78
“…Saya rasa kita nggak pernah ngukum ya Cuma dibilangin aja. Biasanya kalo hukuman untuk anak sekarang nggak bisa. Biasanya
kalo gini kita kasih : jangan kayak gini nanti kayak gini akhirnya kejadian seperti yang diomongin, kalo uda kejadian pasti dia mikir, o..
ya ngapain saya langgar…”
Interview : Sabtu, 15 januari 2011 pukul 18.00 WIB
Sama seperti informan sebelum – sebelumnya, informan kesebelas ini juga menetapkan pola keseimbangan. Orang tua yang bijaksana yang mau menerima
kritikan dari anak – anaknya sendiri. Tidak menggunakan kekerasan dalam mendidik anak karena orang tua merasa jaman sekarang sudah tidak bisa
menerapkan perilaku seperti itu.
Informan 12 Ibu
“…Kalau saya tidak pernah menekan, dikasih tahu aja. Mau main apa yang perlu dihindari. Sekarang kan banyak pemuda – pemuda
yang narkoba gitu lho. Ya itu saya beri tahu, saya peringatkan jangan sampai tersangkut paut dengan itu, barang – barang yang tidak
berguna, yang berbahaya…”
Interview : Minggu, 16 januari 2011 pukul 12.00 WIB
Informan kedua belas ini menerapkan pola keseimbangan dan sama dengan informan – informan sebelumnya. Si ibu membebaskan remaja putrinya
untuk bertindak sesuatu dan yang penting tidak mengarah ke hal yang negative. Walau bebas namun ibu ini selalu mengontrol anaknya. Dan sama seperti
informan sebelumnya, diberi kebebasan namun remaja putri ini tidak menyalah gunakan kebebasan tersebut untuk hal yang negative.
4.2.1.4 Alasan Remaja
Remaja adalah usia yang sangat rentan menerima suatu perlakuan yang baginya tidak sesuai dengan kemauannya. Dengan adanya perasaan yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
79
menolak, pasti banyak remaja yang memberontak karena tidak sesuai dengan apa yang akan dia lakukan. Sikap memberontaknya timbul juga bisa karena remaja itu
mendapat perlakuan yang seharusnya tidak ia dapat, seperti: kurangnya kasih sayang dan perhatian orang tua kepada anak. Hal tersebut dapat dilihat pada
informan – informan pada penelitian ini. Banyak remaja yang melakukan hubungan seks pra nikah karena alasan –
alasan tertentu yang bagi remaja itu benar. Namun para remaja – remaja tersebut tidak mikir panjang apa saja dampak yang akan dialaminya setelah itu. Remaja
sekarang hanya memikirkan bagaimana dia hidup senang tanpa memikirkan kondisi orang tuanya kelak. Tidak ada pemikiran panjang, untuk hal ini bisa
dilakukan atau tidak dengan memikirkan resiko apa nantinya yang akan ditanggung.
Walaupun banyak dijumpai remaja – remaja yang suka melakukan hubungan seks pra nikah, namun pasti ada juga remaja – remaja yang yang
mampu mempertahankan kehormatannya. Hal tersebut pasti tidak luput dengan adanya peran serta dari orang tua. Apabila orang tua benar – benar memperhatikan
anakya, tahu akan kebutuhan jasmani dan rohani anaknya, pasti remaja tersebut tidak akan salah jalur untuk mencoba hal – hal negative di luar sana.
A. Keluarga Gagal
Informan 1 Remaja
“…Ya aku mikirnya apa ya.. aku tahu itu dosa. Cuma di sana aku menemukan ketenangan kok…”
Interview : Sabtu, 1 januari 2011 pukul 20.00 WIB
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
80
Remaja pada informan pertama ini tahu dan sadar jika dia telah melakukan dosa dengan melakukan free sex dengan pacarnya, namun dia menemukan
ketenangan dengan melakukan free sex dengan pacarnya, dugem dibarengi dengan memakai narkoba. Remaja ini melakukan hal ini dikarenakan dia merasa
selalu disalah – salahkan dalam keluarga, apa yang dilakukannya selalu salah dimata keluarganya. Jadi remaja ini mencari pelampiasaan di luar rumah dengan
teman – temanya.
