Analisis Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

c Total Varians = Varians Karena Jumlah + Varians Karena Harga Bahan Baku = Rp5.172.908.768,11 + Rp1.951.912.341,00 = Rp3.220.996.427,11 Menguntungkan Total varians dari laporan pelaksanaan pembelian bahan baku bersifat menguntungkan, yakni sebesar Rp3.220.996.427,11. Total varians tersebut merupakan hasil penjumlahan antara varians karena jumlah Rp5.172.908.768,11 M dan varians harga karena harga bahan baku Rp1.951.912.341,00 TM. 2 Benang Rayon Laporan pelaksanaan pembelian bahan baku benang katun rayon 2014 dapat dilihat pada tabel 5.16 Analisis Varians: a Varians karena jumlah pembelian = Jumlah Rencana – Jumlah Riil x Harga Rencana = 1.036.032,64 kg – 957.110,72 kg x Rp43.400,00kg = Rp3.425.211.280,26 Menguntungkan Tabel 5.16 Laporan Pelaksanaan Pembelian Bahan Baku Benang Rayon Tahun 2014 Keterangan Rencana Realisasi Penyimpangan Jumlah Jumlah yang dibeli 1.036.032,64 957.110,72 78.921,92 7,62 Hargaunit Rpkg 43.400,00 44.800,00 1.400,00 3,23 Jumlah Rp 44.963.816.528,26 42.878.560.256,00 2.085.256.272,26 4,64 Varians kuantitas bahan baku pada laporan pelaksanaan pembelian bahan baku diatas bersifat menguntungkan, yakni sebesar Rp3.425.211.280,26. Hal ini terjadi karena kuantitas bahan baku yang dibeli sesungguhnya lebih kecil daripada kuantitas bahan baku yang dianggarkan. b Varians karena harga bahan mentah = Harga Rencana – Harga Riil x Jumlah Riil = Rp43.400,00kg – Rp44.800,00kg x 957.110,72 kg = Rp1.339.955.008,00 Tidak Menguntungkan Varians harga bahan baku pada laporan pelaksanaan pembelian bahan baku diatas bersifat tidak menguntungkan, yakni sebesar Rp1.339.955.008,00. Hal ini terjadi karena harga bahan baku yang sesungguhnya lebih besar daripada harga bahan baku yang dianggarkan. Hal yang menjadi penyebabnya adalah adanya perubahan harga pasar yang tidak menentu dimana perubahannya lebih besar dari yang diperkirakan oleh perusahaan. c Total Varians = Varians Karena Jumlah + Varians Karena Harga Bahan Baku = Rp3.425.211.280,26 + Rp1.339.955.008,00 = Rp2.085.256.272,26 Menguntungkan Total varians dari laporan pelaksanaan pembelian bahan baku bersifat menguntungkan, yakni sebesar Rp2.085.256.272,26. Total varians tersebut merupakan hasil penjumlahan antara varians karena jumlah Rp3.425.211.280,26 M dan varians harga karena harga bahan baku Rp1.339.955.008,00 TM. b. Laporan Pelaksanaan Pemakaian Bahan Baku tahun 2014 1 Benang Katun Laporan pelaksanaan pemakaian bahan baku benang katun dapat dilihat pada tabel 5.17 Analisis Varians: a Varians Efisiensi = Jumlah Rencana – Jumlah Riil x Harga Rencana = 1.229.755,93 kg – 1.150.019,20 kg x Rp61.700,00kg = Rp4.919.755.994,20 Menguntungkan Varians efisiensi pada laporan pelaksanaan pemakaian bahan baku diatas bersifat menguntungkan, yakni sebesar Rp4.919.755.994,20. Hal ini terjadi karena bahan baku yang dipakai sesungguhnya lebih kecil daripada yang dianggarkan. Hal yang menjadi penyebabnya adalah SUR standar pemakaian bahan baku per unit yang Tabel 5.17 Laporan Pelaksanaan Pemakaian Bahan Baku Benang Katun Tahun 2014 Keterangan Rencana