Generativitas pada Voluntary Childlessness Narasi dalam pembentukan Generativitas Pada Individu Voluntary

18

C. Generativitas pada Voluntary Childlessness

Generativitas adalah perhatian orang dewasa untuk membentuk dan membimbing generasi selanjutnya. Dengan kata lain, orang dewasa memiliki keprihatinan dalam membentuk serta membimbing generasi yang lebih muda. Generativitas berkembang pada usia dewasa madya. Orang dewasa tanpa anak bisa berhasil melewati tahap generativitas, sebab menjadi orang tua hanya merupakan salah satu cara untuk mencapai generativitas. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa generativitas pada voluntary childlessness dapat dikembangkan melalui berbagai macam cara. Hal tersebut nampak pada motif yang mempengaruhi mereka dalam mengambil keputusan untuk tidak memiliki anak, seperti bergabung dalam kegiatan sebagai sukarelawan, berprofesi sebagai seorang penolong yang dapat membuat kehidupan orang lain menjadi lebih baik, tidak ingin mengulang kembali kekerasan yang diakibatkan oleh gaya pengasuhan yang salah serta tidak ingin berkontribusi pada ledakan populasi yang dapat menyebabkan kurangnya sumber daya.

D. Narasi dalam pembentukan Generativitas Pada Individu Voluntary

Childlessness Pada masa paruh baya, orang-orang dewasa akan merevisi kisah hidup McAdams dalam Papalia, 2008 serta memutuskan kontinuitas dan koherensi kisah hidup tersebut Rosenberg et al. dalam Papalia, 2008. Dalam psikologi naratif, kisah hidup tersebut dipandang sebagai identitas 19 yang perlu untuk dipahami. Dan untuk memahami identitas yang dipandang sebagai kisah hidup tersebut, dapat digunakan narasi. Sebab, fungsi utama narasi adalah menata sesuatu yang tidak tertata. Melalui narasi, kita dapat menangkap keteraturan pada sesuatu yang kelihatannya tidak teratur Murray dalam Smith, 2009. Erikson dalam Papalia 2008 menyatakan bahwa generativitas merupakan sebuah aspek dari pembentukan identitas dan identitas terkait erat dengan komitmen serta peran sosial. Meskipun Erikson mengatakan bahwa pembentukan identitas merupakan masalah utama masa remaja, dia juga mengatakan bahwa identitas akan terus berkembang Papalia, 2008. Hal tersebut didukung oleh pandangan beberapa ahli yang mengatakan bahwa proses pembentukan identitas merupakan isu pokok dalam masa dewasa McAdams de St. Aubin dalam Paplia, 2008. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembentukan identitas yang terjadi pada masa dewasa madya adalah pembentukan generativitas. Ketika individu menjadi semakin tua, generativitas dapat menjadi tema penting dalam kisah hidupnya. Naskah generativitas dapat memberikan akhir yang bahagia untuk kisah kehidupan tersebut. Naskah yang dibuat tersebut didasari oleh keyakinan bahwa tindakan generatif dapat menghasilkan perbedaan dan hasil dari tindakan generatif tersebut dapat bertahan sampai individu tersebut meninggal McAdams dalam Papalia, 2008. Dengan demikian, orang-orang akan mengikuti naskah yang telah mereka ciptakan ketika mereka dimotivasi oleh identitas mereka 20 McAdams, Diamon, de. St. Aubin, Mansfield dalam Papalia, 2008. Orang dewasa yang generatif biasanya menuturkan kisah komitmen dan telah menikmati hidup yang lebih baik serta memiliki keinginan untuk meringankan penderitaan orang lain McAdams dalam Papalia, 2008. E. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan dalam penelitian ini adalah “apa saja motif yang melatarbelakangi individu voluntary childlessness untuk tidak memiliki anak? ”, “apakah individu voluntary childlessness memiliki dorongan generativitas?” dan “bagaimana proses pembentukan generativitas pada individu voluntary childlessness ?”. 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian Moleong, 2012. Tujuan dari penelitian kualitatif adalah untuk menggali lebih dalam serta memahami permasalahan seorang individu maupun kelompok Creswell dalam Herdiansyah, 2010.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini merupakan individu dewasa madya yang berusia 35-60 tahun. Teknik yang digunakan dalam pencaharian subjek adalah criterion sampling, yaitu teknik pemilihan subjek berdasarkan kriteria yang dibuat oleh peneliti. Kriteria yang digunakan dalam memilih subjek adalah individu yang memilih untuk tidak memiliki anak dan sudah menikah. Peneliti memilih individu yang telah menikah karena adanya asumsi bahwa tuntutan untuk memiliki anak pada individu yang telah menikah jauh lebih besar daripada individu yang belum atau tidak menikah.