Deskripsi Data ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 jumlah penghitungan penghasilan bruto yang dilakukan penulis sebesar Rp130.919.024. Jumlah biaya jabatan 5 x Rp130.919.024 sebesar Rp6.000.0000 dan jumlah iuran pensiun sebesar Rp2.122.075. Jumlah pengurangan sebesar Rp8.122.075. Jumlah penghasilan neto Rp130.919.024 – Rp8.122.075 sebesar Rp122.796.949. Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP sebesar Rp63.000.000 yang terdiri dari untuk diri Wajib Pajak orang pribadi sebesar Rp54.000.000, tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin sebesar Rp4.500.000, dan tambahan untuk 1 orang anak sebesar Rp4.500.000.. Jumlah Penghasilan Kena Pajak PKP yang sebesar Rp59.796.000. Maka jumlah PPh Pasal 21 terutang yang dilakukan penulis sebesar Rp3.969.400. Tarif Pasal 17 UU PPh atas Penghasilan Kena Pajak adalah PKP sampai dengan Rp50.000.000 dikenai tarif 5, PKP diatas Rp50.000.000 sampai dengan Rp250.000.000 dikenai tarif 15, PKP diatas Rp250.000.000 sampai dengan Rp500.000.000 dikenai tarif 25, dan PKP diatas 500.000.000 dikenai tarif 30. Data lengkap penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan perusahaan dengan penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan penulis terdapat pada lampiran 1 satu dalam skripsi ini. Data lengkap penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan perusahaan dengan hasil penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan penulis terdapat pada lampiran 1 satu dalam skripsi ini. Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan perusahaan dengan yang dilakukan penulis terdapat beberapa perbedaan. Penghitungan yang berbeda terdiri dari jumlah biaya jabatan, jumlah pengurangan, jumlah penghasilan neto, jumlah Penghasilan Kena Pajak, dan jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21 terutang. Berikut ini disajikan tabel perbandingan hasil penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan perusahaan dengan penulis.