Rencana yang disesuaikan Realisasi Penyimpangan Total Unit produksi 9.819.921,00 9.798.852,00 9.798.852,00 0,00 0,00 SUR kgunit 0,13 0,13 0,12 0,01 6,45 Kebutuhan bahan kg 1.232.400,09 1.229.755,93 1.150.019,20 79.736,73 6,47 Harga bahan Rpkgunit 61.700,00 61.700,00 63.400,00 1.700,00 2,76 Jumlah Rpkgunit 76.039.085.275,35 75.875.940.634,20 72.911.217.280,00 2.964.723.354,20 3,90 dianggarkan lebih besar dibandingkan realisasi sehingga berpengaruh terhadap bahan baku yang dipakai. b Varians Harga = Harga Rencana – Harga Riil x Jumlah Riil = Rp61.700kg – Rp63.400kg x 1.150.019,20 kg = Rp1.955.032.640,00 Tidak Menguntungkan Varians harga bahan baku pada laporan pelaksanaan pemakaian bahan baku diatas bersifat tidak menguntungkan, yakni sebesar Rp1.955.032.640,00. Hal ini terjadi karena harga bahan sesungguhnya lebih besar daripada harga bahan baku yang dianggarkan. Hal yang menjadi penyebabnya adalah adanya kenaikan harga bahan baku benang katun pada tahun 2014. c Total Varians = Varians Efisiensi + Varians Harga = Rp4.919.755.994,20 + Rp1.955.032.640,00 = Rp2.964.723.354,20 Menguntungkan Total varians dari laporan pelaksanaan pemakaian bahan baku bersifat menguntungkan, yakni sebesar Rp2.964.723.354,20. Total varians tersebut merupakan hasil penjumlahan antara varians efisiensi Rp4.919.755.994,20 M dan varians harga Rp1.955.032.640,00 TM 2 Benang Rayon Laporan pemakaian bahan baku benang rayon dapat dilihat pada tabel 5.18 Analisis Varians: a Varians Efisiensi = Jumlah Rencana – Jumlah Riil x Harga Rencana = 1.033.778,89 kg – 958.448,00 kg x Rp43.400,00kg = Rp3.269.360.452,40 Menguntungkan Varians efisiensi pada laporan pelaksanaan pemakaian bahan baku diatas bersifat menguntungkan, yakni sebesar Rp3.269.360.452,40. Hal ini terjadi karena bahan baku yang dipakai sesungguhnya lebih kecil daripada yang dianggarkan. Hal yang menjadi penyebabnya adalah SUR standar pemakaian bahan baku per unit yang dianggarkan lebih besar dibandingkan realisasi sehingga berpengaruh terhadap bahan baku yang dipakai. Tabel 5.18 Laporan Pelaksanaan Pemakaian Bahan Baku Benang Rayon Tahun 2014 Keterangan Rencana Rencana yang disesuaikan Realisasi Penyimpangan Total Unit produksi 9.819.921,00 9.798.852,00 9.798.852,00 0,00 0,00 SUR kgunit 0,11 0,11 0,10 0,01 7,30 Kebutuhan bahan kg 1.036.001,67 1.033.778,89 958.448,00 75.330,89 7,27 Harga bahan Rpkgunit 43.400,00 43.400,00 44.800,00 1.400,00 3,23 Jumlah Rpkgunit 44.962.472.282,70 44.866.003.652,40 42.938.470.400,00 1.927.533.252,40 4,29 b Varians Harga = Harga Rencana – Harga Riil x Jumlah Riil = Rp43.400kg – Rp44.800kg x 958.448,00 kg = Rp1.341.827.200,00 Tidak Menguntungkan Varians harga bahan baku pada laporan pelaksanaan pemakaian bahan baku diatas bersifat tidak menguntungkan, yakni sebesar Rp1.341.827.200,00. Hal ini terjadi karena harga bahan sesungguhnya lebih besar daripada harga bahan baku yang dianggarkan. Hal yang menjadi penyebabnya adalah adanya kenaikan harga bahan baku benang katun pada tahun 2014. c Total Varians = Varians Efisiensi + Varians Harga = Rp3.269.360.452,40 + Rp1.341.827.200,00 = Rp1.927.533.252,40 