Informan 2 Remaja
“…Pertama lagi banyak pikiran, kedua lagi banyak uang jadinya lagi banyak pikiran lagi banyak uang ya udah ayo minum, ajak temen –
temen yang lain, cek in di hotel tapi kalo sama temen kita nggak pernah berhubungan seks dan narkoba sama sekali, nggak. Kita di sini
pyur untuk mabuk…”
Interview : Minggu, 2 januari 2011 pukul 17.00 WIB
Remaja pada informan kedua ini bila suntuk selalu kumpul bareng dengan teman – temanya serta pacarnya. Mereka selalu mabuk dan dugem bareng. Setelah
dugem selesai, remaja ini dan pacarnya selalu cek in di hotel. Remaja ini dekat dengan orang tuanya, ibunya selalu menuruti apa kemauan anaknya, namun sang
ayah mempunyai waktu bertemu dengan anaknya hanya satu minggu sekali pada weekend saja. Kurang perhatian dari ayahnya, serta ingin merasakan sosok
ayahlah maka remaja ini mencari pacar yang usianya jauh darinya.
Informan 3 Remaja
“…Ya ngikuti temen toh mbak. Ya ngikuti temen toh mbak. Kan temen sekarang kan kalo ada seumur SMU ngrokok ngikuti umur, Habis
SMU pasti ada usia harus mabuk mbak. Ya namanya juga anak muda…”
Interview : Selasa, 4 januari 2011 pukul 19.00 WIB
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
81
Mungkin alasan yang dikatakan remaja pada informan ketiga ini sangat konyol, memang beda dengan alasan yang diucapkan remaja pada informan
pertama dan kedua. Remaja ini tidak mengalami tekanan dalam keluarga, dia juga berada dalam keluarga yang harmonis namun dia melakukan free sex murni
karena have fun saja.
Informan 4 Remaja
“…Refreshing jiwalah kalo menurut saya…”
Interview : Rabu, 5 januari 2011 pukul 07.00 WIB
Remaja keempat ini suka dengan free sex ternyata tidak dengan pacarnya sendiri. Apabila ada lawan jenis yang sekiranya mau melakukan hubungan seks
dengan remaja ini, ya bakal berlangsung adegan itu. Remaja ini menyebutkan alas an mengapa dia suka melakukan free sex dan hal negative lainnya. “Refresing
jiwa” ya karena dia memang dilepas oleh orang tuanya dan sama sekali tidak merasakan kasih sayang orang tua. Remaja ini selalu merasa sendiri makanya dia
melampiaskan dengan jalan negative ini.
Informan 5 Remaja
“…Ya intinya Cuma satu di hidupku itu, yang penting tidak menyusahkan orang lain aja. Selama tidak ada yang dirugikan, so
what?…”
Interview : Rabu, 5 januari 2011 pukul 17.00 WIB
Remaja ini sama dengan remaja pada informan ke tiga. Remaja ini tidak mengalami konflik dengan keluarganya. Walaupun remaja ini orang tuanya
bercerai, dia tetap ada rasa hormat kepada ibunya dan ada kasih untuk keluarganya. Dari awal memang sang ibu tidak melarang anak – anaknya untuk
melakukan hubungan seks pra nikah karena sudah cukup bekal untuk mengetahui
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
82
resiko – resiko yang akan dihadapi kelak. Karena sudah mendapat lampu hijau dari ibunya, remaja ini akhirnya melakukan apa yang ia mau selama tidak
merugikan orang lain.
Informan 6 Remaja
“…Yak karena saya frustasi atau kurang perhatian dari orang tua…”
Interview : Rabu, 5 januari 2011 pukul 17.00 WIB
Remaja ini hampir sama dengan remaja dari informan keempat, bedanya pada remaja ini ibunya sudah meninggal. Sama – sama tidak mendapatkan kasih
sayang orang tuanya, ayah selalu sibuk dengan kerjaannya, jadi remaja ini mencari kesenangan diluar rumah walau itu hal negative yang dilakukan.
