Kerangka Pikir Hipotesis Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Definisi Operasional

2.3. Kerangka Pikir

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan telaah teori yang telah di kemukakan di atas, maka dapat dibuat kerangka pikir yang dapat digunakan dalam penyelesaian permasalahan ini. Sumber kerangka pemikiran adalah bahasa landasan teori yang dihubungkan dengan variabel penelitian dalam upaya untuk memecahkan masalah, dapat digambarkan pada Gb. 1 sebagai berikut : Gambar 1 Kerangka Pikir Gender X 1 Audit Judgment Y Tekanan Kerja X 2 Kompleksitas Tugas X 3 Analisis Regresi Linier Berganda

2.4. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir diatas, maka peneliti menetapkan hipotesis penelitian sebagai berikut: “Diduga bahwa terdapat pengaruh antara gender, tekanan kerja, kompleksitas tugas terhadap audit judgment” 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1. Definisi Operasional Definisi operasional menurut Nazir 2005 :126 adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Terikat X

Variabel terikat dalam penelitian ini antara lain : 1. Variabel Gender X 1 adalah suatu konsep yang digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari segi pengaruh sosial budaya, sifat yang melekat pada laki-laki dan perempuan yang dibentuk secara sosial dan kultural dengan akibat terjadinya perbedaan fungsi, peran dan tanggung jawab pada kedua jenis kelamin. Perbedaan ini merupakan konstruksi masyarakat sehingga sifatnya bisa berubah dan tidak sama. 2. Variabel Tekanan Kerja X 2 adalah Tekanan Kerja Job-Related Stress ini timbul karena meningkatnya stres sebagai akibat dari permintaan pekerjaan secara meningkat melebih kemampuan kinerja dari pekerja. 3. Variabel Kompleksitas Tugas X3 adalah persepsi individu tentang kesulitan suatu tugas yang disebabkan oleh terbatasnya kapabilitas, dan daya ingat serta kemampuan untuk mengintegrasikan masalah yang dimiliki oleh seorang pembuat keputusan dan keragaman aspek tugas dalam suatu jabatan.

2. Variabel Bebas Y

Variabel bebas penelitian ini adalah: Audit Judgment Y adalah mengacu pada aspek kognitif dalam proses pengambilan keputusan dan mencerminkan perubahan dalam evaluasi, opini atau sikap.

3.1.2. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan mengukur pengaruh gender, tekanan kerja dan kompleksitas tugas terhadap audit judgment.

1. Gender X

1 Gender adalah sifat yang melekat pada kaum laki-laki dan perempuan yang dibentuk oleh faktor faktor sosial maupun budaya, sehingga lahir beberapa anggapan tentang peran sosial dan budaya perempuan dan laki-laki. Gender merupakan variabel independen yang dibedekan menjadi dua kategori yaitu pria dan wanita. Gender di ukur dengan skala nominal. Gender merupakan variabel dummy dimana 1 = pria dan 0 = wanita. 2. Tekanan Kerja X 2 Tekanan kerja adalah Tekanan yang diterima oleh pekerja dalam menghadapi tugas yang melebihi kemampuan kinerja pekerja. Tekanan kerja merupakan variable independen yang di ukur dengan skala likert lima poin.

3. Kompleksitas Tugas X

3 Persepsi individu tentang kesulitan suatu tugas yang disebabkan oleh terbatasnya kapabilitas, dan daya ingat serta kemampuan untuk mengintegrasikan masalah yang dimiliki oleh seorang pembuat keputusan. Kompleksitas tugas merupakan variabel independen yang diukur dengan skala likert lima poin.

4. Audit Judgment Y

Kebijakan auditor dalam menentukan pendapat mengenai hasil auditnya yang mengacu pada pembentukan suatu gagasan, pendapat atau perkiraan tentang suatu objek, peristiwa, status atau jenis peristiwa lain. Audit Judgment merupakan variabel dependen yang diukur dengan skala likert lima poin. 3.2. Teknik Penentuan Sampel 3.2.1. Populasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT (SurveipadaKAP Surakarta dan Yogyakarta).

0 0 15

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah.

0 2 16

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah.

0 1 17

Pengaruh Tekanan Ketaatan dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment (Studi Kssus pada Kantor Badan Pemeriksaan Keuangan Perwakilan Jawa Barat).

0 4 32

PENGARUH TEKANAN KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, GENDER. PENGALAMAN AUDIT DAN PENGETAHUAN TERHADAP KINERJA AUDITOR DALAM PEMBUATAN AUDIT JUDGMENT (Studi Kasus pada BPKP Provinsi Jawa Timur).

0 1 104

PENGARUH TEKANAN KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN GENDER TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Kasus pada BPKP Provinsi Jawa Timur).

0 2 103

AUEP06. PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT

0 0 30

PENGARUH GENDER, TEKANAN KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi kasus pada Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Timur)

0 0 28

PENGARUH TEKANAN KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN GENDER TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Kasus pada BPKP Provinsi Jawa Timur)

0 0 22

PENGARUH TEKANAN KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, GENDER. PENGALAMAN AUDIT DAN PENGETAHUAN TERHADAP KINERJA AUDITOR DALAM PEMBUATAN AUDIT JUDGMENT (Studi Kasus pada BPKP Provinsi Jawa Timur)

0 0 21