Menguntungkan Total varians dari laporan pelaksanaan pemakaian bahan baku bersifat menguntungkan, yakni sebesar Rp1.927.533.252,40. Total varians tersebut merupakan hasil penjumlahan antara varians efisiensi Rp3.269.360.452,40 M dan varians harga Rp1.341.827.200,00 TM. 2. Pembelian Bahan Baku yang dilakukan perusahaan dengan menggunakan metode Economic Order Quantity a. Kebijakan Perusahaan PT. Iskandar Indah Printing Textile dalam mengadakan persediaan bahan baku, perusahaan mengurangi pemesanan bahan baku pada saat harga bahan baku naik dan menambah jumlah pemesanan bahan baku pada saat harga menurun. Hal ini menyebabkan perusahaan harus menanggung biaya simpan yang lebih tinggi karena menimbun bahan baku di waktu tertentu. Perusahaan melakukan pemesanan benang katun dan benang rayon 2 kali dalam sebulan atau 24 kali dalam setahun. Pembelian Bahan Baku benang katun dan benang rayon yang dilakukan perusahaan dapat dilihat pada tabel 5.19 dan 5.20. 74 Tabel 5.19 Realisasi Pembelian Bahan Baku Benang Katun PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun 2014 Bulan Kebutuhan kg Persediaan Akhir kg Jumlah Persediaan awal kg Pembelian kg Harga Rp Jumlah Pembelian Rp Januari 92.352,00 18.470,40 110.822,40 22.342,35 88.480,05 63.400,00 5.609.635.170,00 Februari 91.168,00 18.233,60 109.401,60 18.470,40 90.931,20 63.400,00 5.765.038.080,00 Maret 90.102,40 18.020,48 108.122,88 18.233,60 89.889,28 63.400,00 5.698.980.352,00 April 96.851,20 19.370,24 116.221,44 18.020,48 98.200,96 63.400,00 6.225.940.864,00 Mei 99.219,20 19.843,84 119.063,04 19.370,24 99.692,80 63.400,00 6.320.523.520,00 Juni 102.534,40 20.506,88 123.041,28 19.843,84 103.197,44 63.400,00 6.542.717.696,00 Juli 93.417,60 18.683,52 112.101,12 20.506,88 91.594,24 63.400,00 5.807.074.816,00 Agustus 94.601,60 18.920,32 113.521,92 18.683,52 94.838,40 63.400,00 6.012.754.560,00 September 91.168,00 18.233,60 109.401,60 18.920,32 90.481,28 63.400,00 5.736.513.152,00 Oktober 96.851,20 19.370,24 116.221,44 18.233,60 97.987,84 63.400,00 6.212.429.056,00 November 99.219,20 19.843,84 119.063,04 19.370,24 99.692,80 63.400,00 6.320.523.520,00 Desember 102.534,40 20.506,88 123.041,28 19.843,84 103.197,44 63.400,00 6.542.717.696,00 Jumlah 1.150.019,20 230.003,84 1.380.023,04 231.839,31 1.148.183,73 72.794.848.482,00 Persediaan akhir = 20 x kebutuhan produksi Persediaan awal bulan Januari data dari Perusahaan Tabel 5.20 Realisasi Pembelian Bahan Baku Benang Rayon PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun 2014 Bulan Kebutuhan kg Persediaan Akhir kg Jumlah Persediaan Awal kg Pembelian kg Harga Rp Jumlah Pembelian Rp Januari 76.960,00 15.392,00 92.352,00 18.434,24 73.917,76 44.800,00 3.311.515.648,00 Februari 76.012,80 15.202,56 91.215,36 15.392,00 75.823,36 44.800,00 3.396.886.528,00 Maret 75.065,60 15.013,12 90.078,72 15.202,56 74.876,16 44.800,00 3.354.451.968,00 April 80.748,80 16.149,76 96.898,56 15.013,12 81.885,44 44.800,00 3.668.467.712,00 Mei 82.643,20 16.528,64 99.171,84 16.149,76 83.022,08 44.800,00 3.719.389.184,00 Juni 85.484,80 17.096,96 102.581,76 16.528,64 86.053,12 44.800,00 