B. Keluarga Berhasil
Informan 7 Remaja
“…Biasanya kalo dugem ngartiinnya selalu free seks tapi tergantung dari pembawaan orang itu sendiri nakalnya seperti apa …”
Interview : Kamis, 6 januari 2011 pukul 09.00 WIB
Remaja ini pernah mencoba pergi dugem, namun tidak diiringi dengan mabuk, narkoba dan seks. Karena orang tua remaja ini berhasil mendidik anaknya
sehingga dalam diri anaknya terdapat moral dan tidak mudah terpengaruh teman – temannya.
Informan 8 Remaja
“…Paling ya ngrokok gitu tok…”
Interview : Minggu, 9 januari 2011 pukul 09.00 WIB
Remaja pada informan kedelapan ini masih berusia 16 tahun jadi jika ditanya pernah melakukan seks atau tidak pasti jawabannya tidak. Usia – usia
awal remaja ini memang paling parah hanya merokok saja.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
83
Informan 8 Ibu
“…“Ya kadang kalo malem saya kasih pengarahan, siang pasti saya control pulang sekolah, berangkat sekolah pasti saya anter…”
Interview : Minggu, 9 januari 2011 pukul 09.00 WIB
Di atas merupakan penuturan ibu dari remaja kedelapan. Disitu dapat dilihat bila si ibu benar – benar member pengawasan yang extra supaya anaknya
tidak salah jalur.
Informan 9 Remaja
“…Karena sebelum ujian kan libur nggak da kegiatan disekolah, daripada nggak da kegiatan di sekolah kita pergi…”
Interview : Minggu, 9 januari 2011 pukul 14.00 WIB
Remaja ini tergolong anak yang pendiam namun cerdas. Dia tidak pernah melakukan hal yang aneh – aneh. Kenakalan remaja yang pernah ia lakukan hanya
sebatas membolos sekolah pada waktu smu itu pun hanya sekali. Alasan membolos pun saat itu masuk akal karena tidak ada pelajaran.
Informan 10 Remaja
“…Saya? Kenakalan remaja saya? Saya nggak pernah nakal tuh. Oh.. nggak, nggak pernah mabok saya…”
Interview : Sabtu, 15 januari 2011 pukul 17.00 WIB
Remaja ini memang tidak pernah melakukan kenakalan remaja. Paling juga dia merokok, jika merokok diusia remaja ini ya wajar juga. Remaja ini sangat
santun sekali dengan masyarakat sekitar, terlebih lagi dengan orang tua.
Informan 11 Remaja
“…Nggandol mobil pas waktu pulang sekolah. Asyik ae…”
Interview : Sabtu, 15 januari 2011 pukul 18.00 WIB
Remaja ini sama dengan remaja pada informan kedelapan. Usia 16 tahun masih di awal remaja. Jadi kenakalan remaja yang dialaminya juga masih standart
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
84
– standart saja. Seperti yang dilakukan pada remaja ini, kenakalan remaja yang dilakukan hanya sebatas nggandol mabil jika pulang sekolah. Karena dilakukan
bersama teman – temannya maka remaja ini menikmati kenakalan remaja saat ini.
Informan 12 Remaja
“…Waktu itu ya diajak han-out bareng, berhubung pengen refreshing ya udah…”
Interview : Minggu, 16 januari 2011 pukul 12.00 WIB
Remaja ini tergolong anak yang supel dan cerdas. Dia tidak pernah melakukan hal yang aneh – aneh. Kenakalan remaja yang pernah ia lakukan hanya
sebatas membolos saat jam mata kuliah. Alasan membolos pun karena dia di ajak teman – temannya jalan – jalan bareng, karena kebetulan remaja ini ingin jalan –
jalan ya langsung pergi saja bareng temen – temennya untuk refresing.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN