hal ini yang menyebabkan gedung gereja tidak lagi bisa menampung seluruh jemaat yang
hadir untuk beribadah. Majelis jemaat memutuskan untuk medirikan pepanthan anak cabang yang bertujuan menampung jemaat yang ingin beribadah di
wilayah tertentu yang sudah mempunyai jemaat yang cukup banyak. Pepanthan ini diharapkan dapat menambah banyak jemaat Kristen yang
telah ada untuk memperluas penyebaran agama Kristen. Pada tahun 1964 didewasakanlah Pepanthan Ambarukmo dan sekarang menjadi Gereja Kristen
Jawa Ambarukmo. Pepanthan Ambarukmo sudah cukup banyak memiliki jemaat sehingga jemaat yang berada di daerah dekat Pepanthan Ambarukmo bisa
beribadah Minggu di pepanthan Ambarukmo. Pepanthan yang pada saat itu masih meminjam Panti Asuhan Reksa Putra panti asuhan yang didirikan oleh Gereja
Gondokusuman yang bertujuan untuk menampung dan mendidik anak-anak kristen yang orang tuanya tidak mampu untuk membiayai sekolah dan membantu
sesama. Dalam perkembangannya Gereja Kristen Ambarukmo, ada warga sekitar
gereja yang ingin belajar tentang agama kristen. Kegiatan pertama yang mereka lakukan yaitu berdoa sebelum makan malam di rumah. Keluarga tersebut
merasakan adanya kedamaian di hati dan ketenangan ketika melakukan doa.
16
Majelis Jemaat G ereja Kristen Jawa Gondokususman Yogyakarta, Djemaat Kristen Gondokususman
, Empat puluh Tahun, Yogyakarta, hlm. 116.