3.855.179.776,00 Juli 77.907,20 15.581,44 93.488,64 17.096,96 76.391,68 44.800,00 3.422.347.264,00 Agustus 78.736,00 15.747,20 94.483,20 15.581,44 78.901,76 44.800,00 3.534.798.848,00 September 76.012,80 15.202,56 91.215,36 15.747,20 75.468,16 44.800,00 3.380.973.568,00 Oktober 80.748,80 16.149,76 96.898,56 15.202,56 81.696,00 44.800,00 3.659.980.800,00 November 82.643,20 16.528,64 99.171,84 16.149,76 83.022,08 44.800,00 3.719.389.184,00 Desember 85.484,80 17.096,96 102.581,76 16.528,64 86.053,12 44.800,00 3.855.179.776,00 Jumlah 958.448,00 191.689,60 1.150.137,60 193.026,88 957.110,72 42.878.560.256,00 Persediaan akhir = 20 x kebutuhan produksi Persediaan awal bulan Januari data dari perusahaan 1 Pembelian Rata-Rata Bahan Baku a Benang Katun Pembelian rata-rata bahan baku benang katun dapat diperhitungkan berdasarkan kebijakan perusahaan, sebagai berikut: = Total Pembelian Bahan Baku Frekuensi Pemesanan = 1.148.183,73 kg 12 = 95.681,98 kg per pesan = 95.681,98 x 12 = 1.148.183,73 kg per tahun b Benang Rayon Pembelian rata-rata bahan baku benang katun dapat diperhitungkan berdasarkan kebijakan perusahaan, sebagai berikut: = Total Pembelian Bahan Baku Frekuensi Pemesanan = 957.110,72 kg 12 = 79.759,23 kg per pesan = 79.759,23 x 12 = 957.110,72 kg per tahun 2 Total Biaya Persediaan a Benang Katun Total Kebutuhan Bahan Baku D 1.148.183,73 kg Pembelian Rata-Rata Bahan Baku Q 95.681,98 kg Biaya Pesan Sekali Pesan P Rp317.000 Biaya Simpan per kg C Rp24,01 Perhitungan total biaya persediaan, sebagai berikut: TC = PD + CQ Q 2 = = Rp3.803.999,90 + Rp1.148.662,17 = Rp4.952.662,07 per pesan = Rp4.952.662,07 x 12 = Rp59.431.944,84 per tahun b Benang Rayon Total Kebutuhan Bahan Baku D 957.110,72 kg Pembelian Rata-Rata Bahan Baku Q 79.759,23 kg Biaya Pesan Sekali Pesan P Rp317.000 Biaya Simpan per kg C Rp24,01 Perhitungan total biaya persediaan, sebagai berikut: TC = PD + CQ Q 2 = = Rp3.803.999,84 + Rp909.489,55 = Rp4.713.489,39 per pesan = Rp4.713.489,39 x 12 = Rp56.561.872,68 per tahun b. Metode Economic Order Quantity EOQ Langkah-langkah dalam perhitungan dengan menggunakan metode EOQ, adalah sebagai berikut: 1 Pembelian yang ekonomis a Benang katun Total kebutuhan bahan baku 1.148.183,73 kg Biaya pesan sekali pesan Rp317.000,00 Biaya simpan Rp24,01 Maka besarnya pembelian bahan baku yang ekonomis dapat diperhitungkan dengan metode EOQ sebagai berikut: EOQ = = = = = 174.119,00 kg per pesan Jadi, jumlah bahan baku yang ekonomis setiap kali pesan adalah sebesar 174.119,00 kg. b Benang Rayon Total kebutuhan bahan baku 957.110,72 kg Biaya pesan sekali pesan Rp317.000,00 Biaya simpan Rp24,01 Maka besarnya pembelian bahan baku yang ekonomis dapat diperhitungkan dengan metode EOQ sebagai berikut: EOQ = = = = = 158.972,34 kg per pesan Jadi, jumlah bahan baku yang ekonomis setiap kali pesan adalah sebesar 158.972,34 kg. 2 Frekuensi Pemesanan Bahan Baku Jumlah pemesanan bahan baku yang ekonomis menurut metode EOQ sudah diketahui, maka frekuensi pemesanannya adalah sebagai berikut: a Benang Katun Frekuensi Pembelian = Jumlah pembelian bahan baku setahun EOQ = 1.148.183,73 