Uji Multikolinieritas Uji Heterokedatisitas

3.4.4 Uji Asumsi Klasik

Untuk mendukung keakuratan hasil model regresi, maka perlu dilakukan penelusuran terhadap asumsi klasik yang meliputi asumsi multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Uji asumsi kalsik menyatakan bahwa persamaan regresi tersebut harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimation, artinya pengambilan keputusan uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan pengambilan yang BLUE maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linier berganda, yaitu: 1. Tidak boleh Autokorelasi. 2. Tidak Boleh Multikolinieritas. 3. Tidak Boleh Heteroskedastisitas. Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimation, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias Algifari, 2000: 83.

a. Uji Multikolinieritas

Tujuan pegujian ini adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Jika variabel independen saling korelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas didalam model regresi dapat dilihat dari 1. Nilai tolerance dan lawannya 2. variance inflation factor Tolerance mengukur variabilitas bebas yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Nilai tolerance yang umum dipakai dengan nilai VIF dibawah 10, maka tidak terjadi multikolinieritas Ghozali, 2006: 91. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya multikoliliertas yaitu dengan melihat besarnya nilai variance inflation VIF. VIF ini dapat dihitung dengan rumus: VIF = tolerance 1

b. Uji Heterokedatisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas Ghozali, 2006: 105.

3.4.5 Teknik Analisis

Teknik mempermudah analisis data maka data – data yang terkumpul diolah dengan menggunakan program komputer SPSS, dan uji statistik yang digunakan adalah regrasi liner berganda, dengan persamaan regresi: Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + e Anonim, 2008: L - 21 Dimana : Y : Audit Judgment β = Konstanta intersep X 1 = Gender X 2 = Tekanan Kerja X 3 = Kompleksitas Tugas β 1 , β 2 = Koefisien Regresi e = Random error

3.4.6 Uji Hipotesis

Untuk menguji kesesuaian model persamaan regresi yang dihasilkan, dan untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji F dan uji T:

1. Uji F

Dengan prosedur sebagai berikut: a. Menentukan hipotesis yang dipakai, dimana: 1. H : β 1 = β 2 = …. = β j  0 X 1 , X 2 bersama X j tidak berpengaruh terhadap Y 2. Ha = salah satu dari β j  0 X 1 , X 2 bersama X j berpengaruh terhadap Y b. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikan 0,05 dengan derajat bebas n – k, dimana n = jumlah pengamatan, dan k = jumalah variabel atau parameter. c. Menentukan F hitung dengan rumus: Anonim, 2008:L-22 Keterangan : F hit = Hasil F hitung k = Banyaknya variabel bebas dalam model n = Banyaknya sample R 2 = Koefisien determinasi R²k‐1 F hit = 1 ‐ R²n – k d. Kriteria pengujian yang digunakan dalam uji F adalah  Apabila tingkat signifikan sig 0,05 H diterima dan H 1 ditolak  Apabila tingkat signifikan sig ≤ 0,05 H ditolak dan H 1 diterima

2. Uji t

Dengan prosedur sebagai berikut: a. Menentukan hipotesis yang dipakai, dimana: 1. Ho : β j = 0, tidak terdapat pengaruh X 1, atau X 2 terhadap variabel tidak bebas Y secara parsial. parsial. 2. Hi : β j ≠ 0, terdapat pengaruh X 1, atau X 2 terhadap variabel tidak bebas Y secara b. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikan 0,05 dengan derajat bebas n – 2, dimana n: jumlah observasi c. Dengan nilai t hitung : r 2  n t hit = ........................... Anonim, 2008:L-23 r²  1 Keterangan : t hit = t hasil perhitungan b j = Koefisien regresi seb j = Standart error d. Kriteria pengujian yang digunakan dalam uji t:  Apabila tingkat signifikan sig 0,05 H diterima dan H 1 ditolak  tingkat signifikan sig ≤ 0,05 H ditolak dan H 1 diterima BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT (SurveipadaKAP Surakarta dan Yogyakarta).

0 0 15

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah.

0 2 16

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah.

0 1 17

Pengaruh Tekanan Ketaatan dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment (Studi Kssus pada Kantor Badan Pemeriksaan Keuangan Perwakilan Jawa Barat).

0 4 32

PENGARUH TEKANAN KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, GENDER. PENGALAMAN AUDIT DAN PENGETAHUAN TERHADAP KINERJA AUDITOR DALAM PEMBUATAN AUDIT JUDGMENT (Studi Kasus pada BPKP Provinsi Jawa Timur).

0 1 104

PENGARUH TEKANAN KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN GENDER TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Kasus pada BPKP Provinsi Jawa Timur).

0 2 103

AUEP06. PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT

0 0 30

PENGARUH GENDER, TEKANAN KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi kasus pada Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Timur)

0 0 28

PENGARUH TEKANAN KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN GENDER TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Kasus pada BPKP Provinsi Jawa Timur)

0 0 22

PENGARUH TEKANAN KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, GENDER. PENGALAMAN AUDIT DAN PENGETAHUAN TERHADAP KINERJA AUDITOR DALAM PEMBUATAN AUDIT JUDGMENT (Studi Kasus pada BPKP Provinsi Jawa Timur)

0 0 21