j. Masa Dewasa Awal sebagai “Masa Kreatif”
Orang dewasa awal sudah tidak terikat lagi oleh ketentuan dari orang tua dan guru-gurunya, sehingga merasa bebas untuk
melakukan apa saja yang mereka inginkan.
3.
Tahap Perkembangan Dewasa Awal Intimacy versus Isolation
Erikson dalam Santrock, 2002 mengatakan bahwa tahap perkembangan masa dewasa awal adalah intimacy versus isolation.
Seseorang dikatakan mencapai keintiman intimacy jika dirinya membangun dan menjalin hubungan yang hangat, terbuka, dan saling
berbagi informasi personal walaupun tidak semuanya. Sebaliknya, seseorang yang tidak bisa membina hubungan dengan baik mengalami
isolasi dan cenderung kesepian. Salah satu tugas penting seseorang pada masa dewasa awal adalah memiliki hubungan yang intim dengan
seseorang dan hubungan sosial dengan suatu kelompok masyarakat.
4.
Resiko Kesepian pada Masa Dewasa Awal
Hurlock 1991 mengatakan bahwa seseorang pada masa dewasa awal mengalami kesepian yang disebabkan oleh beberapa faktor.
Seseorang yang merantau untuk studi atau bekerja menyebabkan seseorang mengalami kesepian. Pengalaman kesepian saat merantau
terjadi disebabkan mereka harus meninggalkan lingkungan pergaulan yang lama dan menyesuaikan diri dengan pergaulan yang baru.
Pernyataan tersebut didukung oleh Peplau dan Perlman 1982 bahwa merantau ke luar kota untuk studi atau bekerja memicu kesepian.
Orang terkadang susah untuk menemukan relasi yang cocok pada masa dewasa awal. Kondisi tersebut disebabkan oleh kesibukan atau
ketidakmampuan untuk menciptakan relasi yang akrab. Kesepian pada orang dewasa awal juga disebabkan oleh status
pernikahan. Sebuah studi yang dilakukan oleh Berg dalam Peplau Perlman, 1982 menunjukkan bahwa perasaan kesepian lebih banyak
dialami oleh orang yang masih melajang daripada yang menikah.
D. DINAMIKA
Dewasa awal merupakan suatu masa seseorang melepaskan ketergantungan dari orang tua. Mereka menyusun rencana sendiri untuk
mencapai kemapanan seperti pekerjaan apa yang akan dipilih dan pengaturan ekonomi. Orang pada masa dewasa awal membangun relasi
yang lebih mendalam dengan orang lain seperti sahabat dan pasangan hidup Hurlock, 1991
Beberapa orang pada masa dewasa awal berpindah ke luar kota untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi atau bekerja. Peplau dan Perlman
1982 mengatakan bahwa seseorang yang berpindah ke luar kota untuk melanjutkan studi atau bekerja sangat rentan dengan perasaan kesepian.
Kondisi tersebut disebabkan mereka harus meninggalkan keluarga dan lingkungan pergaulan yang lama menuju ke lingkungan yang baru.
Apakah perasaan kesepian bersifat sementara atau bertahan lama bergantung dari kemampuan mereka untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang baru Hurlock, 1991. Erikson dalam Santrock, 2002 juga mengatakan tugas perkembangan orang pada masa dewasa awal
adalah mencapai keintiman yaitu mengembangkan hubungan yang lebih mendalam dengan orang lain seperti persahabatan atau pacaran yang
berujung pada pernikahan. Tugas perkembangan dewasa awal disebut dengan intimacy vs isolation. Seseorang yang tidak menciptakan hubungan
yang mendalam dengan orang lain mengalami perasaan terasing dan kesepian. Mereka hanya mendapatkan hubungan yang dangkal dengan
orang sekitar. Penyebab kesepian pada diri seseorang adalah ketika dirinya bersikap
pemalu dan enggan berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Sikap tersebut menghalangi seseorang untuk mendapatkan relasi yang
memuaskan sehingga menimbulkan kesepian. Peplau dan Perlman 1982 menjelaskan bahwa solusi efektif untuk mengatasi kesepian adalah
membangun hubungan dengan orang lain. Motivasi seseorang untuk berinteraksi dengan lingkungan sosial dipengaruhi oleh kemampuan
bersyukur seseorang. Orang yang terbiasa bersyukur cenderung penuh perhatian terhadap orang lain, dan lebih memberikan pertolongan
dibandingkan dengan yang tidak terbiasa bersyukur McCullough, Emmons, Tsang, 2002. Sikap tersebut juga didukung oleh Algoe
2008 lewat penelitiannya yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
motivasi untuk menjalin dan merawat hubungan yang baik dengan temannya ketika orang tersebut mampu menemukan hal-hal yang positif
dari temannya seperti pertolongan atau hadiah yang diberikannya selama ini. Orang yang terbiasa bersyukur juga lebih merasa dicintai dan dihargai
McCullough, Emmons, Tsang, 2002 sehingga kebutuhan akan keintiman dengan orang lain terpenuhi. Kondisi tersebut membuat
seseorang terhindar dari kesepian. Sebaliknya, orang yang tidak terbiasa bersyukur kurang perhatian
terhadap orang lain McCullough, Emmons, Tsang, 2002. sikap tersebut membuat seseorang kesusahan untuk mendapat relasi yang
memuaskan dan mengalami kesepian. Orang yang tidak terbiasa bersyukur juga lebih merasa terisolasi dan tidak dicintai oleh orang lain sehingga
kebutuhan akan keintiman dengan orang lain tidak terpenuhi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKEMA
Orang pada masa dewasa awal meninggalkan
lingkungan pergaulan yang lama menuju lingkungan
pergaulan yang baru
Kebiasaan bersyukur yang
rendah
Kesepian rendah Kurang termotivasi
untuk menjalin relasi dengan
orang lain dan merasa terisolasi
dan tidak dicintai
Kesepian tinggi Tidak mendapat
pergaulan yang memuaskan
Kebiasaan bersyukur yang
tinggi
Mendapat pergaulan yang
memuaskan Lebih termotivasi
untuk menjalin relasi dengan
orang lain dan lebih merasa
dicintai dan dihargai
E. HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan pembahasan teori di atas, peneliti mengajukan hipotesis bahwa bersyukur memiliki pengaruh negatif pada kesepian perantau luar
kota dewasa awal. Semakin tinggi kebiasaan bersyukur seseorang, maka semakin rendah perasaan kesepian orang tersebut. Begitu juga sebaliknya,
semakin rendah kebiasaan bersyukur seseorang, maka semakin tinggi perasaan kesepian orang tersebut.