Gereja Kristen Jawa Ambarukmo masa pra pendewasaan

22 Salah satu wilayah GKJ Ambarukmo adalah wilayah 6 Nologaten yang mempunyai daerah yang cukup luas yang kebetulan adalah lembaga pendidikan Kristen yaitu sekolah PGAKP sekarang Kampus STAK Marturia melalui pengurus Yayasan Pendidikan Kristen Marturia, mengijinkan tiga ruangan kelas dapat digunakan untuk beribadah dan dapat digunakan mulai tanggal 1 Maret 1986 mulai minggu pukul 08.30 WIB. GKJ Ambarukmo bekerjasama dengan pengurus YPK Marturia Yogyakarta untuk membangun gedung gereja di lokasi kampus STAK Marturia di Dusun Nologaten. Setelah mendapatkan ijin prinsip dan ijin mendirikan bangunan IMB dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman, acara peletakan batu pertama diselenggarakan pada tanggal 12 J uni 1993 ol eh Bupati Sleman Drs. H. Arifin Illyas. Pada tanggal 27 Juli 1995 telah terpilih Sdr. Purwantoro Kurniawan, S.Th sebagai pendeta jemaat ketiga dan dithabiskan hari Jumat, 17 Januari 1997 bersamaan dengan peresmian Gedung 3 GKJ Ambarukmo di Nologaten oleh Bupati Sleman Drs. H. Arifin Illyas. Gereja Kristen Jawa Amabrukmo mempunyai 3 gedung gereja, yaitu gedung gereja 1 di Papringan, Gedung 2 di Karangbendo dan gedung 3 di Nologaten, namun sejak bulan maret 2008, penyebutan gedung 1 P apringan, Gedung 2 Karangbendo dan gedung 3 Nologaten diganti menjadi Gedung Induk Papringan, Pepanthan Karangbendo dan Pepanthan Nologaten.

C. Program-program Kerja Gereja Kristen Jawa Ambarukmo

Gereja Kristen Jawa Ambarukmo yang mempunyai visi “Terwujudnya warga Kristen Jawa Ambarukmo yang damai sejahtera sebagai kawan sekerja Allah dalam karya penyelamatan Allah atas dunia ini”. Memiliki beberapa 23 program yang berhubungan dalam pelaksaan kegiatan-kegiatan dalam beribadah. Program-program ini bertujuan untuk peningkatan dalam pelayanan Gereja kedepan 19 . Misi adalah program kegiatan untuk mencapaimewujudkan visi yang telah ditetapkan, dengan memberdayakan warga jemaat yang dilandasi semangat kebersamaan dan kerjasama serta peran aktif segenap warga jemaat melaksanakan kesaksian dan pelayanan dalam kehidupan bergereja dan bermasyarakat, maka rumusan misi adalah sebagai berikut: 1. Menjadikan dan mewujudkan kehidupan warga Gereja yang aman, tentram, rukun da n peduli terhadap sesama yang dijiwai semangat kebersamaan dan kerjasama, 2. Mewujudkan pemberdayaan seluruh warga Gereja untuk berkarya secara profesional, 3. Menjadikan dan mewujudkan warga Gereja untuk melaksanakankesaksian dan pelayanan dalam kehidupan bergereja dan bermasyarakat yang dilandasi kasih, 4. Mewujudkan warga Gereja dalam kehidupan bergereja yang dilandasi iman Kristen dan menumbuhkankembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, 5. Mewujudkan warga Gereja dalam kehidupan bermasyarakat yang dilandasi cinta kasih terhadap sesama, kebersamaan dan kegotongroyongan tanpa memandang perbedaan agama, suku, maupun golongan, 6. Mewujudkan sarana dan prasarana dan pemanfaatan serta penatalayanan dalam mendukung pelaksanaan organisasi dan tata laksana Gereja Kristen Jawa Ambarukmo 20 . Tujuan : hasil yang akan dicapai dalam waktu 5 tahunan atau 25 tahunan: 1. Meletakkan kerangka prioritas semua program dan kegiatan, 2. Merupakan fokus dari arah semua program dan kegiatan dalam pelaksanaan misi GKJ Ambarukmo, 3. Mampu menjawab kesenjangan yang terjadi selama ini, saat sekarang dan waktu yang akan datang 21 . 19 Majelis Jemaat Gereja Kristen Jawa Ambarukmo Yogyakarta, Data Gereja Kristen Jawa Ambarukmo , Yogyakarta, 2004, hlm.4. 20 Majelis Jemaat G ereja Kristen Jawa Ambarukmo Yogyakarta, Program Kerja Majelis GKJ Ambarukmo. Yogyakarta, 2014, hlm. 2. 21 Idem 24 Sasaran : yang harus dilaksanakan dalam jangka waktu 1 tahun, semesteran, triwulan, bulanan, disebut juga tujuan antara intermediate goal: 1. Meningkatnya kehidupan warga Gereja yang harmonis dalam persekutuan Tuhan Yesus dan sesama warga, 2. Meningkatnya pemberdayaan warga Gereja secara optimal dan profesional dalam bidangnya, 3. Meningkatnya kesaksian dan pelayanan dalam kehidupan bergereja dan bermasyarakat, 4. Meningkatnya kehidupan warga Gereja yang merupakan satu tubuh dalam kehidupan bergereja, 5. Meningkatnya hubungan yang harmonis antara sesama manusia, lintas agama, golongan dalam kehidupan bermasyarakat, 6. Terpenuhinya sarana dan prasarana dan pemanfaatannya serta penatalayanan dalam mendukung pelaksanaan Organisasi dan Tata Laksana Gereja 22 . Strategi: untuk mewujudkan sasaran dan tujuan dibutuhkan rencana menyeluruh dan terpadu yang mencakup: 1. Memberdayakan Majelis, Badan-badan Pembantu Majelis, kantor Gereja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang ditetapkan dalam susunan Organisasi dan Tata Laksana yang berlaku. 2. Memberdayakan seluruh warga Gereja agar berperan aktif dalam menumbuhkembangkan semangat kebersamaan dan kerjasamanya dalam kehidupan bergereja dan bermasyarakat. 3. Menggali potensi warga Gereja yang ada untuk pengembangan kehidupan jemaat, 4. Membangun komunikasi dan kebersmaan antara warga Gereja, Badan- badan Pembantu Majelis dan lintas agamagolongan dalam kehidupan bergereja dan bermasyarakat, 5. Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana dengan peningkatan penatalayanan untuk mendukung kegiatan Gereja dalam kehidupan bergereja dan bermasyarakat 23 . Berikut adalah program-program tersebut : Program Umum Rangkuman kegiatan yang nyata, sistematis, terencana, terpadu serta terkoordinasikan dalam mencapai sasaran dan tujuan yang sudah ditetapkan dengan meperhatikan potensi, kondisi dan permasalahan serta analisis SWOT 22 Ibid., hlm. 3. 23 I dem