sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialaminya, mengadakan penyesuaian pribadi dan sosial, memilih kelompok sosial, memilih jenis-jenis
kegiatan sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna, serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah-masalah pribadi, rekreasi dan sosial yang
dialaminya. Hal senada juga diungkapkan oleh Yusuf 2005 yang mengungkapkan bahwa bimbingan pribadi-sosial adalah bimbingan untuk
membantu para individu dalam memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi. Hal yang tergolong dalam masalah-masalah sosial-pribadi adalah
masalah hubungan dengan sesama teman, permasalahan sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat
mereka tinggal dan penyelesaian konflik. Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan suatu
bimbingan yang diberikan oleh seorang ahli kepada individu dalam membantu individu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi-sosial,
seperti penyesuaian diri, sosial dalam menghadapi konflik dan pergaulan. Bimbingan memerlukan topik bimbingan yang merupakan materi atau
bahan yang digunakan guru pembimbing di sekolah untuk membantu siswa dalam mengembangkan diri. Topik bimbingan tersebut diperoleh dengan cara
menggunakan alat tes atau tes untuk mengecek masalah siswa. Topik bimbingan dibuat berdasarkan kebutuhan atau masalah siswa yang kerap
dialami atau sedang dialami, seperti: kiat belajar sebelum ujian, percaya diri, dll. Topik bimbingan harus disesuaikan dengan strata sekolah, SD, SMP, atau
SMA, karena tingkat bahasa dan pemikiran siswa berbeda-beda. Topik bimbingan diberikan agar siswa yang memiliki kebutuhan dapat berkembang
dan lepas dari masalahnya serta selain itu topik bimbingan juga berguna untuk sumber informasi bagi siswa.
2. Tujuan bimbingan pribadi sosial
Membantu siswa agar mampu mengembangkan kompetensinya, sbb : a.
Memiliki komitmen untuk mengamalkan nilai-nilai keimanan, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah,
masyarakat. b.
Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri.. c.
Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat, sesuai dengan nilai agama, etika, dan nilai-nilai budaya.
d. Proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar mampu mengembangkan
pemahaman dan keterampilan berinteraksi sosial, serta memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapinya
e. Membantu siswa agar mampu mengembangkan kompetensinya
f. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif,
baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.
g. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang
lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.
h. Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen
terhadap tugas atau kewajibannya. i.
Memiliki kemampuan berinteraksi sosial
human relationship
, yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau
silaturahim dengan sesama manusia. j.
Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik masalah baik bersifat internal dalam diri sendiri maupun dengan orang lain.
k. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif
29
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi uraian mengenai metode penelitian, yaitu mengenai: A jenis penelitian, B subjek penelitian, C instrumen penelitian, D uji coba penelitian, E
teknik pengumpulan data A.
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas,
karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya Sukmadinata, 2006. Penelitian ini
dimaksudkan untuk menggambarkan penyesuaian sosial siswa kelas VII SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA tahun ajaran 20132014.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA tahun ajaran 20132014. Penelitian ini adalah penelitian
populasi, karena semua subjek dapat dijangkau oleh peneliti dan dapat
diikutsertakan sebagai sumber data. Populasi adalah “semua anggota sekelompok
orang, kejadian, atau obyek yang telah dirumuskan secara jelas” Furchan, 1982. Populasi siswa kelas VII BOPKRI 3 YOGYAKARTA tahun ajaran 20132014
berjumlah 53 siswa. Adapun jumlah siswa dari masing-masing kelas adalah sebagai berikut orang, kejadian, atau obyek yang telah dirumuskan secara jelas”
Furchan, 1982.
Populasi siswa kelas VII BOPKRI 3 YOGYAKARTA tahun ajaran 20132014 berjumlah 53 siswa. Adapun jumlah siswa dari masing-masing kelas
adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Subyek Penelitian
NO Kelas
Jumlah siswa setiap kelas 1
VIIC 26 siswa
2 VIID
27 siswa Total
53 Siswa