kg 174.119,00 kg = 6,5 kali = 6 kali b Benang Rayon Frekuensi Pembelian = Jumlah pembelian bahan baku setahun EOQ = 957.110,72 kg 158.972,34 kg = 6,02 kali = 6 kali 3 Total Biaya Persediaan a Benang Katun Total Kebutuhan Bahan Baku D 1.148.183,73 kg Pembelian Rata-Rata Bahan Baku Q 174.119,00 kg. Biaya Pesan Sekali Pesan P Rp317.000 Biaya Simpan per kg C Rp24,01 Perhitungan total biaya persediaan, sebagai berikut: TC = PD + CQ Q 2 = = Rp2.090.376,36 + Rp2.090.298,59 = Rp4.180.674,95 per pesan = Rp4.180.674,95 x 6 = Rp25.084.049,70 per tahun b Benang Rayon Total Kebutuhan Bahan Baku D 957.110,72 kg Pembelian Rata-Rata Bahan Baku Q 158.972,34 kg. Biaya Pesan Sekali Pesan P Rp317.000 Biaya Simpan per kg C Rp24,01 Perhitungan total biaya persediaan, sebagai berikut: TC = PD + CQ Q 2 = = Rp1.908.533,88 + Rp1.908.462,94 = Rp3.816.996,82 per pesan = Rp3.816.996,82 x 6 = Rp22.901.980,92 per tahun 82 c. Perbandingan Tabel 5.21 Perbandingan Realisasi Perusahaan dengan metode EOQ pada Benang Katun Tahun 2014 Keterangan Realisasi Perusahaan Metode EOQ Selisih Setiap Pesan Rp Setiap Tahun Rp Setiap Pesan Rp Setiap Tahun Rp Per Pesan Rp Per Tahun Rp Total Biaya Persediaan 4.952.662,07 59.431.944,84 4.180.674,95 25.084.049,70 771.987,12 34.347.895,14 Frekuensi Pemesanan 12 6 Tabel 5.22 Perbandingan Realisasi Perusahaan dengan metode EOQ pada Benang Rayon Tahun 2014 Keterangan Realisasi Perusahaan Metode EOQ Selisih Setiap Pesan Rp Setiap Tahun Rp Setiap Pesan Rp Setiap Tahun Rp Per Pesan Rp Per Tahun Rp Total Biaya Persediaan 4.713.489,39 56.561.872,68 3.816.996,82 22.901.980,92 896.492,57 33.659.891,76 Frekuensi Pemesanan 12 6 d. Safety stock dan reorder point Pada perusahaan PT. Iskandar Indah Printing Textile penggunaan maksimal benang katun per hari adalah 4.505,47 kg dan penggunaan rata-rata per harinya 4.406,20 kg sedangkan untuk benang rayon penggunaan maksimal per hari 4.043,47 kg dan penggunaan rata-rata per harinya 3.969,35 kg. Waktu tunggunya adalah 14 hari, maka persediaan pengaman safety stock dapat dihitung sebagai berikut: 1 Benang katun Penggunaan maksimal 4.505,47 kg Rata-rata penggunaan 4.406,20 Selisih 99,27 kg Waktu tunggu x 14,00 Persediaan pengaman 1.389,78 kg 2 Benang Rayon Penggunaan maksimal 4.043,47 kg Rata-rata penggunaan 3,969,35 Selisih 74,12 kg Waktu tunggu x 14,00 Persediaan pengaman 1.037,68 kg Dengan keberadaan persediaan pengaman, titik pemesanan kembali dihitung sebagai berikut: 1 Benang katun ROP = Tingkat rata-rata penggunaan x waktu tunggu + Persediaan pengaman = 4.406,20 kg x 14 + 1.389,78 kg = 63.076,58 kg 2 Benang Rayon ROP = Tingkat rata-rata penggunaan x waktu tunggu+ Persediaan pengaman = 4.043,47 kg x 14 + 1.037,68 kg = 57.646,26 kg

C. Pembahasan

Berdasarkan data anggaran dan realisasi biaya bahan baku pada PT. Iskandar Indah Printing Textile terjadi perbedaan atau selisih antara anggaran biaya bahan baku yang dianggarkan dengan biaya yang sesungguhnya terjadi. Oleh karena itu untuk mengetahui penyebab terjadinya selisih maka diperlukan analisis varians. Analisis varians dapat menjelaskan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi antara biaya bahan baku yang direncanakan dengan realisasinya sehingga dengan hasil analisis ini diharapkan pengendalian biaya bahan baku dapat lebih optimal. Pembelian bahan baku benang katun terjadi penyimpangan sebesar Rp3.220.996.427,11 dengan presentase 4,24 dan bahan baku benang rayon sebesar Rp2.085.256.272,26 dengan presentase 4,64. Penyimpangan ini cukup besar walaupun masih terkendali karena dibawah toleransi 5. Penyimpangan yang terjadi pada perusahaan bersifat menguntungkan karena adanya penurunan produksi dari rencana yang dibuat atas kebijakan perusahaan untuk menekan harga bahan baku yang mengalami kenaikan. Ini disebabkan ketidakpastian pasokan untuk benang katun karena keadaan cuaca yang tidak menentu yang mengakibatkan banyak tanaman untuk bahan baku tekstil mengalami kegagalan panen. Sedangkan untuk benang rayon kenaikan harga disebabkan karena terjadinya naiknya nilai tukar dollar terhadap rupiah. Pemakaian bahan baku benang katun terjadi penyimpangan sebesar Rp2.964.723.354,20 dengan presentase 3,90 dan benang rayon sebesar Rp1.927.533.252,40 dengan persentase 4,29. Penyimpangan ini cukup besar walaupun masih terkendali karena dibawah toleransi 5. Penyimpangan yang terjadi bersifat menguntungkan. Ini disebabkan oleh pemakaian bahan baku yang tepat karena kualitas bahan baku yang baik sehingga mengurangi pemborosan ketika proses produksi berlangsung. Kualitas bahan baku benang yang baik ini disebabkan pada saat benang ditarik benang tidak putus lebih dari 3 kali dan juga adanya perawatan mesin- mesin produksi secara rutin. Pembelian rata-rata bahan baku dengan metode EOQ lebih besar dibandingkan dengan kebijakan perusahaan yaitu sebesar 174.119 kg untuk benang katun dan 158.972,34 kg tetapi untuk frekuensi pemesanannya lebih sering yang dilakukan perusahaan yaitu 24 kali, sedangkan dengan metode EOQ cukup dengan 12 kali pemesanan sehingga untuk total biaya persediaan yang menggunakan metode EOQ lebih ekonomis dibandingkan dengan kebijakan perusahaan dengan selisih Rp771.987,12 untuk benang katun dan Rp896.492,57 untuk benang rayon. Ini disebabkan karena dengan frekuensi pemesanan yang lebih sedikit dapat menghemat biaya penyimpanan dan biaya pemesanan bahan baku. PT. Iskandar Indah Printing Textile tidak menetapkan adanya persediaan pengamanan pada kebijakannya, untuk itu dengan analisis ini perusahaan dapat menyediakan persediaan pengamanan untuk memperlancar proses produksi dan untuk mencegah timbulnya biaya kekurangan bahan baku. Oleh karena itu perusahaan harus menyediakan persediaan pengaman sebanyak 1.389,78 kg untuk benang katun dan 1.037,68 kg untuk benang rayon. Adanya titik pemesanan kembali untuk mengantisipasi keterlambatan pengiriman bahan baku agar perusahaan tidak menanggung biaya penyimpanan tambahan dan biaya pemeliharaan pada saat pengiriman bahan baku yang datang terlambat ataupun yang datang lebih awal. Perusahaan harus melakukan pemesanan bahan baku kembali pada saat persediaan bahan baku benang katun berada pada tingkat jumlah sebesar 63.076,58 kg dan benang rayon 57.646,26 kg.